ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 18 September 2023
Tantangan Perubahan Lingkungan dan
Budaya Learning Organization
Oleh:
Samuel Adiprasetya Isaputra
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Pandemi COVID ternyata masih memberikan dampak negatif yang berkelanjutan bagi dunia bisnis. Sejumlah gedung perkantoran di New York mengalami penurunan nilai bangungan hingga $400 milyar dalam waktu 2 tahun (Ranen, 2023). Berdasarkan catatan Ranen (2023), penurunan nilai bangunan ini terjadi karena semakin meningkatnya fenomena work from home yang diterapkan oleh sejumlah perusahaan yang dahulu menjadi penyewa gedung. Perusahaan-perusahaan ini tidak lagi membutuhkan space perkantoran sebagai tempat kerja para karyawannya sehingga membuat tingkat okupansi penyewaan dan nilai gedung perkantoran semakin menurun. Pemerintah New York kemudian memulai inisiasi kebijakan yang mempermudah pengubahan fungsi gedung-gedung perkantoran menjadi apartemen agar bisnis persewaan gedung tetap berjalan.
Di Indonsesia sendiri, dampak negatif pandemi juga dialami oleh 8 perusahaan startup yang sebelumnya ‘terkenal’ (Dewi, 2023). Semua perusahaan ini mengalami kebangkrutan karena beragam sebab, mulai dari pengaruh kondisi pasar yang hampir tumbang, ketidakmampuan dalam membayar tunggakan gaji dan tunjangan karyawan, kehabisan modal, kesulitan menggalang pendanaan baru, hingga kesulitan untuk bersaing dengan kompetitor. Akibatnya, para karyawan perusahaan-perusahaan ini pun harus kehilangan pekerjaan yang sebelumnya menjadi sumber penghidupan mereka.
Meskipun demikian, ternyata ada sejumlah perusahaan yang berhasil bertahan melewati pandemi COVID (Aliya, 2023). Berdasarkan catatan Aliya (2023), perusahaan-perusahaan ini bergerak di sektor bisnis yang beragam, seperti minyak dan gas, transportasi, food and beverage, ritel, e-commerce, logistik, manufaktur, penginapan, fashion, dan bahkan wisata museum. Masing-masing perusahaan ini melibatkan penggunaan teknologi digital dalam kegiatan operasional bisnisnya sehingga memungkinkan karyawannya untuk bekerja dari luar kantor. Fleksibilitas karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan ini kemudian membantu perusahaan untuk cepat beradaptasi dengan tantangan perubahan lingkungan dan situasi bisnis di sekitarnya.
Keseluruhan fenomena yang terjadi pada berbagai perusahaan tersebut menunjukkan betapa eratnya hubungan antara perusahaan bisnis dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Cummings dan Worley (2009) menyebut suatu perusahaan atau organisasi sebagai sistem yang terbuka (open system). Perusahaan disebut sebagai suatu sistem karena terdiri dari banyak komponen yang saling berkaitan dan memengaruhi satu dengan yang lainnya. Sistem ini pun bersifat terbuka karena perusahaan sendiri menerima input berupa pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. Perusahaan juga memproses input dari lingkungannya menjadi suatu output atau produk berupa barang dan jasa yang akhirnya memberikan dampak terhadap lingkungan di sekitar perusahaan, termasuk para stakeholder perusahaan terkait.
Penjelasan Cummings dan Worley (2009) tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan dituntut untuk semakin adaptif seiring dengan perubahan lingkungan yang semakin cepat dan sulit diprediksikan. Untuk meningkatkan kemampuannya dalam beradaptasi, perusahaan perlu mengimplementasikan budaya learning organization. Learning Organization ditandai dengan adanya inovasi-inovasi, baik dalam hal output (produk dan jasa) maupun praktik dan proses kerja (Rupcic, 2023). Rupcic (2023) juga menjelaskan bahwa inovasi merupakan proses-proses untuk mendapatkan, menginterpretasikan, membagikan, dan menggunakan informasi dan pengetahuan baru. Perusahaan yang menerapkan budaya inovasi dan learning organization berfokus untuk mendorong terjadinya perubahan, pembelajaran, dan knowledge sharing yang menghasilkan peningkatan performansi.
Menurut Rupcic (2023), penerapan budaya learning organization akan menghasilkan organizational learning. Organizational learning merupakan keyakinan yang saling dibagikan oleh para anggota organisasi yang didasarkan pada asumsi-asumsi organisasi yang mendasar, serta menjadi pedoman para anggota organisasi dalam menghadapi fenomena internal dan eksternal. Learning organization dapat dilakukan dengan cara mendorong munculnya pemikiran yang “out-of-the-box” dan terbuka, pemikiran kritis dan pemikiran sistematis, kerjasama dan kolaborasi stakeholder internal dan eksternal organisasi, komunikasi dan dialog tanpa rasa takut, fleksibilitas, inklusifitas dan keberagaman pemikiran, pengambilan risiko yang bertanggung jawab, berani mencoba dan belajar dari kesalahan, dan kepemimpinan demokratis berlandaskan pemberdayaan, kepercayaan, dan rasa hormat (respect).
Penerapan seluruh aspek ini akan membantu setiap pribadi karyawan untuk terus belajar meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaannya, serta menemukan solusi-solusi terhadap berbagai tantangan yang mereka hadapi selama bekerja (Rupcic, 2023). Ketika gagasan yang karyawan munculkan berhasil untuk mengatasi tantangan di pekerjaan, perusahaan pun perlu menyediakan kesempatan kepada karyawan untuk saling berkolaborasi dan membagikan gagasan mereka. Dengan demikian, dampak positif dari gagasan karyawan akan semakin luas sehingga membantu perusahaan pada skala yang lebih makro untuk adaptif pula dengan tantangan yang serupa.
Selain itu, penerapan budaya learning organization akan membantu perusahaan untuk aktif berinovasi dalam memenuhi kebutuhan para stakeholder-nya. Kebutuhan para stakeholder akan semakin terpenuhi secara efektif dan efisien sehingga respon mereka terhadap performansi perusahaan juga akan semakin positif. Selain itu, perusahaan secara otomatis dapat mempertahankan keunggulannya, serta dapat terus menemukan value yang unik bila dibandingkan dengan kompetitor lain. Pada akhirnya, perusahaan mampu terus melakukan adaptasi yang berkelanjutan terhadap berbagai perubahan lingkungan di sekitarnya.
Referensi:
Aliya, H. (2023, February 16). 15 Perusahaan yang Terdampak Corona dan Beberapa Inovasi Mereka. Glints Blog. https://glints.com/id/lowongan/strategi-perusahaan-terdampak-corona/
Cummings, T. G., & Worley, C. G. (2009). Organization Development & Change. South-Western Pub.
Dewi, I. R. (2023, April 11). 8 Startup RI yang Pernah Terkenal Sekarang Tutup dan Bangkrut. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230411104245-37-428863/8-startup-ri-yang-pernah-terkenal-sekarang-tutup-dan-bangkrut
Ranen, A. (2023, Maret 29). Nilai Gedung Perkantoran di New York Turun $400M dalam 2 Tahun. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/nilai-gedung-perkantoran-di-new-york-turun-400m-dalam-2-tahun/7027025.html
Rupčić, N. (2023). Means to improve organizational learning capability. The Learning Organization, 30(1), 101–109. https://doi.org/10.1108/tlo-01-2023-289