ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 02 Januari 2023
Work From Home: Give More Benefit Or Even Disadvantage?
Oleh:
Jeralyne Laurenzia & Ellyana Dwi Farisandy
Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
DEFINISI WORK FROM HOME
Work Frome Home (WFH) adalah salah satu konsep yang termasuk dalam hal telecommuting (Mungkasa, 2020). Telecommuting sendiri adalah cara bekerja yang tidak secara langsung dilakukan di kantor, dan pelaksanaan kegiatannya didukung dengan teknologi (Dessler, 2020). Walaupun bukan hal yang baru, masa pandemi membuat WFH menjadi suatu fenomena yang diterapkan hampir di seluruh dunia dan semakin marak digunakan oleh berbagai organisasi dan perusahaan (Mungkasa, 2020). WFH dilakukan para organisasi dan perusahaan dengan tujuan untuk mengurangi aktivitas yang dilakukan di luar rumah. Selain itu, juga untuk memenuhi langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona agar tidak semakin merebak di Indonesia dengan kegiatan masyarakat yang diminta untuk dilakukan di rumah (Purwanto, 2020). WFH atau telecommuting menjadikan jadwal serta jam bekerja menjadi lebih fleksibel. Waktu fleksibel atau flextime adalah agenda bekerja para karyawan dilakukan pada sekitar inti jam tengah hari dan ditentukan sendiri oleh karyawan mengenai batas dan jam bekerja mereka (Dessler, 2020).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WORK FROM HOME
Penelitian yang dilakukan pada Capital One Bank menyatakan jika telecommuting membuat bertambahnya tingkat kepuasan pada tempat kerja sebanyak 41% (Dessler, 2020). Keuntungan lainnya dengan adanya WFH adalah, dapat mengurangi pengeluaran yang biasa digunakan, seperti ongkos perjalanan dan waktu yang digunakan untuk pulang dan pergi ke tempat kerja (Mungkasa, 2020). Mustajab et al. (sebagaimana dikutip dalam Ma’rifah, 2020) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa para responden yang terlibat memberikan pernyataan bahwa mereka diuntungkan dari jam kerja yang fleksibel. Para pekerja dibebaskan untuk membuat jadwal terkait waktu dan tempat bekerja mereka dan jadwal jam kerja yang fleksibel tersebut tidak mengurangi jadi yang mereka terima. Selain itu, WFH juga memberikan beberapa pengaruh positif lainnya, seperti membuat para pekerja tidak menghadapi gangguan stres, memiliki hubungan yang lebih dekat dengan keluarga, mempunyai kreativitas yang lebih besar, serta dapat meningkatkan kinerja para karyawan dengan mengembangkan kemampuan, hasil kerja dan semangat kerja yang juga meningkat (Alimuddin, 2021)
Di samping kelebihan dari WFH, terdapat Kekurangan atau dampak yang dihasilkan WFH sendiri, yaitu seperti membuat terkikisnya pemisah antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi dikarenakan rumah beralih sebagai kantor, dan kantor adalah rumah (Sodikin, 2020). Beriringan dengan hal itu, pada penelitian yang dilakukan oleh legal & General (sebagaimana dikutip dalam Sakitri, 2020) dengan adanya WFH, para pekerja akan lebih sulit untuk mengatur hal terkait work-life balance mereka. Hal tersebut dikarenakan karena para karyawan akan melakukan pekerjaannya lebih lama dibandingkan waktu bekerja mereka yang seharusnya, seperti melakukan pekerjaan pada malam hari dan waktu libur. Kekurangan lainnya yaitu dikatakan oleh 13 dosen dari 15 responden pada penelitian Satriyono et al., (2022) bahwa miss communication menjadi hal yang cukup banyak ditemui selama WFH dan anak didik berada pada posisi pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut diakibatkan oleh dosen yang diharuskan terus-menerus online agar mudah untuk dihubungi dan melakukan koordinasi yang lebih sering dengan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran agar dapat dilakukan dengan baik.
SOLUSI: SET BOUNDARIES
Set Boundaries atau mengatur batasan menjadi salah satu hal yang dapat dibuat untuk membuat para pekerja tidak mudah kelelahan dalam bekerja (Kumampung, 2020). Boundaries juga dapat mengatasi dari adanya kesulitan untuk memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan yang ada karena WFH. Kesulitan tersebut dapat dibenahi dengan melakukan upaya-upaya, seperti membuat batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal tersebut dapat dilakukan dimulai dengan menciptakan situasi dan kondisi selayaknya di kantor seperti, jika memungkinkan, tempat untuk melakukan pekerjaan kantor dilakukan secara tersendiri dari pekerjaan rumah lainnya. Lalu, membuat jadwal bekerja yang menyerupai jam bekerja yang dilakukan di kantor pada biasanya dan memisahkan antara jadwal pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah yang akan dilakukan. Lalu, gunakan pakaian yang tidak terlalu santai seperti piama dalam mengerjakan pekerjaan kantor (Mungkasa, 2020). Terkait penjadwalan, dapat dengan dilakukan dengan membuat rancangan terkait manajemen waktu yang jelas, karena dengan memiliki manajemen waktu yang baik, karyawan akan lebih mudah untuk menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (Scott, sebagaimana dikutip dalam Sakitri, 2020).
Beberapa poin lain yang juga beriringan dengan mengatur batasan menurut Kumampung (2020) yaitu hal pertama adalah, jangan lantas mengerjakan pekerjaan sesaat setelah bangun tidur, dan tetap lakukan kebiasaan pagi yang selalu dilakukan pada saat bekerja seperti biasa. Pekerja juga perlu menentukan waktu untuk istirahat secara rutin. Selanjutnya, pekerja dapat membuat batasan yang spesifik dengan rekan kerja. Lalu, jika sudah memiliki pasangan, dapat dilakukan suatu koordinasi yang ditujukan agar beban yang ada pada pekerjaan rumah menjadi tidak terlalu berat. Selain itu, pekerja dapat membuat agenda yang akan dilakukan selepas jam bekerja. Dengan adanya agenda yang dibuat, dapat membantu menyelesaikan pekerjaan kantor lebih tepat waktu dan tidak melebihi waktu bekerja pada biasanya. Hal penting lainnya adalah, bersikap santai dengan diri sendiri, agar tidak memunculkan kecemasan berlebih dan hal-hal yang membuat kehidupan menjadi tidak nyaman.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2020) memberikan saran bagi para dosen atau guru agar menciptakan tata cara yang jelas selama melakukan WFH. Prosedur dapat berupa rincian waktu kerja tiap-tiap hari dan aturan mengenai pengumpulan tugas atau update terkait pekerjaan para guru atau dosen. Prosedur yang terarah tersebut dapat membuat para dosen atau guru tetap memilik tingkat motivasi dan produktivitas untuk bekerja yang baik (Purwanto, 2020).
KESIMPULAN
Work From Home (WFH) termasuk dalam telecommuting yang membuat pekerjaan tidak secara langsung dilakukan di kantor, dan pelaksanaan kegiatannya didukung dengan teknologi. WFH mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa kekurangan WFH dapat ditangani dengan menentukan batasan yang jelas antara pekerjaan rumah dan kantor agar para pekerja tidak cepat lelah dan juga untuk mengatasi dari adanya kesulitan untuk memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan yang ada karena WFH.
REFERENSI
Alimuddin, I. K. (2021). Pengaruh work from home terhadap kinerja karyawan pada masa pandemi covid 19, studi kasus pada bank BTN. YUME : Journal of Management, 4(2), 323–332. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.333
Dessler, G. (2020). Human Resource Management (16th ed). Pearson Education Limited.
Kumampung, D. R. (2020, Desember 8). Jaga keseimbangan kehidupan-kerja saat wfh. Kompas. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/08/084454820/jaga-keseimbangan-kehidupan-kerja-saat-wfh?page=all
Ma’rifah, D. (2020). Implementasi work from home: Kajian tentang dampak positif, dampak negatif dan produktivitas pegawai. Civil Service, 14(2), 53–64. https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/281
Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari rumah (working from home/wfh): Menuju tatanan baru era pandemi covid 19. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 126–150. https://doi.org/https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.119
Purwanto, A. (2020). Studi eksplorasi Dampak WFH Terhadap Kinerja Guru. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 92–100. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/issue/view/9
Sakitri, G. (2020). Work from home dan dua mata pedangnya. Forum Manajemen Prasetiya Mulya, 34(1), 1–6. https://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/FM/article/view/461
Satriyono, G., Rukmini, M., Septyaningtyas, D. R., & Dewanti, S. R. (2022). Studi eksplorasi dampak work from home (wfh) terhadap kinerja dosen selama pandemi covid-19. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3871–3877. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3477
Sodikin, A. (2020). Implementasi work from home sebagai upaya “social distancing”: A blessing in disguise? Kementrian Keuangan Republik Indoenesia. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13010/Implementasi-Work-From-Home-Sebagai-Upaya-Social-Distancing-A-Blessing-in-Disguise.html