ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 17 September 2022

Beauty Standard And Body Positivity

Oleh:

Viona Angelia Margareth & Ellyana Dwi Farisandy

Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya

 

DEFINISI CANTIK

Cantik selalu didefinisikan dengan sesuatu yang indah. Seperti dalam survey yang dipublikasi oleh ZAP Beauty Index, definisi cantik terus berubah dari tahun ke tahun (Riyani, 2020). Pada 2018, sebanyak 40,9% responden mengatakan jika cantik adalah mereka yang tubuhnya sehat dan fit. Kemudian pada tahun 2019 berubah, sebanyak 46,7% responden mengatakan definisi cantik adalah mereka yang berpenampilan indah atau well-dressed. Mereka juga mendefiniskan cantik saat individu mempunyai kulit yang glowing dan cerah. Sariayu Martha Tilaar melakukan riset pada penggunanya, dan hasil menunjukan 70% perempuan di Indonesia tidak pede menyebut diri mereka cantik (Elmira, 2019). Tetapi menurut seorang fotografer bernama Michaela Noroc, cantik bukan tentang make up atau ukuran tubuh melainkan tentang menjadi diri kita sendiri (Wahyuni, 2015).

 

BODY SHAMING

Adanya standar-standar kecantikan di sekitar kita menimbulkan dampak negative, seperti body shaming. Body shaming adalah suatu perilaku negative dimana individu mengomentari penampilan dan bentuk tubuh seseorang (Kurniawati & Lestari, 2021). Mukherjee (2022) dalam penelitiannya mengatakan bahwa body shamming merupakan tindakan mengatakan hal negative tentang tubuh seseorang maupun tubuh sendiri. Peristiwa ini tidak hanya terjadi kepada perempuan, tetapi juga dengan laki-laki. Sebuah penelitian pada tahun 2014 melaporkan jika sebanyak 90% laki-laki juga pernah mengalami body shaming, sehingga tidak jarang dari mereka melakukan suntik steroid supaya otot-otot mereka terlihat bagus dan sempurna (Maharani, 2020). Hal serupa juga terjadi kepada perempuan. Levine & Smolak (2005, sebagaimana dikutip dalam Savitri, 2021) menyatakan bahwa 40-70% remaja putri merasa tidak puas dengan bagian-bagian tubuhnya, terutama paha, perut, pinggul, dan pantat. 

 

Banyak dari mereka yang melakukan body shamming atas alasan untuk bercanda, tanpa memikirkan perbuatan ini berdampak tidak baik bagi mereka yang mengalaminya. Perilaku body shamming dapat menyebabkan mental health issues termasuk depresi, anxiety, eating disorders, lowself-esteem, dan perasaan membeci tubuh sendiri (Mukherjee, 2022). Dilansir dari Halodoc, dr. Verury Verona Handayani (2020) juga mengatakan, body shaming berdampak pada kesehatan mental seseorang. Beberapa gangguannya seperti depresi dan anoreksia nervosa. Depresi yang diderita oleh mereka yang terkena body shamingmenyebabkan mereka merasa cemas dan khawatir berlebih. Ada pula anoreksia, yang merupakan gangguan makan dimana seseorang yang mengalami hal ini akan menurunkan berat badan secara ekstrem hingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Mereka yang mengalami anorekia terkadang melakukan hal diluar nalar seperti memuntahkan makanan yang sudah mereka makan, tetapi mereka melakukan hal tersebut mekipun berat badan mereka sudah berada pada kategori tidak normal (Sumarsono, 2017).

 

SOLUSI: BODY POSITIVITY

Dengan banyaknya standar-standar yang ada di sekitar, kita perlu menanamkan pola pikir yang positif untuk citra tubuh kita. Tylka dan Wood-Barcalow (sebagaimana dikutip dalam Sukamto, 2021) mengatakan bahwa citra tubuh yang positif adalah bagaimana individu menuangkan rasa cinta dan hormat terhadap tubuhnya, dengan menghargai keunikan juga keindahan yang ada. Hal ini disebut dengan body positivity. Istilah body positivity ini pertamakali digunakan pada tahun 1960 dalam gerakan penerimaan lemak atau fat acceptance (Rafisna, 2020)Lalu kembali menjadi perbincangan pada tahun 1996 sebagai topik edukasi mengenai perlunya persepsi positif terhadap tubuh agar tidak melakukan diet yang mebahayakan kesehatan. Hingga tahun 2012, body positivity terus berkembang dengan sedikit perubahan tetapi mempunnyai makna yang sama baiknya. Dari hanya mengenai penerimaan berat pada tubuh, menjadi menanamkan mindset “all bodies are beautiful”.

 

Tetapi, “all bodies are beautiful” disini bukan berarti mengajak kita untuk tidak merawat dan peduli pada diri sendiri. Menurut dr. Kevin Adrian (2021)terdapat beberapa cara untuk menanamkan body positivity, yaitu mengubah pola pikir, melakukan perawatan yang berfokus pada kesehatan tubuh, dan menjauhkan diri dari hal yang membuat kita tidak nyaman. Kita harus paham jika ‘cantik’ itu bersifat subjektif. Bukan berarti jika mempunyai kulit sawo matang, diri kita terlihat tidak menarik. Seperti yang dikatakan Michaela Noroc, cantik adalah tentang menjadi diri sendiri. Karakter kita, kesopanan, kecerdasan, dan keanggunan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri loh… Kita juga dapat melakukan perawatan diri dengan berolahraga, seperti jogging, jalan santai, dan melakukan senam. Tidak lupa diikuti dengan makan makanan yang sehat, dan beristirahat dengan cukup.  

 

Dilansir dari Kompas, terdapat tiga manfaat dari menanamkan body positivity, yaitu membuat kita lebih mencintai diri sendiri, kesehatan mental meningkat, dan mematahkan standar kecantikan di media sosial (Nariswari, 2021)Standar kecantikan di media social saat ini adalah faktor terbesar yang berdampak bagi mereka penggunanya. Banyak orang jadi berpikir jika bentuk tubuh yang baik adalah yang tanpa lemak atau memiliki abs. Berkulit putih dan mata yang besar seperti standar kecantikan di korea selatan. Padahal, banyak dari selebriti disana berani mematahkan standar kecantikan itu. Contohnya seperti Hyolyn, mantan member Sistar, dan Hwasa Mamamoo yang memilih untuk tampil dengan warna kulit coklat serta tubuh berisi dan berbentuk curve (Syafira, 2021)Tentu kedua hal tersebut berbanding terbalik dengan standar kecantikan di negri gingseng itu. Maka, bagaimana pun bentuk tubuhmu, warna kulitmu, dan bagaimana kamu berpenampilan, kamu sudah cantik. Sayangilah dirimu sebagaimana seharusnya menyayangi diri sendiri.

 

 

REFERENSI:

 

Adrian, K. (2021, September 25). Mengenal body positivity, langkah awal untuk mencintai diri sendiri. Alodokter. https://www.alodokter.com/mengenal-body-positivity-langkah-awal-untuk-mencintai-diri-sendiri

 

Elmira, P. (2019, March 29). Perempuan Indonesia berhak miliki definisi kecantikan sendiri. Liputan6. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3927970/perempuan-indonesia-berhak-miliki-definisi-kecantikan-sendiri

 

Handayani, V. V. (2020, January 30). Dampak body shaming pada kesehatan mental. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/dampak-body-shaming-pada-kesehatan-mental

 

Kurniawati, Y., & Lestari, S. (2021). Beauty bullying or body shaming? Upaya pencegahan body shaming pada remaja. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat3(1), 69–78. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30872/plakat.v3i1.5483

 

Maharani, A. (2020, November 10). Tak cuma wanita, pria juga alami body shaming. KlikDokter. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3645385/tak-cuma-wanita-pria-juga-alami-body-shaming

 

Mukherjee, K. (2022). Body shamming stress on adolescents leading to increased rate of suicide among them. Researchgate8(11), 288. doi: 10.13140/RG.2.2.25955.63524 

 

Nariswari, S. L. (2021, July 12). 3 alasan memiliki body positivity agar bahagia. Kompas.Com. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/12/134736420/3-alasan-pentingnya-memiliki-body-positivity-agar-hidup-lebih-bahagia?page=all

 

Rafisna, Z. (2020, August 7). Apa itu body positivity? Yayasan Pulih. http://yayasanpulih.org/2020/08/apa-itu-body-positivity/

 

Riyani, U. E. (2020, January 21). Hasil survei: Ini definisi cantik menurut perempuan Indonesia. Indozone. https://www.indozone.id/beauty/8JsMOa/hasil-survei-ini-definisi-cantik-menurut-perempuan-indonesia/read-all

 

Savitri, Y. L. K. (2021). Hubungan antara body dissatisfaction dan perilaku diet pada remaja putri.http://repository.usd.ac.id/39786/2/159114076_full.pdf

 

Sukamto, M. (2021). Edukasi masyarakat hidup Bahagia dengan citra tubuh yang positif. Researchgate. https://www.researchgate.net/publication/356720999_EDUKASI_MASYARAKAT_HIDUP_BAHAGIA_DENGAN_CITRA_TUBUH_YANG_POSITIF

 

Sumarsono, B. (2017, January 23). Apakah anoreksia sama dengan bulimia? Halopsikolog. https://www.halopsikolog.com/anoreksia-adalah-pengertian-gejala-penyebab-dan-mengobati/

 

Syafira, I. (2021, March 25). 6 selebriti Korea yang berhasil patahkan standar kecantikan negaranya, tetap cantik! Beautynesia. https://www.beautynesia.id/life/6-selebriti-korea-yang-berhasil-patahkan-standar-kecantikan-negaranya-tetap-cantik/b-200919

 

Wahyuni, T. (2015, April 6). Definisi cantik dan tampan menurut ilmuwan. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150406095823-277-44398/definisi-cantik-dan-tampan-menurut-ilmuwan