ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 11 Juni 2023
Kesehatan Mental Vs Media Sosial
Oleh:
Devi Susanti Ginting
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatra Utara
Kesehatan mental merupakan masalah yang kerap disepelekan dari dulu hingga sekarang. Berbagai gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan Kesehatan mental salah satunya dengan diadakannya hari kesehatan mental sedunia atau disebut world mental health day. Kesehatan mental itu sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya (Pieper & Uden, 2006). Namun dengan berkembangnya kemajuan teknologi seperti adanya media sosial membuat kita cendrung lupa akan diri atau lingkungan sekitar kita.
Bisa kita lihat dan kita sadari hampir semua aktivitas kita jalani sehari-hari berhubungan dengan teknologi digital, seperti media sosial. Penggunaan media sosial sangat membantu kehidupan sehari-hari kita, seperti melakukan pembayaran online, membeli sesuatu melalui situs online, memesan makanan di resto, dan melakukan transaksi lainnya. Selain itu media sosial, juga digunakan untuk tempat bebas berekspresi ataupun menghasilkan karya lainnya. Manusia bisa melakukan komunikasi baik verbal maupun nonverbal terhadap siapa saja dan kapan saja tanpa ada batas ruang dan waktu tertentu.
Disisi lain ada banyak manfaat dengan kehadiran media sosial dikehidupan kita sekarang ini. Selain dari manfaat dan dampak positif tersebut, tentu saja juga mendapatkan dampak negative dari panggunaan media sosial. Melalui kebebasan bersekspresi ataupun berkarya, banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab memberikan respon ataupun komentar-komentar negative yang ditunjukkan untuk seseorang atau kelompok tertentu, hal ini biasa disebut dengan cyberbullying, karena tidak hanya itu banyak berita yang tidak benar atau hoaks beredar melalui media sosial hal seperti ini yang akan memicu ketidak sadaraan seseorang dalam Kesehatan mentalnya, dan hampir di seluruh kelompok usia candu terhadap gadget, dengan mengakses aplikasi seperti facebook, Instagram, situs belanja online atau permainan secara online, hal ini terkadang membuat mereka mengabaikan aktivitas lainnya dan sampai lupa waktu.
Dampak negative dari penggunaan digital (media sosial) tersebut tentunya memiliki pengaruh buruk pada Kesehatan mental seseorang. Karena Kesehatan mental ialah keseimbangan kehidupan dalam sebuah aspek, termasuk sosial, fisik, spiritual, ekonomi dan juga mental (Bellenir, 2010). Kesehatan mental juga dapat diartikan sebagai fungsi mental yang berhasil menghasilkan aktivitas produktif dan mampu dalam mengatasi perubahan dan kesulitan (Sperry, 2016). Jika seseorang tidak mampu menerima komentar-komentar negative yang diterima terus-terus melalui media sosial dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan Kesehatan mental.
Hal ini bisa terjadi dan kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita dimana banyaknya kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja dewasa, bahkan orang tua sekalipun mempunyai dampak negative terhadap diri dan lingkungan mereka. Bisa kita lihat contohnya dimana anak muda sekarang mereka sangat suka bergaul nongkrong sana sini namun apa yang terjadi didalam satu lingkup tersebut yang ada rata-rata anak tersebut berfokus pada media sosial mereka dan tanpa sadar menghiraukan keadaan lingkungan sekitar mereka. Salain itu juga dengan adanya media sosial orang-orang pada cendrung focus untuk bermain media sosial nya dengan hal-hal apa yang akan mereka posting atau lihat dimedia sosial dibanding dengan bercekraman dengan teman atau lingkungan sekitar mereka.
Penggunaan media sosial ini sangat berpengaruh kepada Kesehatan mental kita, karena jika kita yang sudah sangat berfokus dalam menggunakan media sosial akan bisa membuat seseorang menjadi stress, kecemasana, depresi, kesepian (Bashir & Bhat, 2017). Media sosial ini juga menunjukka penggunaan media sosial akan memiliki gejalah depresi, kurang tidur, harga diri rendah, dan citra tubuh yang buruk. (Kelly, Zilanawala, Booker, & Sacker, 2018).
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dari media social (Cahya, 2019)., antara lain:
1. Berhenti bandingkan diri dengan orang lain.
2. membatasi penggunaan sosial media.
3. Harus tahu mana yang boleh dan tidak boleh kamu bagikan di sosial media.
4. Fokus dengan kehidupan nyata (kehidupan keseharian dan lingkungan sekitar)
Penggunaan media sosial memiliki dampak positif dan negatifnya tersendiri, ada baiknya kita menjaga Kesehatan mental dari kecendrungan media sosial. Dan mari kita lebih banyak bersosialisasi di dunia nyata yang lebih bisa membangun tanpa berfokus dari media sosial.
Refrensi:
Bellenir, Karen (2010). Mental Health Information for Teens. (Third Edition). United States: Peter E. Ruffiner Pubisher.
Bashir, H., & Bhat, S. A. (2017). Effects of Social Media on Mental Health: A Review. International Journal of Indian Psychology, 4(3), 125-131. Doi: 10.25215/0403.134
Cahya, A. (November 25, 2019). Mencegah Gangguan Kecemasan bagi Pengguna Media Sosial. Kompasiana. Ditemukan kembali di: https://www.kompasiana.com/atikacahya/5dc12669d541df69aa133dd3/mencegah-gangguan-kecemasan-bagi-pengguna-medsos
Kelly, Y., Zilanawala, A., Booker, C., & Sacker, A. (2018). Social Media Use and Adolescent Mental Health: Findings from the UK Millennium Cohort Study. E-Clinical Medicine, 6, 59–68.
Pieper, J. & Uden, M. V. (2006). Religion in Coping and Mental Health Care. Yord University Press.