ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 15 Agustus 2023
Pentingnya Kepemimpinan Adaptif dalam Organisasi
Oleh:
Erina Nur Faridha
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Dalam sebuah kehidupan diciptakannya seorang individu ke dunia adalah untuk menjadi seorang pemimpin, baik untuk dirinya, bangsa, negara, dan lingkungannya. Hakikat seorang pimpinan pada sebuah organisasi mempunyai peran penting, stratgis dan menjadi tokoh pemeran utama (Sutikno, 2014. Tanpa seorang pemimpin dalam sebuah perkumpulan besar maupun kecil akan menimbulkan sebuah kerancuan, karena tidak ada kepala yang ampu menjadi penengah pada semua pendapat yang ada. Sebuah perkumpulan juga dapat berkembang atau menurun tergantung dari mutu pimpinannya dalam sebuah organisasi atau perkumpulan tersebut.
Dalam hal ini tentunya seorang pemimpin tidak lahir menjadi berwibawa dan dapat mengontrol sebuah organisasi dengan begitu saja. Kedudukan pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis terhadap etos kerja dan keberhasilan organisasi tersebut. Oleh karena hal itu, keberadaan seorang pemimpin harus mampu menjadi solusi dalam perkembangan organisasi, maka pemimpin harus memiliki sikap disiplin ilmu yang sangat luas dan mampu berdiri tegak dalam keadaan apapun terhadap segala bentuk perkembangan dalam organisasinya (Chaniago, 2017). Tentunya diperlukan sebuah pelatihan dalam mengasah atau bahkan menumbuhkan skill kepimipinannya. Dalam pembentukan pemimpin melalui pelatihan pun dibutuhkan berbagai macam nilai yang perlu dipahami agar nantinya dapat mewujudkan seorang pemimpin yang berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga kehadiran pemimpin tersebut bukan menjadi penghambat keberhasilan sebuah organisasi dan akan menurunkan kinerja anggota organisasi, sehingga menyebabkan melemahnya sebuah organisasi.
Dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali ditemukan berbagai permasalahan dari internal ataupun eksternal organisasi tersebut, baik permasalahan yang muncul karena kepentingan pribadi atau kelompok, perbedaan pendapat, atau pun dari kemampuan yang tidak memadai seorang pemimpin yang hanya bisa memaksakan kehendaknya tanpa melihat situasi dan kondisi di sekitarnya. Tentunya hal ini sebuah hasil keputusan yang didapat tidak sesuai dengan harapan organisasi atau bahkan memiliki dampak negatif terhadap organisasi tersebut. Oleh sebab itu bentuk nilai-nilai dalam sebuah organisasi harus ditanamkan dan dipahami oleh seorang pemimpin.
Kepemimpinan yang adaptif berarti kepemimpian yang yang mampu dan mumpuni dalam menghadapi berbagai macam situasi dalam berbagai kejadian, baik yang sudah direncanakan maupun diluar rencana sebuah organisasi. Dan seorang pemimpin yang adaptif tentunya tidak hanya diam dalam menghadapi hal tersebut, akan banyak strategi-strategi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ataupun tantangan yang terjadi. Kepemimpinan yang adapatif selalu mampu dalam menata kepribadian dirinya serta meningkatkan kualitas mental psikologisnya dalam mengahadapi perubahan kebutuhan dan selalu menghasilkan sebuah solusi atau pemecahan dari masalah yang dihadapinya.
Perilaku adaptif merupakan perilaku yang sangat diutuhkan dalam sebuah organisasi, perilaku yang sesuai dengan harapan dan keinginan serta tujuan dengan mempertimbangkan segala dampak dan risiko dari sebuah keputusan dan tindakan yang dilakukan. Adapun karakteristik pemimpin yang adaptif dan efektif menurut (Albano, 2012) adalah sebagai berikut:
1. Berfikir dan bertindak strategis untuk mempengaruhi lingkungan, bersifat proaktif
2. Mampu memprediksi peluang dan merancang pemikiran untuk memanfaatkan peluang
3. Multiperspektif dalam mengambil keputusan
4. Mengedepankan kreativitas dalam mengembangkan solusi
5. Mampu melakukan transformasi structural dan cultural sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan
6. Sensitive terhadap tuntutan zaman
7. Berani mengambil risiko, dan
8. Sangat menghargai inovasi orang lain.
Hal ini sejalan dengan dengan teori Piaget (1952) teori perkembangan kognitif mengemukakan asumsi tentang perkembangan cara berpikir individu dan kompleksitas perubahannya melalui perkembangan neurologis dan pengalaman lingkungan. Oleh karena itu aspek kognitif menjadi hal utama dalam perkembangan manusia baik dari hal memimpin dirinya sendiri, berpendapat dan menerima keputusan. Pengalaman-pengalaman yang didapat di lingkungannya juga menjadi faktor seorang individu tersebut dapat bertahan dalam hidupnya sesuai dengan level-level perkembangannya. Berangkat dari hal itu dapat dipahami bahwa perilaku adapatasi seorang pemimpin dalam sebuah orgnisasi merupakan sebuah hal yang perlu dilatih serta memperhatikan dukungan dari lingungannya.
Selain hal itu juga, berbagai faktor lainnya juga mempengaruhi kemampuan perilaku adaptif seseorang. Salah satunya adalah karakteristik psikologis yang dimiliki oleh seseorang termasuk di dalamnya adalah kecerdasan emosi. Menurut Goleman (1999) kecerdasan emosi merupakan sisi lain dari kecerdasan kognitif yang berperan dalam aktivitas manusia. Oleh sebab itu mengenali eemosi diri oleeh seorang pemimpin merupakan kemampuan yang sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, bagaimana strategi yang dilakukan untuk menganani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, sebagai bentuk perilaku dapatif dalam memimpin sebuah organisasi.
Kemampuan pemimpin yang adaptif dituntut dapat membawa seorang individu untuk menjadi pemimpin yang dapat bertahan pada setiap level-level kepemimpinan, mulai dari level rendah hingga level tertinggi. Kepemimpinan yang mampu dan cerdas dalam beraptasi dalam menghadapi situasi dan kondisi pada sebuah organisasi merupakan kepemimpinan yang berhasil menerpkan perilaku adaptif dalam berorganisasi, dan karakter kepemimpinan ini tidak berhenti dalam konsep pemikiran dan ide-ide dalam penyelesaian sbuah masalah. Akan tetapi melalui indakan nyata untuk menyelesaikan tantangan dengan melakukan sebuah perubahan sesuai dengan kebutuhan.
Referensi:
Albano, C. (2012). What is adaptive leadership. Self Growth. 4.
Chaniago, A. (2017). Pemimpin & Kepemimpinan (Pendekatan Teori & Studi Kasus). Jakarta: Penerbit Lentera Ilmu Cendekia.
Goleman, Daniel. (1999). Kecerdasan Emosional. Terjemahan. Cetakan IX. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Piaget, J. (1952). The Origins of Intellegence in Children. New York: International Universitas Press.
Sutikno, S. (2014). Pemimpin dan kepemimpinan. Lombok: Holistica.