ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 07 April 2023

 

Harapan Sebagai Kekuatan Psikologis Remaja Dalam Surviving The Adversity

 

Oleh:

Dian Jayantari Putri K. Hedo1 & Nicholas Simarmata2

 1Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

2Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

 

Pada tahun 2022 terdapat berita inspiratif di salah satu portal media massa yang menampilkan tentang pengalaman hidup seorang remaja putri di Indonesia. Remaja tersebut pernah memperoleh perawatan di rumah sakit jiwa dengan diagnosis Orang dengan Ganguan Jiwa (ODGJ). Setelah menerima perawatan dan melewati masa-masa hidup di rumah sakit jiwa selama beberapa tahun, remaja tersebut kembali menjalani dan meneruskan kehidupannya. Ia juga berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di salah satu universitas negeri di salah satu kota besar di Indonesia. Kasus ini menggambarkan peran harapan dalam diri remaja. Di tengah kondisi menekan dan penuh tantangan serta ketidakpastian dalam hidupnya, remaja berhasil menemukan dan bertahan pada harapan yang dimilikinya sehingga ia dapat kembali menjalani kehidupan dan melanjutkan pendidikannya dengan layak. Remaja tersebut juga menginspirasi lingkungan sekitarnya dengan mendirikan platform “pasti.id” sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental (Merdeka, 2022).

Selain kasus di atas, peran harapan di dalam diri remaja ketika menghadapi suatu permasalahan atau tekanan dalam hidupnya juga dapat tergambar pada kasus berikut. Seorang remaja di Desa Enonapi, Kecamatan Kie, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur berhasil menemukan harapan di tengah himpitan kondisi kehidupan akibat pernikahan dini. Remaja tersebut lahir dan berada di keluarga yang melakukan pernikahan dini sehingga ia mengalami dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupannya seperti tekanan dan kesulitan ekonomi, sosial, dan pendidikan. Namun demikian ia dapat menemukan harapan di dalam dirinya untuk keluar dari praktik pernikahan dini di lingkungan sekitarnya dan berhasil menggagas sebuah posyandu remaja sebagai wadah pemberdayaan remaja yang menginisiasi harapan di dalam diri remaja di sekitarnya sebagai upaya menghentikan pernikahan dini di wilayah tersebut (Kompas, 2022).

Bahkan sebelum ada gerakan psikologi positif, para ilmuwan dan praktisi psikologi telah mengakui pentingnya “harapan” sebagai konstruksi yang mendasari pengalaman manusia dalam mengatasi dan bahkan berkembang di tengah kesulitan. Pentingnya harapan sangat penting di kalangan remaja yang dikenal rentan terhadap depresi, pesimisme, dan ketidakberdayaan yang dipelajari. Namun harapan merupakan konstruksi yang sulit untuk dijabarkan sampai Synder (Snyder, 1994, 2002) mengajukan teori harapan. Teori harapan mengkonseptualisasikan harapan sebagai pikiran positif mengenai ekspektasi dan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan penting. Harapan melibatkan ekspektasi positif bahwa tujuan seseorang dapat dicapai tetapi harapan melibatkan kognisi tentang kemauan dan komitmen seseorang untuk mencapai tujuan serta cara dan strategi untuk mencapainya. Lebih dari sekadar "berpikir positif", harapan menekankan pilihan dan kapasitas seseorang untuk berusaha menuju pencapaian tujuan. Pendekatan kognitif terhadap studi harapan ini telah menjadi paradigma utama untuk mempelajari psikologi harapan dalam 20 tahun terakhir dan merupakan kerangka teoritis yang paling sering digunakan dalam berbagai studi tentang psikologi harapan. Teori harapan memiliki dua komponen yang dapat dipisahkan tetapi saling terkait. Hal itu tampak dalam definisi harapan yaitu satu set kognitif yang didasarkan pada agensi (penentuan yang diarahkan pada tujuan) dan jalur (perencanaan untuk memenuhi tujuan) (Snyder et al., 1991). Pada populasi remaja, harapan ditemukan berhubungan positif dengan pemikiran yang diarahkan pada tujuan termasuk pada penetapan tujuan, penilaian pencapaian tujuan, dan pencapaian tujuan (Feldman & Snyder, 2005; Snyder et al., 1991), tujuan pembelajaran (Peterson et al., 2006), strategi koping untuk belajar (Onwuegbuzie & Snyder, 2000; Snyder et al., n.d.), performansi tugas (Peterson et al., 2006), prestasi (Curry et al., 1997; Day et al., 2010; Snyder et al., 2002), dan keterlibatan positif serta hasil dalam rehabilitasi dan terapi (Hagen et al., 2005). Teori harapan mendefinisikan kognisi yang terkait dengan tujuan (yaitu agensi dan jalur) dalam kerangka penilaian diri individu terhadap kapasitas dan strategi pribadi untuk mencapai tujuan yang penting dalam hidup (Kintanar & Bernardo, 2013).

Dua kasus berbeda seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya merupakan contoh nyata bagaimana harapan berperan dalam diri remaja. Pada kasus pertama, harapan berperan menjadi sumber kekuatan psikologis di dalam diri remaja yang mengalami kasus tersebut. Remaja yang didiagnosis sebagai ODGJ dan menghabiskan beberapa waktu hidupnya untuk melakukan perawatan di rumah sakit jiwa, telah menemukan dan mempertahankan harapan di dalam dirinya untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Harapan menekankan pada adanya pengalaman individu dalam menghadapi dan bahkan berkembang di tengah desakan dan tantangan yang dialaminya (Seligman, 2019). Harapan membantu remaja tersebut dalam berpikir positif terkait hasil positif yang juga nantinya akan dapat dicapai melalui jalan atau strategi yang bisa ia temukan dan lakukan (Gallagher & Lopez, 2018). Dengan adanya harapan di dalam dirinya, ia dapat bergerak untuk mencari jalan mencapai tujuannya meskipun situasi dan kondisi menghimpit dan membatasi dirinya (Frankl, 1992). Dengan adanya berbagai kondisi menantang yang dihadapinya sebagai individu dengan ODGJ yang menjalani perawatan di rumah sakit, remaja tersebut tetap mampu memiliki ekspektasi positif tentang masa depannya yang positif. Harapan membantunya untuk menggunakan energi mentalnya dalam mencapai tujuan yang positif tersebut (Mcgarity-palmer, 2019).

Pada kasus kedua, harapan berperan penting dalam diri remaja dan memampukan remaja yang mengalami kasus tersebut untuk menemukan jalan keluar dari keadaan yang menekan dan membatasi dirinya. Remaja yang berada dalam himpitan praktik perkawinan usia dini di sekitarnya dapat berupaya menemukan jalan keluar dan strategi untuk keluar dari tuntutan situasi dan kondisi yang dialami dengan berpegang pada harapan di dalam dirinya. Harapan membantu remaja tersebut untuk berupaya proaktif mencapai tujuan yang dimilikinya (Griggs & Crawford, 2019; Hedo, 2022). Dengan adanya harapan, ia dapat bertahan dan tidak menyerah dalam menghadapi berbagai hal yang tidak pasti dan tidak menentu terkait kesulitan ekonomi, sosial, dan pendidikan. Harapan juga membuat remaja tersebut mampu berfokus pada hal yang positif yang dapat terjadi di masa depan (Ghielen et al., 2018). Dengan demikian remaja tersebut dapat bergerak menemukan jalan untuk melakukan upaya pencegahan dan pemutusan praktik perkawinan dini yang marak terjadi di sekitarnya.

Dari penggambaran beberapa kasus yang ada, dapat digambarkan bahwa harapan memiliki peran penting bagi remaja. Remaja merupakan individu yang sedang berada pada fase dan kondisi yang cenderung rentan dan rapuh. Remaja mengalami berbagai dinamika dan perubahan terkait kondisi fisik dan psikis. Hal ini memicu remaja menjadi rentan mengalami konflik, kecemasan, stres, serta rasa tidak berdaya dan putus asa (Lally & Valentine-French, 2019). Dengan adanya keadaan dan karakteristik remaja tersebut, harapan berperan sebagai kekuatan personal yang dapat digunakan remaja untuk menghadapi dan mengatasi berbagai dinamika dan tantangan yang muncul dalam kehidupannya (Hauck, 2020). Harapan membuat remaja tetap mampu mempertahankan ekpektasi positif di dalam dirinya dan mendorong remaja melakukan berbagai upaya proaktif untuk mencapai tujuan (Hidayat & Nurhayati, 2019). Harapan membantu remaja untuk mampu memperoleh energi di dalam dirinya serta bergerak mencari dan menjalani jalan atau strategi untuk mencapai tujuannya di masa depan, meskipun dalam mencapai tujuan tersebut terdapat masalah dan kesulitan yang harus dihadapi atau kemungkinan untuk mencapai tujuan tersebut adalah kecil dan tidak pasti.

 

 

Referensi:

 

Curry, L. A., Snyder, C. R., Cook, D. L., Ruby, B. C., & Rehm, M. (1997). Role of hope in academic and sport achievement. Journal of Personality and Social Psychology, 73, 1257–1267.

Day, L., Hanson, K., Maltby, J., Proctor, C., & Wood, A. (2010). Hope uniquely predicts objectives academic achievement above intelligence, personality, and previous academic achievement. Journal of Research in Personality, 44, 550–553.

Feldman, D. B., & Snyder, C. R. (2005). Hope and the meaningful life: theoretical and empirical associations between goal-directed thinking and life meaning. Journal of Social and Clinical Psychology, 23(3), 401–421.

Frankl, V. E. (1992). Man’s Search for Meaning (G. W. Allport (ed.); 4th Editio). Beacon Press.

Gallagher, M. W., & Lopez, S. J. (2018). The Oxford Handbook of Hope. Oxford University Press.

Ghielen, S. T. S., van Woerkom, M., & Christina Meyers, M. (2018). Promoting positive outcomes through strengths interventions: A literature review. Journal of Positive Psychology, 13(6), 573–585. https://doi.org/10.1080/17439760.2017.1365164

Griggs, S., & Crawford, S. (2019). Differences in Hope, Core Self-Evaluations, Emotional Well- Being, and Health Risk Behaviors in Freshman University Students. Physiology & Behavior, 54(4), 505–512. https://doi.org/10.1111/nuf.12364.Differences

Hagen, K. A., Myers, B. J., & Mackintosh, V. H. (2005). Hope, social support, and behavioral problems in at-risk children. The American Journal of Orthopsychiatry, 72, 211–219.

Hauck, A. (2020). Early Adolescent Social Isolation, Hope, and Well-being during a Pandemic [South Dakota State University]. https://openprairie.sdstate.edu/etd/4995/

Hedo, D. J. P. K. (2022). Perilaku Hidup Sehat dan Terencana pada Remaja: Merencanakan Kehidupan Sehat Berkualitas Sejak Usia Remaja (R. Wardhani (ed.)). Tim Ahli Media.

Hidayat, N., & Nurhayati, S. R. (2019). The Effect of Social Support and Hope on Resilience in Adolescents. Humaniora, 10(3), 219–225. https://doi.org/10.21512/humaniora.v10i3.5852

Kintanar, N. S. M., & Bernardo, A. B. I. (2013). Hope and Internal Working Models of the Self and Others: A Correlational Study on Filipino Adolescents. Psychological Studies. https://doi.org/10.1007/s12646-012-0174-6

Kompas. (2022, September 9). Kisah Inspiratif Ningsi Selan, Remaja Pelopor Pencegahan Pernikahan Dini. Kompas. https://www.kompas.tv/article/326897/kisah-inspiratif-ningsi-selan-remaja-pelopor-pencegahan-pernikahan-dini?sort=terbaru&page=1

Lally, M., & Valentine-French, S. (2019). Lifespan Development (2nd Editio). College of Lake County. https://doi.org/10.1146/annurev.ps.35.020184.001521

Mcgarity-palmer, R. (2019). Hope and Focus on Future as Protective Health Factors? A Moderation Analysis with Race and Income [DePaul University]. https://via.library.depaul.edu/csh_etd/296

Merdeka. (2022, November 6). Kisah Inspiratif Yovania, Mantan Pasien RSJ Berhasil Masuk Universitas Indonesia. Merdeka News. https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-inspiratif-yovania-mantan-pasien-rsj-berhasil-masuk-universitas-indonesia.html

Onwuegbuzie, A. J., & Snyder, C. R. (2000). Relations between hope and graduate students’ coping strategies for studying and examination-taking. Psychological Reports, 86, 803–806.

Peterson, S. J., Gerhardt, M. W., & Rode, J. C. (2006). Hope, learning goals, and task performance. Personality and Individual Differences. 40, 1099–1109.

Seligman, M. E. P. (2019). Positive Psychology: A Personal History. Annual Review of Clinical Psychology, 15, 1–23. https://doi.org/10.1146/annurev-clinpsy-050718-095653

Snyder, C. R. (1994). The psychology of hope. The Free Press.

Snyder, C. R. (2002). Hope Theory : Rainbows in the Mind. Psychological Inquiry, 13(4), 249–275. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9212556/

Snyder, C. R., Cheavens, J., & Michael, S. . (n.d.). Hope. In C. R. Snyder (Ed.), Coping: The psychology of what works (pp. 205–231). Oxford University Press.

Snyder, C. R., Harris, C., Anderson, J. R., Holleran, S. A., Irving, L. M., & Sigmon, S. . (1991). The will and the ways: Development and validation of an individual differences measure of hope. Journal of Personality and Social Psychology, 60, 570–585.

Snyder, C. R., Shorey, H. S., Cheavens, J., Pulvers, K. M., Adams, V. H., & Wiklund, C. (2002). Hope and achievement success in college. Journal of Educational Psychology, 94, 820–826.