ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 07 April 2023
CYPER (Computer Based Psychological Interventions for Emotion Regulation): Aplikasi Smartphone berbasis Brain Computer Interface melalui External Controller Smartwatch Sebagai Terapan Strategi STOPP guna Membantu Regulasi Diri dalam Meningkatkan Self-Adjustment pada Mahasiswa
Oleh:
Maulia Gitawati Indiswari
Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga
Self-adjustment adalah proses penyelarasan individu antara diri dan lingkungan melalui pembelajaran dan interaksi (Hidayah, 2021). Self-adjustment penting karena dapat mempengaruhi pencapaian dan kesejahteraan individu (More & Rodgers, 2020). Individu dengan self-adjustment yang baik akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal ini tentu penting, apalagi pada era globalisasi dimana segala hal teradi secara cepat (Sandhubaya, 2022). Tanpa self-adjustment yang baik, individu akan mudah terbawa arus dengan semua perubahan yang terjadi.
Urgensi ini semakin kuat pada mahasiswa. Hal ini dikarenakan pada masa kuliah, individu menjalani perubahan besar dari remaja ke dewasa sehingga membutuhkan self-adjustment yang baik. Masiswa juga sering mengalami kesulitan penyesuaian selama masa perkuliahan. Data membuktikan tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang tinggi pada mahasiswa (Theobald, 2021). Jika self-adjustment ini tidak segera dibenahi, maka bukan tidak mungkin bahwa mahasiswa sebagai sumber daya manusia Indonesia akan memiliki kualitas yang rendah sehingga kalah saing dengan tenaga asing maupun artificial intellegence. Selain itu, self-adjustment yang dibiarkan juga akan menyebabkan masalah pada kesehatan mental. Dengan demikian, bulat sudah urgensi untuk meningkatkan self-adjustment pada warga Indonesia, khususnya mahasiswa.
Untuk meningkatkan self-adjustment, kita perlu mengetahui aspek yang mempengaruhinya. Pandangan kognitif sosial mengasumsikan tiga domain self-adjustment, yaitu perilaku, kognisi, dan emosi. Masalah umum dalam self-adjustment adalah kesulitan dalam berpikir, merasa, dan melakukan (Burnette, 2013). Tiga domain self-adjustment ini dapat diolah melalui regulasi diri yang baik. Regulasi diri adalah kemampuan untuk memodulasi emosi, pikiran, dan perilaku dari waktu ke waktu (Wang dkk, 2021). Data membuktikan bahwa mahasiswa dengan regulasi diri yang baik lebih unggul dalam self-adjustment (Guiffrida dkk, 2013). Data-data terkait urgensi dan solusi inilah yang menjadi dasar tercetusnya inovasi aplikasi smartphone berbasis brain computer interface melalui external controller smartwatch CYPER sebagai terapan strategi STOPP guna membantu regulasi diri dalam meningkatkan self-adjustment pada mahasiswa.
Inovasi ini merupakan implikasi dari ilmu psikologi dan teknologi. Ilmu psikologi yang akan digunakan adalah gabungan dari aspek CBT, DBT, dan mindfulness (Courtney & Ackerman, 2023). Gabungan dari aspek-aspek ini terakumulasi dalam satu strategi, yaitu strategi STOPP dengan fungsi membantu proses mengelola respons terhadap insiden yang menantang atau sulit. Adapun, langkah-langkah yang tercantum pada STOPP menurut Vivyan (2015) adalah sebagai berikut:
Sedangkan teknologi yang akan digunakan adalah aplikasi smartphone dan external controller smartwatch. External controller smartwatch menyediakan kumpulan data fisiologis. Alat ini dapat melacak stres kognitif, yaitu keadaan lelah, tidak senang, maupun marah. Metode ini divalidasi melalui aktivitas electrodermal, data kortisol, serta konteks gairah dan kelelahan (Faghih, 2022). Hal inilah yang akan dimanfaatkan dalam CYPER. Saat kondisi fisiologis menunjukkan stres kognitif, maka CYPER akan mengintervensi dengan proses STOPP melalui fitur “Let’s Practice STOPP”.
Adapun, mekanisme dan sistematika aplikasi dapat dilihat pada bagan satu. Mekanisme dan sistematika ini dimediasi oleh fitur-fitur sebagai berikut:
- Sign-Up/Log-In
Laman “Sign-Up” digunakan untuk mendaftarkan diri dengan mengisi data diri berupa nama, alamat email, usia, dan kata sandi. Sedangkan laman “Log-In” digunakan oleh pengguna yang sudah mendaftarkan diri.
- Assessment
Laman “Assessment” akan menggunakan The Self-Regulation Questionnaire (SRQ) milik Brown, Miller, & Lawendowski (1999). SRQ memiliki 63 item dengan model skala likert (1-5).
3. Pengenalan STOPP
Fitur “Pengenalan STOPP” berisi penjelasan mengenai STOPP dan CYPER sehingga pengguna mengetahui esensi aplikasi.
- Pilih Jadwal Latihan Rutin
Pengguna baru juga diwajibkan untuk memilih jadwal latihan rutin. Pengguna dapat menentukan intensitas mingguan, jadwal pelaksanaan, dan intensitas sesi. CYPER akan tetap memberikan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil asesmen pengguna.
- Kontrak & Persetujuan
Pengguna baru akan diminta membaca kontrak dan memberi persetujuan pada kontrak yang berlaku di laman.
- Koneksikan ke Smartwatch
Laman ini, akan diakses oleh seluruh pengguna. Dengan terkoneksinya dua alat ini, secara langsung smartwatch akan memantau aktivitas fisiologis yang berkaitan dengan stress kognitif. Saat stress kognitif hadir, CYPER akan memberikan dua pilihan, yaitu menuntun strategi melalui pop up atau melakukan STOPP secara holistik melalui fitur “Practice STOPP”.
- Menu
Pada laman ini pengguna dapat mengakses berbagai fitur dan mengatur akun.
- Setting
Pada fitur “Setting”, pengguna dapat mengatur jadwal, akun, privasi, notifikasi, dll.
- Asesst me!
Pada fitur ini, pengguna diberikan media untuk kembali melakukan asesmen SRQ. CYPER akan merekomendasikan pelaksanaan asesmen ulang pada fitur “Asesst me!” setiap tiga bulan sekali untuk melihat proses diri.
- Get To Know STOPP
Di fitur “Get To Know STOPP”, pengguna dapat mempelajari lebih dalam strategi STOPP.
- Check Me!
Fitur akan menampilkan impulse, aktivitas electrodermal, kortisol, dan konteks gairah serta kelelahan.
- Practice STOPP
“Practice STOPP” memberikan media pengguna untuk melaksanakan strategi STOPP yang holistik.
13. My Safety Guard
“My Safety Guard” akan berisi kontak dan nomer orang yang membuat pengguna tenang dan layanan yang bisa membantu pengguna. My Safety Guard akan muncul dalam pop-up sebagai rekomendasi saat pengguna selesai melaksanakan strategi STOPP dalam konsidi stress. Harapannya, jika kondisi tidak kunjung baik, pengguna dapat meminta bantuan dari pihak professional atau oraang terdekat.
Kombinasi teknologi dan psikologi yang dimediasi oleh fitur-fitur ini tentu tidak akan bermanfaat secara maksimal tanpa bantuan dari pihak-pihak lain seperti psikolog, ahli it, dan ahli neurologis. Selain itu, dukungan dari organisasi sosial, universitas, dan pemerintah juga diperlukan untuk merealisasikan aplikasi. Pihak-pihak ini dapat berkontribusi dengan modal, pemasaran, atau pemberian masukan. Harapannya, koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak ini dapat menjadi awal tercapainya self-adjustment yang baik bagi mahasiswa di Indonesia.
Jika gagasan ini dapat diterapkan dengan tepat, maka terdapat banyak sekali manfaat yang dapat dipetik. Bagi pengguna, CYPER bisa menjadi media pengembangan regulasi diri sehingga kualitas diri dan belajarpun meningkat. Bagi Indonesia secara keseluruhan, CYPER dapat menjadi media meningkatkan kesehatan mental mahasiswa yang pada akhirnya melahirkan sumber daya manusia yang produktif dengan daya saing tinggi.
Banyaknya kemungkinan dampak positif yang dibawa gagasan ini menjadi bukti potensinya. Melalui program ini, harapan akan mahasiswa dengan self-adjustment dan kualitas diri yang baik dapat tercapai. Kombinasi ilmu teknologi dan psikologi yang diusung menjadikan media ini inovatif, segar, dan sesuai dengan tuntutan globalisasi. Meskipun demikian, gagasan ini tetap membutuhkan peninjauan ulang dari pihak profesional. Harapnnya, fagasan ini dapat berkembang dengan matang sehingga tujuan meningkatkan self-adjustment mahasiswa di Indonesia dapat tercapai.
Referensi:
Burnette, J. L., O'boyle, E. H., VanEpps, E. M., Pollack, J. M., & Finkel, E. J. (2013). Mind-sets matter: a meta-analytic review of implicit theories and self-regulation. Psychological bulletin, 139(3), 655.
Courtney E. & Ackerman, M. A. (2023). 21 emotion regulation worksheets & strategies. PositivePsychology.com. Retrieved March 25, 2023, from https://positivepsychology.com/emotion-regulation-worksheets-strategies-dbt-skills/
Faghih, R. T. (2022). Smartwatch-Brain Interface Architectures. NYU Tandon School of Engineering - Polytechnic Institute. Retrieved March 26, 2023, from https://engineering.nyu.edu/events/2022/02/15/smartwatch-brain-interface-architectures
Guiffrida, D. A., Lynch, M. F., Wall, A. F., & Abel, D. S. (2013). Do reasons for attending college affect academic outcomes?: A test of a motivational model from a self-determination theory perspective. Journal of college student development, 54(2), 121-139.
Hidayah, R. (2021). Students’ self-adjustment, self-control, and morality. Journal of Social Studies Education Research, 12(1), 174-193.
More, C., & Rodgers, W. (2020). Promoting Change within Special Education Teacher Preparation Program: A Collision of Needs. Journal of Culture and Values in Education, 3(1), 104-119. https://doi.org/10.46303/jcve.03.01.7
Sandhubaya, G. (2022). Peranan Globalisasi Terhadap Adaptasi Teknologi Tourism Virtual Dalam Rangka Stimulus Kebangkitan Pariwisata Akibat Covid-19. In Seminar Nasional Kepariwisataan (SENORITA)# 3 2022.
Theobald, M. (2021). Self-regulated learning training programs enhance university students’ academic performance, self-regulated learning strategies, and motivation: A meta-analysis. Contemporary Educational Psychology, 66, 101976.
Vivyan, C. (2015). STOPP. Getselfhelp.co.uk. Retrieved March 25, 2023, from https://www.getselfhelp.co.uk/
Wang, H., Yang, J., & Li, P. (2021). How and when goal-oriented self-regulation improves college students’ well-being: A weekly diary study. Current psychology, 1-12.