ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 15 Agustus 2023

 

Melatih Diri Meminta Bantuan: Ternyata Tidak Mudah Ya?

Oleh:

Wiwit Puspitasari Dewi

Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan


Mari coba kita tanya ke diri sendiri, kapan terakhir kali kita meminta bantuan kepada orang lain? Apa ya yang membuat kita enggan untuk meminta bantuan kepada orang lain?


Alasan Tidak Meminta Bantuan

Dalam berbagai pengalaman saya menghadapi klien dewasa muda, umumnya ada beberapa hal yang membuat mereka enggan atau tidak mau meminta bantuan kepada orang lain. Yang paling sering muncul adalah adanya perasaan tidak nyaman (tidak enak) saat meminta bantuan. Ada juga orang-orang yang tidak tahu bagaimana caranya untuk meminta bantuan. Selain itu adanya perasaan khawatir adanya penolakan dari orang yang dimintai bantuan serta pemikiran bahwa dirinya tidak kompeten juga dapat membuat seseorang ragu dalam meminta bantuan. Menariknya, pemikiran tidak kompeten ini sudah dapat dimiliki saat individu masih dalam usia anak-anak. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kayla Goods, seorang peneliti dari Stanford, yang menunjukkan bahwa anak di usia 6-7 tahun sudah dapat menghubungkan antara meminta bantuan dengan asumsi tidak adanya kompetensi pada diri seseorang (Goods & Shaw, 2022). Bahkan ternyata pembentukan reputasi sudah dimulai sejak usia lima tahun, dimana pada usia tersebut anak-anak sudah peduli dengan bagaimana orang lain berpikir tentang mereka (Silver & Shaw, 2018).

 

Mencari Tahu Hal Yang Membuat Kita Sulit Meminta Bantuan?
Liza Ferentz, seorang psikoterapis dari Amerika Serikat, menyampaikan pemahamannya bahwa kesulitan ini memiliki akar dari pengalaman yang terjadi dalam lingkup keluarga (Ferentz, 2017). Hal ini disebabkan karena perilaku yang ditampilkan oleh keluarga mengenai meminta bantuan dapat diikuti oleh anggota keluarga. Ia menyarankan untuk mencoba menanyakan beberapa hal ini kepada diri sendiri untuk melihat bagaimana pengalaman kita di masa kecil dapat membuat kita tumbuh menjadi seseorang yang sangat mandiri atau nyaman dengan bimbingan, masukan, dukungan dari orang lain:

 

     Apa pesan yang Anda dapatkan mengenai meminta bantuan saat Anda tumbuh menjadi dewasa?

     Apakah keluarga Anda lebih menghargai “dapat melakukannya sendiri” atau “membiarkan orang lain masuk untuk membantu”?

     Saat Anda mencoba untuk mencari bantuan saat kecil, bagaimana respon yang diberikan oleh orang-orang di hidup Anda?

 

Dari hasil jawaban ketiga pertanyaan tadi, kita dapat melihat apakah kita selama ini menerima pesan bahwa meminta bantuan adalah sesuatu yang dapat diterima di keluarga atau tidak. Kita juga dapat mengetahui bagaimana keluarga mengajarkan kita bagaimana kita mempercayai orang di luar diri kita.

 

Latihan Meminta Bantuan

Walaupun meminta bantuan itu sulit bagi beberapa dari kita, namun bukan berarti hal ini tidak dapat dilatih. Bahkan meminta bantuan dapat mendatangkan keuntungan baik bagi yang memberikan bantuan dan penerima bantuan melalui naiknya kesejahteraan mereka (Weinstein & Ryan, 2010). Sorensen (2022) menyarankan terdapat beberapa cara yang dapat kita coba aplikasikan untuk membantu kita melatih diri dalam meminta bantuan:

 

1.    Memahami bahwa meminta bantuan adalah keterampilan yang penting untuk kita miliki

2.    Memahami asumsi yang kita miliki selama ini mengenai meminta bantuan dan menyesuaikan asumsi agar menjadi lebih objektif

3.    Memilih orang yang akan dimintai bantuan dan memulainya dengan bantuan yang lebih kecil terlebih dahulu - dapat mempertimbangkan orang dengan kemampuan atau pengetahuan yang bisa membantu kita, serta orang yang biasanya akan merespon dengan baik

4.    Mencari waktu yang tepat untuk meminta pertolongan -  berikan waktu kepada pihak yang dimintai bantuan untuk berpikir terlebih dahulu mengenai permintaan kita dan hindari meminta bantuan saat mereka sedang dalam tekanan atau berada dalam kondisi tidak baik

5.    Meminta bantuan dengan menggunakan kalimat yang asertif, jelas, namun tetap menghargai mereka, misalnya: “Saya sedang mengalami kesulitan mengenai ……., apakah Anda bersedia/bisa membantu saya untuk ……..?”

6.    Menerima bantuan dengan baik dan membiarkan mereka melakukan bantuan tersebut

7.    Jika pihak lain tidak bisa membantu, maka cobalah pilihan bantuan yang lain.

 

 

Referensi:

 

Ferentz, L. (2017, 5 April). Why asking for help is hard to to. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/au/blog/healing-trauma-s-wounds/201704/why-asking-help-is-hard-do

Good, K., & Shaw, A. (2022, 14 Februari). Why kids are afraid to ask for help. Scientific American. https://www.scientificamerican.com/article/why-kids-are-afraid-to-ask-for-help/
Silver, I.M., & Shaw, A. (2018). Pint-sized public relations: The development of reputation management. Trends in Cognitive Science, 22(4), 277-279.
https://doi.org/10.1016/j.tics.2018.01.006

Sorensen, D. (2022, 20 April). How to ask for help. PSYCHE. https://psyche.co/guides/how-to-ask-for-help-without-discomfort-or-apology

Weinstein, N., & Ryan, R. M. (2010). When helping helps: Autonomous motivation for prosocial behavior and its influence on well-being for the helper and recipient. Journal of Personality and Social Psychology, 98(2), 222–244. https://doi.org/10.1037/a0016984