ISSN 2477-1686
Vol. 9 No. 02 Januari 2023
Introspeksi Diri, Apakah Justru Menghambatmu?
Oleh:
Raditya Ndaru Aji & Istiqomah
Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana
“Introspeksi dapat mengaburkan dan membingungkan persepsi diri kita, melepaskan sejumlah konsekuensi yang tidak diinginkan”
~Tasya Eurich
Beberapa terbitan buku mengenai “diri” atau “kenali diri sendiri” mungkin sering kita lihat dari berbagai toko buku yang sering kita kunjungi hingga akhirnya kita terpengaruh untuk percaya bahwa untuk menemukan kebahagiaan dan lebih paham dengan diri sendiri merupakan orang yang sering mengintrospeksi diri. Sayangnya, penelitian yang dilakukan oleh Tasya Eurich memberikan hasil yang bertolak belakang dengan hal tersebut. Menurutnya, orang-orang yang sering melakukan intropeksi diri justru lebih mudah merasa cemas, stres, depresi, dan tidak puas dengan kehidupannya.
Ketika kita merenung untuk introspeksi diri atau mengetahui secara mendalam diri sendiri, kita mungkin mencoba memahami perasaan kita “Mengapa saya seperti ini?”, mempertanyakan hal keyakinan “Apakah saya benar-benar percaya apa yang benar saya percayai?”, mencoba menjelaskan kesalahan kecil yang telah kita lakukan “Mengapa saya menyalahkan diri sendiri karena kesalahan sepele?”. Hal seperti inilah yang menunjukan bahwa secara tidak langsung seseorang tidak akan menjadi lebih sadar diri. Selain itu, menganalisis diri cenderung memiliki lebih banyak kecemasan, pengalaman sosial yang kurang positif, dan sikap yang lebih kearah negatif tentang diri mereka sendiri (Eurich, 2018).
Penelitian Stein dan Grant (2014) menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh seseorang untuk introspeksi, maka semakin sedikit pengetahuan diri yang mereka miliki. Artinya, kita dapat menghabiskan banyak waktu untuk introspeksi diri tetapi tidak membuahkan hasil mengenai pemahaman diri yang lebih daripada sebelumnya. Banyak penelitian yang berfokus pada perenungan telah memberikan simpulan, bahwa kecenderungan untuk merenung dapat menghambat pengembangan wawasan diri (Lyubomirsky, dkk., 1999). Semakin sering mereka memikirkan diri mereka sendiri, semakin besar kemungkinan mereka berada dalam suasana hati yang buruk (Mor, Doane, dkk., 2010).
Lalu Bagaimana Introspeksi Diri Terjadi?
Introspeksi merupakan proses dimana seseorang melihat ke dalam dan memeriksa pikiran, perasaan, dan motif pada dalam diri mereka. Introspeksi terjadi karena kita ingin mengenal diri sendiri atau memiliki segudang pertanyaan yang perlu dipikirkan mengenai diri sendiri secara lebih mendalam (Aronson, dkk., 2021).
Teori kesadaran diri berperan dalam proses introspeksi diri. Terkadang, pikiran kita secara alami mengarah apa yang ada di dalam diri kita dan kita berpikir tentang diri kita sendiri. Hal ini terjadi karena keadaan dari eksternal, seperti melihat diri kita di cermin (Aronson, dkk., 2021). Kita berfokus pada diri kita sendiri, mengevaluasi dan membandingkan perilaku kita saat ini dengan standar nilai internal kita. (Morin, 2011).
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Menghindari keadaan kesadaran diri yang negatif yang berakibat dapat merusak diri sendiri seperti orang yang mengalihkan pikiran negatif dengan menggunakan penyalahgunaan alkohol, pesta makan, dan masokisme seksual. Hal ini membuktikan ada beberapa fakta bahwa terdapat indikasi bagaimana fokus diri yang tidak menyenangkan dapat terjadi dan bisa menimbulkan perilaku yang berbahaya (Donnelly, dkk., 2016; Leary & Tate, 2010; Wisman, Heflick, & Goldenberg, 2015).
Mengikuti bentuk-bentuk berbagai ekspresi keagamaan dan spiritualitas bisa menjadi cara yang efektif untuk menghindari fokus diri yang negatif (Baumeister, 1991; Leary, 2004). Selanjutnya, berfokus pada capaian positif yang berhasil dilakukan akan lebih menyenangkan untuk dipikirkan (Greenberg & Musham, 1981; Silvia & Abele, 2002). Menyadari bahwa introspeksi tentang tindakan masa lalu dan pemikiran saat ini tidak selalu menghasilkan jawaban yang benar (Hassin, 2013; Wilson & Bar-Anan, 2008).
Referensi:
Aronson, E., Wilson Timothy, D., & Sommers Samuel, R (2021). Social Psychology 10th Edition. United Kingdom : Pearson Education Limited 2021.
Baer, R. A. (2007). Mindfulness, assessment, and transdiagnostic processes. Psychological Inquiry, 18, 238–242. doi:10.1080/10478400701598306
Donnelly, G. E., Ksendzova, M., Howell, R. T. Vohs, K. D., & Baumeister, R. F. (2016). Buying to blunt negative feelings: Materialistic escape from the self. Review of General Psychology, 20, 272–316.
Eurich, T. (2018). Managing Yourself : What Self-Awareness Really Is (and How to Cultivate It). Harvard Business Review. Harvard School Publishing Corporation.
Eurich, T. (2018). The Right Way to Respond to Negative Feedback. Harvard Business Review. Harvard School Publishing Corporation.
Greenberg, J., & Musham, C. (1981). Avoiding and seeking self-focused attention. Journal of Research in Personality, 15, 191–200.
Hassin, R. R. (2013). Yes it can: On the functional abilities of the human unconscious. Perspectives in Psychological Science, 8(2), 195–207.
Leary, M. R., & Tate, E. B. (2010). The role of self-awareness and self-evaluation in dysfunctional patterns of thought, emotion, and behavior. In J. E. Maddux & J. P. Tangney (Eds.), Social psychological foundations of clinical psychology (pp. 19–35). New York: Guilford Press.
Lyubomirsky, S., & Lepper, H. (1999). A Measure of Subjective Happiness: Preliminary Reliability and Construct Validation. Social Indicators Research, 46(2), 137–155. doi:10.1023/A:1006824100041
Mor, N., Doane, L. D., Adam, E. K., Mineka, S., Zinbarg, R. E., Griffith, J. W., … Nazarian, M. (2010). Within-person variations in self-focused attention and negative affect in depression and anxiety: A diary study. Cognition and Emotion, 24, 48–62. doi:10.1080/02699930802499715
Morin, A. (2011). Self-awareness Part 1: Definition, measures, effects, functions, and antecedents. Social and Personality Compass, 5, 807–823.
Silvia, P. J., & Abele, A. E. (2002). Can positive affect induce self-focused attention? Methodological and measurement issues. Cognition and Emotion, 16, 845–853.
Stein, D & Grant, A. M. (2014). Disentangling the Relationships Among Self-Reflection, Insight, and Subjective Well-Being: The Role of Dysfunctional Attitudes and Core Self-Evaluations. The Journal of Psychology: Interdiscliplinary and Apllied. University of Pennsylvania. Publisher : Routledge. doi: 10.1080/00223980.2013.810128
Wisman, A., Heflick, N., & Goldenberg, J. L. (2015). The great escape: The role of self-esteem and self-related cognition in terror management. Journal of Experimental Social Psychology, 60, 121-132.