ISSN 2477-1686
Vol. 8 No. 20 Oktober 2022
Keterlibatan Karyawan dalam Perusahaan: Apakah Penting?
Oleh:
Intan Naqiya Rabbani & Ellyana Dwi Farisandy
Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
Tahukah Anda? Perusahaan Tokopedia dalam beberapa tahun belakangan kerap dinobatkan sebagai tempat kerja terbaik di Asia-Pasifik. Bahkan, hingga tahun 2022, Tokopedia pun masih bersandar di predikat tersebut, khususnya dalam kategori ‘Best Employee Support’ (Putri, 2022). Tak hanya mendapat predikat se-Asia-Pasifik, di Indonesia sendiri Tokopedia juga masuk ke dalam 10 besar perusahaan ‘Best Workplace’ pada Indonesian Employer of Choice Awards (Laoli, 2022). Salah satu hal yang membuat Tokopedia berhasil dinobatkan dengan predikat tersebut adalah karena Tokopedia sangat mementingkan keterlibatan karyawannya (employee engagement) (Tempo, 2022). Hal tersebut dibuktikan dengan People and Culture Team Tokopedia yang terus mencari cara dan bereksperimen guna menciptakan pengalaman yang istimewa bagi Nakama, yakni sebutan Tokopedia bagi karyawannya (Laoli, 2022). Pada Juni 2022, People and Culture Team Tokopedia bekerja sama dengan platform Tada dalam merilis Spot Awards untuk meningkatkan keterlibatan karyawan (Tempo, 2022). Melalui Spot Awards, Tokopedia dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dengan pemberian reward atau reimbursement sebagai wujud apresiasi pada setiap Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) (Tempo, 2022). Berkaca pada keuntungan yang didapat oleh Tokopedia karena selalu mementingkan keterlibatan karyawannya, mari simak lebih lanjut mengenai keterlibatan karyawan dan pentingnya perusahaan dalam melibatkan karyawan.
Definisi Keterlibatan Karyawan
Handoyo dan Setiawan (2017) mendefinisikan keterlibatan karyawan sebagai tingkat keterikatan dan komitmen yang karyawan miliki terhadap perusahaan dan segala nilai yang terdapat dalam perusahaan. Sucahyowati dan Hendrawan (2020) mengungkapkan bahwa keterlibatan karyawan juga dapat didefinisikan sebagai komitmen yang berbentuk emosional pada karyawan terhadap perusahaan dan juga tujuan perusahaan, di mana bentuk komitmen ini tercermin jika seorang karyawan sangat peduli dengan pekerjaan dan perusahaannya. Karyawan yang merasa puas saja tidak cukup, melainkan karyawan juga harus merasa dilibatkan (Dessler, 2013). Keterlibatan (engagement) dalam hal ini mengacu pada keterlibatan secara psikologis, terhubung, dan berkomitmen untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Dessler, 2013). MenurutArmstrong (2009), keterlibatan karyawan terjadi ketika karyawan merasa tertarik dan positif, bahkan merasa bersemangat terkait pekerjaannya dan siap bekerja ekstra untuk menyelesaikan dengan kemampuan terbaik yang dimiliki di tempat kerja.
Pentingnya Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan dikatakan penting karena berpengaruh pada kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan (Muliawan et al., 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Handoyo dan Setiawan (2017)menjelaskan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara keterlibatan karyawan terhadap kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Selain itu, hasil yang selaras juga ditemukan dalam penelitian Wicaksono dan Rahmawati (2019), di mana keterlibatan karyawan memengaruhi kinerja karyawan dengan presentase yang cukup besar, yakni 67,5%. Tak hanya itu, sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan Gallup memperlihatkan hasil bahwa perusahaan dengan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi memiliki peluang 83% untuk berkinerja lebih baik di atas median perusahaan, sedangkan perusahaan dengan keterlibatan karyawan rendah hanya memiliki peluang 17% untuk berkinerja lebih baik dari median perusahaan (Dessler, 2013). Alasan yang mendasari keterlibatan karyawan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah jika seorang karyawan memiliki rasa keterlibatan tinggi, maka ia cenderung tidak akan berpikir bahwa pekerjaannya adalah sebuah beban dan cenderung juga memiliki perasaan positif terkait pekerjaannya sehingga dapat berkinerja dengan baik (Muliawan et al., 2017). Karyawan yang berkinerja dengan baik tentunya juga akan berpengaruh pada kesuksesan suatu perusahaan (Dessler, 2013).
Selain berpengaruh pada kinerja karyawan, keterlibatan karyawan dikatakan penting juga karena banyak perilaku karyawan, termasuk pergantian (turnover) yang dapat mencerminkan sejauh mana seorang karyawan terlibat dengan perusahaannya (Dessler, 2013). Pernyataan tersebut sesuai dengan sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardikaningsih dan Arifin (2022) yang menyatakan bahwa intensi turnover sangat dipengaruhi oleh keterlibatan karyawan. Turnover merupakan keinginan karyawan untuk tidak bertahan dan meninggalkan perusahaan (Hom et al., 2017). Perusahaan perlu menyadari bahwa turnover dapat merugikan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan apabila terdapat karyawan yang meninggalkan perusahaan, proses pergantiannya akan membutuhkan waktu dan biaya, seperti biaya pelatihan, perekrutan, dan biaya lainnya (Cahyana & Prahara, 2020). Berdasarkan pernyataan-pernyataan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa karyawan yang tidak memiliki rasa keterlibatan dengan perusahaan akan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan (turnover). Apabila turnover dilakukan oleh banyak karyawan pada sebuah perusahaan, tentunya perusahaan tersebut akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Cara Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Sharma et al. (2019) dalam bukunya menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan keterlibatan karyawannya, yakni sebagai berikut:
1. Perusahaan Memastikan Keamanan Psikologis Karyawan
Dalam hal ini, aspek keselamatan berkaitan dengan adanya lingkungan sosial perusahaan yang mendukung, tidak mengintimidasi, dan dapat diprediksi. Dapat diprediksi mencakup batasan yang jelas dari perilaku yang dapat diterima perusahaan, di mana karyawan dapat merasa aman dalam mengambil risiko ketika ingin mengekspresikan diri (Saks & Gruman, 2011; Sharma et al., 2019).
2. Kebebasan dalam Mengekspresikan Pandangan dan Pengambilan Keputusan
Dalam hal ini, sebuah perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengekspresikan suara, pandangan, dan perasaan secara bebas. Suara dan segala keputusan karyawan perlu dipupuk, bukan dikritik, agar otonomi karyawan tetap berlanjut. Namun, perusahaan juga perlu untuk menetapkan norma-norma operasional terkait hal tersebut.
3. Rasa Saling Menghormati dan Mengerti
Sebuah perusahaan perlu berusaha untuk menghasilkan lingkungan yang saling menghormati dan pengertian antara pengusaha/pemberi kerja dan karyawan. Jika seorang karyawan diharuskan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan perusahaan, pengusaha/pemberi kerja juga harus memahami dan menghormati kebutuhan karyawan. Pengusaha dan perusahaan harus memenuhi tuntutan karyawan dengan cara memberikan dukungan, kepercayaan, dan rasa hormat.
4. Menumbuhkan dan Mengembangkan Keterampilan Karyawan
Sebuah perusahaan dapat mendukung karyawannya dengan memberikan kesempatan dalam hal kemajuan karir dengan memfasilitasi karyawan untuk meneruskan pendidikan mereka. Selain itu, karyawan juga harus diberikan tugas yang beragam, di mana peran dan tugas tersebut dapat mengembangkan keahlian mereka di bidang baru bersama dengan serangkaian keterampilan tertentu.
Kesimpulan
Keberhasilan Tokopedia merupakan salah satu contoh dari keuntungan yang didapat perusahaan jika mementingkan keterlibatan karyawan. Keterlibatan karyawan sangat penting bagi suatu perusahaan karena akan berpengaruh pada kinerja karyawan dan juga tingkat turnover perusahaan. Apabila suatu perusahaan selalu melibatkan karyawan, maka juga akan berdampak pada kesuksesan perusahaan. Berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan adalah dengan memastikan keamanan psikologis karyawan, memberi kebebasan pada karyawan dalam mengekspresikan pandangan dan pengambilan keputusan, rasa saling menghormati dan mengerti antara pengusaha/pemberi kerja dengan karyawan, dan perusahaan berupaya menumbuhkan serta mengembangkan keterampilan karyawan. Terkadang perusahaan lupa bahwa kesuksesan perusahaan juga berada di tangan karyawannya. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa karyawan juga harus dilibatkan demi mencapai tujuan dan kesuksesan perusahaan.
Referensi:
Armstrong, M. (2009). Armstrong’s handbook of human resource management practice (11th ed.). Kogan Page.
Cahyana, K. S., & Prahara, S. A. (2020). Work engagement dengan intenti turnover pada karyawan. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 12(3), 285–294. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI/article/view/24073
Dessler, G. (2013). Human resource management (13th ed.). Pearson Education Limited.
Handoyo, A. W., & Setiawan, R. (2017). Pengaruh employee engagement terhadap kinerja karyawan pada pt. titrta rejeki Dewata. AGORA, 5(1). https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/5264/4849
Hom, P. W., Lee, T. W., Shaw, J. D., & Hausknecht, J. P. (2017). Onehundred years of employee turnover theory and research. Journal of Applied Psychology, 102(3), 530–545. https://doi.org/10.1037/apl0000103
Laoli, N. (2022, June 29). Tokopedia luncurkan spot award, program apresiasi karyawan. Kontan. https://industri.kontan.co.id/news/tokopedia-luncurkan-spot-award-program-apresiasi-karyawan
Mardikaningsih, R., & Arifin, S. (2022). Pengaruh keterlibatan karyawan dan keseimbangan kehidupan kerja terhadap turnover intention. Jurnal Baruna Horizon, 5(1), 40–49. https://jurnal.stiamak.ac.id/index.php/jbh/article/view/76/63
Muliawan, Y., Perizade, B., & Cahyadi, A. (2017). Pengaruh keterikatan karyawan (employee engagement) terhadap kinerja karyawan di pt. badja baru Palembang. JEMBATAN – Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan, XIV(2), 69–78. https://jurnal.akmicirebon.ac.id/index.php/akmi/article/view/21
Putri, I. I. R. (2022, September 15). Tokopedia dinobatkan jadi tempat kerja terbaik di Asia-Pasifik! Detik Finance. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6292561/tokopedia-dinobatkan-jadi-tempat-kerja-terbaik-di-asia-pasifik
Sharma, N., Chaundhary, N., & Singh, V. K. (2019). Management techniques for employee engagement in contemporary organizations. In Advances in Human Resources Management and Organizational Development (AHRMOD) (Issue January). IGI Global. https://doi.org/10.4018/978-1-5225-7799-7.ch009
Sucahyowati, H., & Hendrawan, A. (2020). Pengaruh employee engagement terhadap kinerja karyawan pada pt mk Semarang. Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim, 2(2), 9–15. https://jurnal.akmicirebon.ac.id/index.php/akmi/article/view/21
Tempo. (2022, June 29). Pentingnya employee engagement, tokopedia gandeng tada luncurkan spot rewards. Tempo. https://bisnis.tempo.co/read/1606891/pentingnya-employee-engagement-tokopedia-gandeng-tada-luncurkan-spot-rewards
Wicaksono, B. D., & Rahmawati, S. (2019). Pengaruh employee engagement terhadap kinerja karyawan direktorat sistem informasi dan transformasi digital Institut Pertanian Bogor. Jurnal Manajemen Dan Organisasi (JMO), 10(2), 133–146. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmo/article/view/30132