ISSN 2477-1686

 

Vol. 9 No. 03 Februari 2023

 

Hidup Dalam Dunia Digital: Mencoba Memahami Efek Teknologi Pada Pikiran

 

Oleh:

Princen

Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan

 

“The Matrix is everywhere. It is all around us, even now in this very room. You can see it when you look out your window or when you turn on your television. You can feel it when you go to work, when you go to church, when you pay your taxes; it is the world that has been pulled over your eyes to blind you from the truth.”

― Morpheus kepada Neo

 

Film the Matrix menggambarkan sebuah dunia dimana tubuh asli manusia tersambung dengan mesin sedangkan pikiran mereka manusia hidup dalam simulasi seolah-olah simulasi tersebut adalah dunia nyata. Film ini merupakan gambaran dunia kita sekarang ini. Dunia digital sudah hampir tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Dari mulai membuka mata, kita mengecek media sosial kita agar dapat mengetahui kabar dari teman ataupun mendapatkan berita tentang artis yang kita ikuti. Sepanjang jalan kita ke sekolah ataupun tempat kerja, kita menggunakan aplikasi yang membantu mengarahkan kita untuk menghindari kemacetan jalanan. Di tempat kerja, kita kemudian membuka surel kita untuk mengecek pekerjaan yang harus kita lakukan hari itu. Ketika kita membeli makan siang, tidak lupa kita membawa telepon pintar kita untuk membayar makan siang kita dengan dompet elektronik.

 

Hidup kita sudah hampir terkoneksi sepenuhnya dengan dunia digital, walaupun tidak melalui kabel yang dimasukkan ke belakang kepala kita seperti di dalam film The Matrix. Pikiran kita menjelajah dunia digital dengan mengandalkan persona digital yang telah kita kembangkan untuk setiap media digital. Mengutip kata Morpheus sebelumnya dengan sedikit parafrase, dunia digital ada dimanapun kita melihatnya.

 

Manusia merupakan makhluk yang kreatif, yang selalu mencoba memanfaatkan ataupun menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya ataupun membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, maka perkembangan teknologi merupakan suatu keniscayaan. Dan dari perspektif Psikologi, kita tentunya tertarik untuk melihat bagaimana perkembangan teknologi berpengaruh terhadap pikiran dan perilaku manusia. Salah satu cabang Psikologi yang mencoba melihat hal tersebut adalah Psikologi Siber.

 

Dampak dari perkembangan teknologi juga beragam. Salah satu produk yang ada karena perkembangan teknologi adalah media sosial. Seperti yang dilaporkan oleh O’Keeffe et al. (2011), dampak positif dari media sosial bagi anak-anak dan remaja adalah membantu mereka tetap menjaga komunikasi dan sosialisasi, meningkatkan kesempatan untuk belajar dan meningkatnya akses terhadap informasi kesehatan. Sedangkan resikonya sendiri adalah terjadinya cyberbullying dan pelecehan secara daring, kemungkinan terseret dalam sexting, atau terjatuh dalam depresi.

 

Tentu saja hasil temuan tersebut masih tetap perlu kita sikapi dengan kritis, baik dampak positif ataupun negatifnya. Sebagai ilmuwan dalam Psikologi, hal tersebut merupakan salah satu tugas kita untuk dapat menjelaskan dengan lebih terperinci pengaruh dari teknologi terhadap manusia. Masih banyak pertanyaan yang perlu kita tanyakan, seperti, kenapa untuk sebagian orang media sosial memiliki dampak positif tetapi ada juga yang merasakan dampak negatif dari media sosial? Atau apa yang membuat media sosial ataupun teknologi lain menghasilkan efek yang tidak baik untuk manusia? Apakah dari lamanya penggunaan atau dari cara pemakaian?

 

Cara kita melihat dampak dari perkembangan teknologi sendiri juga akan mempengaruhi penjelasan kita terhadap dampak dari perkembangan teknologi. Kita cenderung untuk menggunakan pandangan deterministik dalam melihat hal tersebut, padahal, segala hal yang berkaitan dengan manusia, tidak bisa kita lepaskan dari konteks dan subjektivisme (Harley, Morgan, & Frith, 2018). Contohnya, ponsel pintar dapat digunakan oleh seorang yang berusia paruh baya untuk melakukan transaksi saham, dimana interpretasinya penggunaannya akan berbeda dibandingkan dengan seorang remaja yang menggunakan ponsel pintar untuk mengirim pesan kepada temannya.

 

Akhir kata, perjalanan kita untuk memahami efek teknologi pada diri manuasia masih panjang, bahkan mungkin tidak ada akhirnya. Sebagai manusia, kita tetap mencoba beradaptasi seperti yang telah kita lakukan sepanjang sejarah manusia, mengambil manfaat yang baik dari teknologi, dan mencoba mengurangi efek negatifnya.

 

Referensi:

 

Harley, D., Morgan, J., & Frith, H. (2018). Cyberpsychology as everyday digital experience across the lifespan. London, UK: Springer.

O’Keeffe, G. S., & Clarke-Pearson, K. (2011). The impact of social media on children, adolescents, and families. Pediatrics, 127, 800-804. http://dx.doi.org/10.1542/peds.2011-0054

Wachowski, L., & Wachowski, L. (Directors). (1999). The Matrix [Motion Picture].