ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 18 September 2023
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur:
Alpha Cronbach (α) atau Omega Mcdonald (ω)?
Oleh:
Chandra Yudistira Purnama
Fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
Alat pengukuran psikologis yang baik harus memiliki sifat psikometrik yang baik. Sifat psikometrik adalah karakteristik alat ukur yang menilai reliabilitas dan validitasnya (Kassim et al., 2010). Reliabilitas mengacu pada konsistensi dan stabilitas alat pengukuran, sedangkan validitas mengacu pada keakuratan dan ketepatan alat tersebut dalam mengukur konstruk yang dimaksud (Laher, 2022; Standards for Educational and Psychological Testing, 2014).
Dalam tulisan ini hendak mengulas salahsatu properti psikomterik alat pengukuran psikologi, yaitu pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas merupakan aspek penting dalam mengukur konsistensi dan stabilitas instrumen pengukuran. Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk pengujian reliabilitas yaitu metode Alpha Cronbach (α) dan Omega Mcdonald (ω).
Formula alpha cronbach merupakan ukuran reliabilitas yang banyak digunakan dalam pengujian alat ukur (Cronbach, 1951). Pengujian alpha cronbach mencoba mengestimasi seberapa kuat butir-butir item dalam sebuah alat ukur saling terkait dan mengukur konstruk yang sama. Nilai koefisien alpha cronbach berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00, dengan tolok ukur ≥ 0,7 yang dijadikan rujukan agar sebuah alat ukur dinyatakan reliabel (Hair et al., 2019). Salahsatu keuntungan menggunakan Formula alpha crombach adalah kemudahan dalam perhitungannya (McNeish, 2018) dan banyak tersedia dalam software analisis statistika seperti SPSS (Pallant, 2011). Meskipun demikian ternyata terdapat beberapa kelemahan dalam formula alpha cronbach ketika digunakan untuk menguji reliabiltas sebuah alat ukur. Pertama, formula alpha cronbach mengasumsikan bahwa semua item dalam skala berkorelasi sama (Sijtsma, 2009). Asumsi ini dapat menyebabkan estimasi reliabilitas yang meningkat atau menurun, terutama jika item dalam skala memiliki varians yang tidak sama atau muatan faktor yang berbeda (McNeish, 2018). Kedua, formula alpha cronbach tidak memberikan informasi apapun mengenai dimensi atau struktur skala (Sijtsma, 2009). Formula alpha cronbach memperlakukan skala sebagai konstruk unidimensi, meskipun terdiri dari beberapa faktor atau dimensi (Revelle & Zinbarg, 2008). Ketiga, ketika menggunakan formula alpha cronbach, maka ukuran ini sensitif terhadap jumlah butir item dalam alat ukurnya. Apabila jumlah butir item bertambah, maka nilai koefisien alpha cronbach cenderung meningkat (McNeish, 2018), walaupun butir item tersebut kadnag tidak mengukur konstruk yang sama. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan adanya biasa pengukuran reliabilitas, terutama ketika alat ukur memiliki butir item yang banyak (McNeish, 2018).
Selain formula alpha cronbach, terdapat formula Omega McDonald yang banyak digunakan untuk menguji reliabilitas. Formula ini dikembangkan oleh Donald McDonald yang merupakan ukuran lain dari reliabilitas. Formula ini menjadi alternatif dan berupaya mengatasi kelemahan yang terdapat pada formula alpha cronbach. Formula Omega McDonald's memungkinkan adanya varians spesifik butir item dan muatan faktor yang berbeda, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menilai reliabilitas (McNeish, 2018). Formula Omega McDonlad dapat memberikan estimasi reliabilitas yang terpisah untuk setiap faktor atau dimensi dari skala multidimensi (Heo et al., 2022). Nilai koefisien dari Omega McDonald serupa dengan Alpha Cronbach, yaitu antara 0,0 s.d 1,00, dan dengan tolok ukur yang serupa pula yaitu dikatakan reliabel pada nilai ≥ 0,7 (Hair et al., 2019). Untuk pengujian reliabilitas hasil pengukuran mengggunakan formula Omega McDonald's dinilai lebih akurat dan tidak terlalu bias dibandingkan apabila menggunakan formula alpha cronbach (Hayes & Coutts, 2020; Ravinder & Saraswathi, 2020; Sijtsma, 2009). Saat ini untuk mendapatkan nilai koefisien Omega McDonald cukup mudah, karena sudah didukung pada sofware analisa statistik seperti JASP (Goss-Sampson, 2020) dan Jamovi.
Berdasarkan penjelasan mengenai dua metode ukuran reliabilitas alat ukur diatas, maka sebagai peneliti perlu jeli dan mempertimbangkan serta memilih metode yang tepat sebelum melakukan pengujian. Oleh karena itu dalam hal memilih dan menentukan ukuran mana yang lebih baik untuk pengujian reliabilitas tergantung pada konteks dan tujuan spesifik dari penelitian yang hendak dilakukan. Baik Alpha Cronbach maupun Omega McDonald's memiliki kekuatan dan keterbatasan. Formula Alpha Cronbach lebih banyak digunakan dan memiliki sejarah penggunaan yang lebih panjang dalam penelitian. Ini adalah ukuran langsung yang memberikan estimasi tunggal konsistensi internal. Di sisi lain, Formula Omega McDonald's mempertimbangkan struktur faktor butir item dan dapat memberikan estimasi reliabilitas yang lebih akurat. Hal yang menjadi penting untuk menjadi catatan peneliti adalah harus mempertimbangkan karakteristik spesifik dari instrumen pengukuran yang digunakan dan tujuan penelitian ketika memilih antara formula Alpha Cronbach atau formula McDonald's Omega untuk pengujian reliabilitas alat ukur.
Referensi:
Cronbach, L. J. (1951). Coefficient alpha and the internal structure of tests. Psychometrika, 16(3), 297–334. https://doi.org/10.1007/BF02310555
Hair, Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., Black, W. C., & Anderson, R. E. (2019). Multivariate Data Analysis (Eight Edit). Cencage Learning.
Hayes, A. F., & Coutts, J. J. (2020). Use Omega Rather than Cronbach’s Alpha for Estimating Reliability. But…. Communication Methods and Measures, 14(1), 1–24. https://doi.org/10.1080/19312458.2020.1718629
Heo, W., Rabbani, A., Grable, J. E., & Roszkowski, M. (2022). The alpha and omega of financial risk-tolerance assessment. FINANCIAL PLANNING REVIEW, 5(1), e1138. https://doi.org/https://doi.org/10.1002/cfp2.1138
Kassim, S., Islam, S., & Croucher, R. (2010). Validity and reliability of a Severity of Dependence Scale for khat (SDS-khat). Journal of Ethnopharmacology, 132(3), 570–577. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jep.2010.09.009
Laher, S. (2022). International Histories of Psychological Assessment. In Educational and Psychological Testing in a Global Context. Cambridge University Press. https://doi.org/DOI: 10.1017/9781108755078
McNeish, D. (2018). Thanks coefficient alpha, We’ll take it from here. Psychological Methods, 23(3), 412–433. https://doi.org/10.1037/met0000144
Pallant, J. (2011). SPSS Survival Manual website. Open University Press.
Ravinder, E. B., & Saraswathi, A. B. (2020). Literature Review Of Cronbachalphacoefficient (Α) And Mcdonald’s Omega Coefficient (Ω). European Journal of Molecular & Clinical MEdicine, 07(06), 2943–2949. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.35489.53603
Revelle, W., & Zinbarg, R. E. (2008). Coefficients Alpha, Beta, Omega, and the Glb: Comments on Sijtsma. Psychometrika. https://doi.org/10.1007/s11336-008-9102-z
Sijtsma, K. (2009). On the Use, the Misuse, and the Very Limited Usefulness of Cronbach’s Alpha. Psychometrika, 74(1), 107–120. https://doi.org/10.1007/s11336-008-9101-0
Standards for Educational and Psychological Testing. (2014). American Educational Research Association.