ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 10 Mei 2022

 

Fenomena Gender Swapping Di Dunia Game

 

Oleh:

Filia Dina Anggaraeni & Silvia Pelia 

Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

 

Dunia maya didefinisikan sebagai lingkungan simulasi komputer dimana individu menganggap identitas sebagai suatu avatar (Jarvenppa, Leidner, Teigland, & Wasko, 2007). Game online yang termasuk dalam dunia maya ini berkembang pesat di Indonesia terutama dalam kondisi pandemi yang tercatat meningkat 75% kala corona (Makki, 2020). Banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan beralih menghabiskan waktu bermain game online. Ternyata di dunia game, ada terdapat kondisi dimana pemain melakukan gender swapping

 

Apa itu Gender Swapping?

Gender Swapping adalah kondisi dimana seorang pemain memilih avatar yang memiliki jenis kelamin yang berbeda dari diri mereka sendiri (Lou, et al., 2013)Game Online, terutama yang bergenre multiplayer online role playing games (MMORPGs), memberikan pemain kebebasan untuk memilih dan merancang avatarmereka. Karena avatar dirancang oleh pemain itu sendiri, pemain tersebut sangat bebas dan fleksibel dalam membentuk identitas baru (Huh & Williams, 2010).

 

Apa Penyebabnya? 

1.             Anonimitas

Salah satu penyebab individu melakukan gender swapping di dunia maya 

adalah untuk merahasiakan identitasnya. Dengan mengganti identitas, individu tersebut mungkin merasa bahwa orang lain yang mengenal individu yang bersangkutan tersebut tidak akan mengetahui identitas individu karena individu telah mengganti identitas, dalam hal ini gender. Bagi individu pria yang memilih atau menggunakan karakter wanita, biasanya mereka tidak akan mengumbar mengenai identitas jenis kelamin mereka karena banyaknya para pemain game yang mempunyai pandangan ataupun sikap negatif terhadap pria yang memilih memainkan game dengan karakter wanita.

 

2.             Privilege

Secara umum, telah diketahui bahwa laki-laku dan perempuan mungkin

memiliki motivasi yang berbeda untuk melakukan gender swapping. Dengan menyamar sebagai perempuan yang menarik dan berinteraksi dengan pemain laki-laki lainnya, swapper ini berusaha untuk menghindari menjadi target oleh pemain lain dan juga mendapatkan uang ekstra atau aitem game dari pemain laki-laki lain. (Griffiths, Davies, & Chappel, 2004)

 

Di sisi lain, pemain perempuan melakukan gender swapping dengan alasan yang berbeda, seperti cara lain untuk mengatasi pembatasan untuk perempuan di dunia nyata, atau untuk mencegah mendekatnya pria tanpa seiijin wanita, atau sehingga mereka diperlakukan setara dengan pemain laki-laki. (Hussain & Griffiths, 2008).

 

3.             Gender Role

Laki-laki yang memiliki kecenderungan feminism kebanyakan memilih untuk gender swap untuk merepresetasikan dirinya karena ia merasa mirip dan bebas. Begitu juga dengan wanita yang memiliki kecenderungan maskulin yang akan memilih untuk gender swapping.

 

Akibat yang Ditimbulkan

1.             Perubahan Perilaku

Dalam penelitian sebelumnya, Yee dan Bailenson (2007) menunjukkan bahwa

peserta yang memiliki avatar yang lebih menarik cenderung lebih mudah akrab dengan orang asing daripada mereka yang memiliki avatar yang kurang menarik. Individu yang melakukan gender swapping cenderung bertindak sesuai dengan persona dari avatar. 

 

2.             Hedonisme

Game Online menawarkan banyak barang atau aitem game yang dapat 

dibeli dengan uang seperti aksesoris untuk memperindah avatar. Pemain laki-laki yang melakukan gender swaping cenderung menghabiskan uang untuk membeli aitem-aitem yang dapat mengubah avatar menjadi lebih indah. Menurut penelitian Yee dan Bailenson, rata-rata pemain pria menghabiskan sekitar 150 dollar per bulan hanya untuk membeli aitem game

 

Kesimpulan

Gender Swapping adalah kondisi dimana seorang pemain memilih avatar yang memiliki jenis kelamin yang berbeda dari diri mereka sendiri. Alasan individu melakukan gender swapping adalah anonimitas, mengubah gender role dan juga keuntungan yang didapat ketika menjadi avatar dengan jenis kelamin lain. Akibat yang dapat ditimbulkan karena gender swapping adalah perubahan perilaku dan juga perilaku hedonisme.

 

 

Referensi:

 

Griffiths, M., Davies, M., & Chappel, D. (2004). Online computer gaming: A comparison of adolescent and adult gamers. Journal of Adolescence, 87-96.

 

Huh, S., & Williams, D. (2010). Dude looks like a lady: Gender swapping in an online game. Online Worlds: Covergence of the real and the virtual, 161-174.

 

Hussain, Z., & Griffiths, M. (2008). Gender swapping and socializing in cyberspace: An exploratory study. Cyberpsychology & Behavior, 47-53.

 

Jarvenppa, S., Leidner, D., Teigland, R., & Wasko, M. (2007). MISQ Special Issue On New Ventures In Virtual Worlds. Call for Pappers.

 

Lou, J., Park, K., Cha, M., Park, J., Lei, C., & Chen, K. (2013). Gender swapping and user behaviors in online social games. In Proceedings of the 22nd International Conference on World Wide Web, 827-836.

 

Makki, S. (2020, April 1). CNN Teknologi Informasi. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200331163816-185-488789/pengguna-gim-online-meningkat-75-persen-kala-corona