ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 12 Juni 2023
Penggunaan Gadget Merusak Tidur
Oleh:
Faith Trisa Hope1,5, Ronald Kristianto Wibowo2,5, Marshyanda Oliviea Maharani1,5, Johanna Jono Sia3,5, dan Angelo Valencio Hugo4,5
1FIABIKOM, 2Teknobiologi, 3Ekonomi dan Bisnis, 4Teknik Elektro,
5Unit Penelitian Mahasiswa, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Gadget adalah suatu instrumen elektronik berfungsi praktis demi memudahkan pekerjaan manusia (Dharma, 2022). Dalam tiga tahun belakangan, trafik internet indonesia naik hingga 40% selama pandemi yang artinya kebutuhan layanan dan aktivitas virtual sangat dibutuhkan (Salim, 2021). Gadget di Indonesia semakin meningkat, dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang merubah pola hidup manusia menjadi kurang produktif karena lebih banyak melakukan aktivitas di rumah saja. Oleh sebab itu, banyak orang yang menggunakan gadget demi pekerjaan, hingga hiburan. Sekolah dan pekerjaan menjadi online dikarenakan pandemi yang memaksa orang melakukan isolasi mandiri atau social distancing di rumah. Oleh karena itu, penggunaan gadget yang meningkat membuat orang - orang lupa waktu, kurang disiplin dan kurang produktif.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga tidak baik karena membuat kita malas, berdampak buruk pada kesehatan dan juga mengurangi kualitas pada tidur (Sinaga, 2018). Kualitas tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang membutuhkan pemeliharaan energi, penampilan, dan fisik yang baik (Hidayat, 2015). Jika kualitas tidur berantakan maka sulit untuk memulai tidur dan mempertahankan jam tidur (Lai, 2001). Kualitas tidur yang cukup dapat ditentukan dari bagaimana seseorang mengatur pola jam tidur di malam hari, faktor kualitas tidur, dan kemudahan tidur tanpa bantuan obat medis. Waktu tidur yang ideal untuk usia dewasa dari 18-64 tahun adalah 7-9 jam tetapi selama masa pandemik jam waktu tidur pada dewasa kurang teratur dan berantakan (Prasetyo, 2018). Maka dari itu kualitas tidur harus tetap dipertahankan dan menggunakan gadget tidak secara berlebihan karena kualitas tidur sangat perlu untuk tubuh kita dan kegiatan sehari - hari kita. Jikalau tidur berantakan maka kegiatan sehari-hari pun juga ikut berantakan.
Unika Atma Jaya mempunyai mahasiswa lebih dari 10.000 mahasiswa aktif. Namun, peneliti hanya mengambil 100 responden dengan standar deviasi 1,02 dikarenakan keterbatasan waktu pengambilan data dan kemampuan peneliti. Menurut hasil yang perolehan data melalui kuesioner “penggunaan gadget yang disebarkan kepada 100 mahasiswa Unika Atma Jaya” seluruh responden merupakan pengguna aktif gadget. Rata-rata umur pengguna aktif gadget berkisaran 18-19 tahun. Sebagian besar adalah pengguna handphone dan laptop. 93% responden menggunakan gadget dengan tujuan mengerjakan tugas. Platform dan aplikasi yang sering digunakan adalah social media dengan 95 suara (95%), study platform dengan 52 suara (52%), google dengan 72 (72%), dan beberapa aplikasi lainnya dengan total 16 suara (16%).
Ditemukan bawah rata-rata responden memiliki lama waktu sebanyak 7 jam untuk tidur. 47% mahasiswa tidak puas terhadap jam tidurnya karena dirasa tidurnya tidak teratur dan sebanyak 49% mahasiswa merasa puas karena tidurnya teratur, sisanya tergantung pada intensitas aktivitasnya. 26% mahasiswa yang tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur merasa kurang puas karena jam tidurnya terlalu malam, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup atau ideal untuk tidur.
Sebanyak 27% mahasiswa mengalami kesulitan untuk waspada dan tidak mengantuk saat beraktivitas. Penggunaan gadget tidak mempengaruhi mahasiswa dalam mempertahankan motivasi dan tidak kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu. Walaupun seluruh mahasiswa Unika Atma Jaya pengguna aktif gadget, 71% mahasiswa tidak merasa gelisah saat sedang tidak menggunakan gadget dan juga tidak memiliki keluhan dari teman atau keluarga mengenai intensitas dalam penggunaan gadget. 86% mahasiswa menganggap sinyal buruk dalam gadget mengganggu aktivitas. Hasil kuesioner menyatakan bahwa penggunaan gadget berlebih dapat mengurangi durasi tidur sehingga membuat mahasiswa merasa mengantuk di siang hari. Intensitas penggunaan gadget berlebih juga mempengaruhi durasi jam tidur, tetapi tidak dengan rasa gelisah saat tidur. Mimpi buruk juga bukan pengaruh dari intensitas penggunaan gadget.
Dari data yang diambil, disimpulkan sebagian mahasiswa memiliki kualitas tidur yang baik dan memiliki kualitas tidur yang buruk. Mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik menggunakan gadget pada batas wajar, tetapi mahasiswa yang memiliki kualitas tidur buruk menggunakan gadget pada batas tidak wajar sehingga mempengaruhi jam tidur yang mengurangi kualitas tidur. Penggunaan gadget di luar batas wajar dapat mempengaruhi kualitas tidur karena saat memegang gadget pengguna akan lupa dengan waktu dan terus menggunakanya hingga lelah. Memang responden menggunakan gadget untuk belajar hingga mengerjakan tugas, akan tetapi setelah selesai atau mungkin saat mengerjakan tugas terkadang godaan untuk “belok” tetap akan selalu ada.
Dengan waktu penggunaan gadget tersebut rata-rata responden merasa sulit konsentrasi, menjaga fokus hingga kantuk pada siang hari. Maka dari itu kami menyaran para mahasiswa untuk ingat waktu penggunaan gadget. Dengan kesadaran tersebut kami harap para mahasiswa dan mahasiswi Unika Atma Jaya dapat menggunakan gadget secara efektif dan efisien demi menjaga kualitas tidur yang baik.
Setelah meneliti penggunaan gadget yang mempengaruhi kualitas tidur dalam keseharian mahasiswa, ditarik kesimpulan bahwa penggunaan gadget mempengaruhi kualitas tidur aktivitas keseharian mahasiswa. Secara diharapkan mahasiswa dapat mengajak orang lain untuk dapat mengontrol penggunaan gadget, memberikan pengetahuan dan informasi kepada teman-teman tentang penggunaan gadget yang dapat mempengaruhi kualitas tidur, dan memberi tahu cara menggunakan gadget dengan benar tanpa mengganggu tidur, kualitas dan kegiatan.
Referensi:
Adelia, T., Fauzi, T., Arizona. (2021). Pengaruh penggunaan gadget terhadap konsentrasi belajar siswa di SMA Negeri 6 Prabumulih. JUANG: Jurnal Wahana Konseling, 4(1):35-45. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/juang/article/download/5153/pdf_20
Andira, A., Usman, A., Wowor, T. (2022). Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan di Universitas Nasional. Jurnal Promotif Preventif, 4(2):51-56. http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/354
Ardyansyah, S. (2019). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Motivasi Belajar Bagi Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITN Malang. https://ejournal.itn.ac.id/index.php/valtech/article/download/1907/1650/
Dharma, R. (2022, December 16). Gadget adalah Perangkat Elektronik dengan Banyak Fungsi, Ini Penjelasannya! - Accurate Online. Accurate Online. https://accurate.id/teknologi/gadget-adalah/
Salim, H. J. (2021, February 26). Selama Pandemi Covid-19, Pemakaian Internet Indonesia Naik hingga 40 Persen. liputan6.com. https://www.liputan6.com/amp/4493427/selama-pandemi-covid-19-pemakaian-internet-indonesia-naik-hingga-40-persen
Prasetyo, B. A. (2018, July 16). Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan Orang Dewasa? KlikDokter. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/berapa-lama-waktu-tidur-yang-dibutuhkan-orang-dewasa
Hidayat, (2015). Jurnal Tinjauan pustaka definisi tidur. https://eprints.umm.ac.id/41992/3/jiptummpp-gdl-abdurrochm-50159-3-babii.pdf
Sinaga, D. (2018, February 14). Dampak Candu Gadget pada Remaja dan Tips Mengatasinya. Student. https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20180214111614-445-276100/dampak-candu-gadget-pada-remaja-dan-tips-mengatasinya
Lai, (2021). Jurnal tinjauan Pustaka kualitas tidur. http://eprints.umpo.ac.id/5415/3/Bab%202%20Scriptsweet%20Revisi-Lock.pdf
Salim, H. J. (2021, February 26). Selama Pandemi Covid-19, Pemakaian Internet Indonesia Naik hingga 40 Persen. liputan6.com. https://www.liputan6.com/amp/4493427/selama-pandemi-covid-19-pemakaian-internet-indonesia-naik-hingga-40-persen