ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 11 Juni 2022

Sejarah Psikologi Sosial Kita Bagaimana?

 

Oleh:

Eko A Meinarno dan Airin Y Saleh

Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia

 

Pengantar

Di dalam pengajaran Psikologi Sosial tidak akan lepas dari sejarah psikologi sosial. Materi itu terletak pada sesi pertama. Penekanan kesejarahan psikologi sosial adalah sejarah yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Pada beberapa buku, sebagai contoh buku psikologi sosial tulisan Baron dan Byrne, Kassin dkk., dan Sarwono, menempatkan sejarah dari penulisan buku Social Psychology oleh McDougal (1908) dan Ross (1908) sebagai titik awal perkembangan psikologi sosial di dunia. Baru selanjutnya tahun 1930-1950, 1960-1970, 1970-1990, dan pasca 1990-sekarang muncul buku dan teori-teori dasar psikologi sosial. Setiap masa mempunyai pokok dan tokoh. 

 

Jika kemudian psikologi sosial tumbuh dan berkembang di Indonesia, apakah Indonesia sendiri tidak mempunyai linimasa sendiri atas kelahiran dan tumbuh kembang psikologi sosial? Padahal Indonesia sebagai laboratorium sosial terbesar di dunia sangat tidak mungkin hanya menjadi “pasar” dari teori psikologi sosial. Mestinya menjadi penyumbang dari teori psikologi, setidaknya untuk menjelaskan gejala psikologi orang Indonesia. 

 

Kekhawatiran kami bukan semata subyektif. Prof. Sutrisno Hadi Notowidagdo dan Prof. Suryana Sumantri (Sarwono, 2007) menyampaikan kekhawatiran perkembangan buku psikologi di Indonesia. Buku mewakili perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga ketiadaan buku dapat menjadi indikasi kurang berkembangnya ilmu pengetahuan. 

 

Catatan kecil sejarah menunjukkan kontribusi Indonesia terhadap ilmu pengetahuan sosial nasional dan dunia. Penelitian manusia purba yang ditemukan di Indonesia diteliti oleh Von Konigswald, dan E Du Bois. Mengenai struktur masyarakat oleh Hurgronye dan Geertz, bahkan secara geologi-geografi peneliti terkenal Alfred Wallace (setingkat dengan Charles Darwin) meneliti Indonesia (Meinarno, Widianto, & Halida, 2015). Bukti-bukti ini memposisikan Indonesia tidak dan bukan hanya pasar, tapi sumber ilmu pengetahuan. 

 

Di dalam tulisan ini, penulis mengajukan linimasa psikologi sosial berdasar kurun waktu yang normatif, tapi tidak melupakan ide adanya faktor sejarah politik di dalamnya. Hal ini diambil karena sejarah Indonesia sangat kental dengan keadaan politik nasional. Untuk itu pembagiannya penulis membagi linimasa tadi menjadi empat era. Dari Era kemerdekaan-orde lama (1950-1970), era Orde baru dan Pembangunan (1971-1997), era Reformasi (1998-2001), dan era Milenial (2002-sekarang) (Meinarno & Ranakusuma, 2021)Pembagian era ini berdasar pemahaman bahwa adanya perubahan sosial yang melingkupi Indonesia. 

 

Lima Era untuk Psikologi Sosial

Era 1950-1970 sebenarnya tidak terlihat perkembangan psikologi dan psikologi sosial. Akan tetapi gejala psikologi sosial sebagaimana Hitler menjadi tokoh yang memicu perkembangan psikologi sosial di Eropa dan Amerika Serikat mungkin ada. Kita dapat melihat perjuangan massa untuk merebut kemerdekaan adalah gejala psikologi kelompok yang menarik. Pada kurun waktu 1945-1950 berdiri Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, sebagai universitas besutan Repulik Indonesia yang pertama. Kelahiran psikologi sebagai pendidikan psikologi di Indonesia lahir saat Slamet Iman Santoso menyatakan dalam pidato dies natalis UI di Bandung tahun 1953. Dengan tema pidato the right man on the right place dimulailah pendidikan psikologi di Indonesia. Peristiwa yang cukup kuat dalam ingatan sosial Indonesia adalah peristiwa G30S. Peristiswa ini yang menjatuhkan pemerintahan Soekarno dan berdampak pada masa depan Indonesia.  

 

Masa 1971-1997 adalah masa Orde Baru dan pembangunan. Dalam masa ini muncul tonggak yang perlu diperhatikan yakni kelahiran dari bidang studi psikologi sosial di Universitas Indonesia pada tahun 1971. Pada masa yang sama muncul karya ilmiah tertinggi dalam pendidikan yakni disertasi psikologi. Mulai dari disertasi Kita dan Kami dari Fuad Hassan. Ide disertasi ini yang kemudian membedakan “us” versi Amerika Serikat-Eropa di Indonesia. Pada era ini juga bertumbuhnya fakultas-fakultas psikologi dengan aliran arus utama (lihat tulisan Meinarno & Ranakusuma, 2021).  

 

Tahun 1970-an mulai muncul tokoh-tokoh psikologi sosial dengan disertasi yang sangat beraliran psikologi sosial yakni disertasi Sarlito W Sarwono (SWS) dan Suwarsih Warnaen (SW) sebagai titik tumbuh kembang psikologi sosial lainnya. Pada disertasi SWS lebih menekankan ide terapan, yakni tentang kemahasiswaan (Sarwono, 1978). Pada disertasi SW, ide penjelasan teoretik dari hubungan antarkelompok yakni stereotip etnis dimunculkan (Warnaen, 1979). Pada era ini diwarnai pemantapan kekuasaan Orde Baru. Selain disertasi, terbit terjemahan Psikologi Sosial karya Theodore M Newcomb, Ralph H Turner, dan Philip E Converse (diterjemahkan oleh Joesoef Noejirwan, M Soewondo, dan Fatmah Z Abdullah tahun 1978).   

 

Pada masa Orde Baru ini muncul buku-buku psikologi sosial untuk dibaca dan dikaji oleh mahasiswa. Buku-buku psikologi sosial mulai ada di pasaran, salah satunya adalah karya Sarlito W Sarwono yakni Teori-teori Psikologi Sosial. 

 

Era Reformasi dapat dikatakan sebagai masa tumbangnya rezim Orde Baru dan perubahan tata politik di Indonesia. Bagi banyak pihak era ini juga memungkinkan terbukanya wawasan dan pengetahuan, termasuk psikologi sosial. Selama rentang tahun 1998-2001 terbit buku psikologi sosial dalam dua jilid karya Sarlito W Sarwono yang berjudul Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial (1997) dan Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan (1999). 

 

Memasuki era milenial yakni 2002-sekarang juga mulai banyak perubahan terjadi. Salah satu tonggak kehadiran psikologi sosial dalam bidang ilmu adalah adanya jalur peminatan Psikologi Sosial tingkat Doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI. Hal yang sangat jarang ditemukan di Indonesia. Dua lulusannya yang tercatat adalah Muhammad Faisal (lulus 2015) dan Eko A Meinarno (lulus 2017). Buku psikologi sosial juga berkembang seiring terbukanya akses pustaka dan kerja sama antarkampus, misalnya buku berjudul Teori Psikologi Sosial Kontemporer (2017) dan Psikologi Sosial (2018) yang disunting oleh dosen peneliti dalam Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN). 

 

Penutup

Artikel ini hendak mencoba menegakkan pembagian era yang diajukan oleh Meinarno & Ranakusuma (2021) dalam konteks psikologi sosial, khususnya di Indonesia. Penulis yakin bahwa pada satu masa akan terbit kajian ilmiah yang secara khusus membicarakan psikologi sosial di Indonesia. Tidak sampai di situ, tapi akan terbentuk penjelasan berbagai hal atas psikologi sosial Indonesia sebagaimana catatan-catatan sejarah penelitian psikologi sosial luar negeri yang saat ini menjadi bacaan wajib mahasiswa psikologi di Indonesia. 

 

 

Referensi:

 

Faisal, M. (2015). Model Struktural Lima Sifat Kepribadian Big Five dan Party Identification pada Pemilih di Indonesia. Disertasi Program Doktoral. Universitas Persada Indonesia YAI. Tidak dipublikasikan.

 

Meinarno, E. A. (2017). Peran identitas etnis, identitas agama, dan identitas nasional yang dimediasi nilai nasional terhadap Bhinneka Tunggal Ika. Disertasi Program Doktoral. Universitas Persada Indonesia YAI. Tidak dipublikasikan.

 

Meinarno, EA., Widianto, B., Halida, R. (2015). Manusia dalam kebudayaan dan masyarakat: Pendekatan antropologi dan sosiologi. Edisi ketiga. Salemba Humanika. Jakarta. 

 

Meinarno, EA., Ranakusuma, OI. (2021). Memulai Pemahaman Sejarah Psikologi di Indonesia. Buletin KPINVol. 7 No. 24 Des 2021http://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/939-memulai-pemahaman-sejarah-psikologi-di-indonesia.

 

Newcomb, T. M., Turner, R. H., Converse, P. E. (1978). Psikologi Sosial. (diterjemahkan oleh Joesoef Noejirwan, M Soewondo, dan Fatmah Z Abdullah). CV. Diponegoro. 

 

Sarwono, S. W. (1978). Perbedaan antara pemimpin dan aktivis dalam gerakan protes mahasiswa: Suatu studi psikologi sosial. Disertasi Strata Tiga. Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan. 

 

Sarwono, SW. (1997). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta. Balai Pustaka.  

 

Sarwono, SW. (1999). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta. Balai Pustaka.  

 

Sarwono, SW. (2007). Penyunting. Dialog psikologi Indonesia: Doeloe, kini dan esok. (2007). HIMPSI Jaya. Jakarta. 

 

Ulang tahun emas Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Universitas Indonesia. 

 

Warnaen, S. (1979). Stereotip etnik di dalam suatu bahasa multietnik: satu studi psikologi sosial di Indonesia. Disertasi Strata Tiga. Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan.