ISSN 2477-1686
Vol. 8 No. 9 Mei 2022
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Bagi Lansia Di Masa Pandemi
Oleh:
Alia Dyandra, Chiquita Zephaniah, Fayza Nadilla H, dan Nabilah Anugerah Putri
Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Kesehatan Mental Lansia di Indonesia
Kesehatan mental merupakan keadaan seseorang merasakan nyaman, menyadari kemampuannya sendiri, dan berkehidupan normal. Keadaan atau kondisi mental atau batin yang sehat dapat memberi dorongan terhadap perkembangan seseorang menuju pada suatu hasil yang baik di waktu yang akan datang (Adityawarman, 2010). Seseorang bisa mencapai target tujuan hidup dengan salah satunya mempunyai kesehatan mental yang baik. Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan perasaan di masa seseorang merasa bahagia, bersemangat dan bertekad untuk menjalani hidup serta mampu melakukan sesuatu yang positif dan berguna untuk dirinya dan orang disekitarnya.
Pada masa pandemi ini, kasus gangguan kesehatan mental meningkat dengan beberapa penyebab yaitu banyak orang merasa cemas, stres, dan depresi karena khawatir sakit atau tertular COVID-19, terutama pada lansia. Sejak pandemi COVID-19 ini berlangsung, terdapat 2 dari 5 lansia yang ada di Indonesia mengalami gangguan mental. Adanya pemberlakukan social distancing yang diberlakukan pemerintah menimbulkan rasa kesepian pada lansia selama masa pandemi (Koran Sindo, 2021). Lanjut usia atau lansia yang ternyata merupakan salah satu kelompok umur yang cukup mudah mengalami gangguan kesehatan mental, terutama dalam masa pandemi COVID-19 ini.
Penyebab dan Dampak Pandemi COVID-19 bagi Kesehatan Mental Para Lansia
Jumlah penderita dan angka kematian akibat infeksi dari virus COVID-19 terus meningkat setiap harinya. Lansia adalah kelompok umur yang terlihat lebih sering mengalami gejala yang berat dan memiliki resiko yang lebih tinggi akan kematian akibat dari virus COVID-19 ini. Hal ini terjadi karena lansia adalah kelompok yang cukup rentan terkena berbagai penyakit karena fungsi fisiologis dan sistem imun tubuh manusia yang terus menurun seiring bertambahnya usia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [KEMENKES], 2020). Untuk mengurangi angka penyebaran COVID-19, pemerintah membuat beberapa kebijakan baru seperti social distancing (menjaga jarak), memakai masker, tetap tinggal di rumah, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu memberikan dampak berupa ketidaknyamanan bagi semua orang, khususnya bagi para lansia yang mau tidak mau harus tetap berada di rumahnya masing-masing. Keadaan ini tentu menimbulkan suatu masalah, yaitu kaum lansia akan rentan terkena gangguan mental (Koran Sindo, 2021). Terlalu banyak mengonsumsi berita tentang COVID-19 merupakan salah satu penyebab utama menurunnya kesehatan mental pada lansia karena berita-berita ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang berlebih pada lansia. Salah satu penyebab lainnya dari kecemasan berlebih pada lansia adalah karena mereka sudah tahu bahwa mereka lebih rentan terinfeksi dan mengalami gejala berat akibat dari virus COVID-19 (Koran Sindo, 2021). Faktor terbesar yang membuat para lansia rentan mengalami depresi dan kecemasan adalah terputusnya hubungan dengan keluarga dan orang-orang tersayang akibat dari kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah sehingga menimbulkan rasa kesepian pada lansia (Voice of America [VOA] Indonesia, 2021).
Upaya Yang Dapat Dilakukan Lansia dan Orang-Orang Sekitar
Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan para lansia untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi:
- Baiknya oma dan opa tetap melakukan aktivitas fisik, meskipun hanya berada di rumah. Namun, melakukan aktivitas fisik yang sederhana, seperti berjalan santai, dan melakukan peregangan ataustretching, agar dapat terhindar dari berbagai penyakit. Dengan begitu, aktivitas fisik ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Oma dan opa dapat mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi yang seimbang. Contohnya, mengonsumsi makanan yang mengandung kacang-kacangan, protein dan buah-buahan, serta meminum air mineral dengan cukup. Makanan dan minuman tersebut merupakan salah satu kunci dalam menjaga kesehatan mental. Oleh karena itu sangat penting bagi oma dan opa untuk mengkonsumsi nutrisi yang baik dan berkecukupan.
- Selanjutnya oma dan opa dapat membatasi berita mengenai COVID-19.
Walaupun memang baik untuk tetap mencari tahu mengenai informasi perkembangan COVID-19, tetapi oma dan opa juga harus tetap berhati-hati karena, Hal ini dapat meningkatkan stres bila informasi yang dibaca terlalu berlebihan dan menimbulkan perasaan ketakutan atau cemas. Oleh karena itu, oma dan opa juga harus selektif dalam membaca dan memilih berita mengenai COVID-19.
- Tips terakhir, oma dan opa dapat melakukan hobi dan aktivitas positif yang menyenangkan. Contohnya seperti menanam, merajut, dan lain lainnya agar dapat mengalihkan pikiran dan mengurangi rasa cemas.
Untuk orang-orang yang berada di sekitar lansia juga terdapat upaya yang dapat dilakukan, sebagai berikut:
- Bagi kita yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga lansia, jangan lupa untuk terus memperhatikan kesehatan mental para lansia. Caranya, dengan selalu menemani dan mendampinginya untuk melakukan berbagai aktivitas positif. Selain itu, kita juga harus terus memperhatikan apa yang mereka konsumsi agar nutrisi dan gizinya terpenuhi.
- Mengajari lansia cara menggunakan gadget, seperti cara video call atau menggunakan aplikasi belanja daring.
- Menjaga dan memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar lansia agar tetap bersih, layak huni, aman, dan nyaman.
- Memastikan lingkungan terdekat di tempat tinggal lansia mematuhi protokol kesehatan sebelum mendampingi lansia dalam beraktivitas.
Media Psikoedukasi
Kelompok telah merancang media berupa video yang berisi informasi mengenai pentingnya menjaga dan mempertahankan kesehatan mental bagi lansia pada masa pandemi COVID-19 serta cara menanganinya dan dua e-poster sebagai pendamping penyebaran video tersebut yang memiliki target berbeda. Poster pertama ditargetkan untuk lansia dan mengandung tips mengenai cara menjaga kesehatan mental bagi lansia di masa pandemi dan e-poster kedua memiliki target untuk orang yang berada di sekitar lansia seperti pengurus ataupun anak yang mengurus lansia yang mengandung informasi tentang bagaimana membantu para lansia dalam menjaga kesehatan mentalnya di masa pandemi.
Video dan poster yang sudah dirancang telah disebarkan oleh kelompok melalui media sosial pilihan seperti Instagram melalui fitur IGTV dan story Instagram, Youtube, Whatsapp, Facebook, dan TikTok yang memiliki target penonton yang sudah ditentukan oleh kelompok, yaitu sebanyak 50 penonton. Pada media Instagram berhasil mencapai target penonton yaitu sebanyak 466 penonton. Pada media TikTok, video diunggah terpisah menjadi dua bagian dan kedua video tersebut berhasil mencapai target penonton, yaitu pada video pertama sebanyak 370 penonton dan video kedua sebanyak 147 penonton. Pada media Youtube berhasil mencapai target yaitu sebanyak 51 penonton, Pada media Facebook dan Whatsapp kelompok tidak berhasil memenuhi target dimana pada Facebook hanya mendapatkan 4 like dan pada Whatsapp hanya mendapatkan 19 penonton. Seluruh komentar yang didapatkan dari penonton melalui media Instagram, Youtube, Facebook, dan Tiktok telah menunjukan sikap positif terhadap media psikoedukasi berupa video dan e-poster yang telah kelompok unggah.
Referensi:
Adityawarman, I. (2010). Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. 4 (1), 91-110.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020, April 23). Hindari Lansia dari Covid 19. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html
Koran Sindo. (2021, Februari 11). Lansia Makin Merana. Koran Sindo. https://nasional.sindonews.com/read/331142/15/lansia-makin-merana-1612954929?showpage=all
Voice of America Indonesia. (2021, Juni 14). Kesehatan Mental Lansia Paling Terpengaruh Pandemi Berkepanjangan. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/kesehatan-mental-lansia-paling-terpengaruh-pandemi-berkepanjangan/5928279.html
RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Pinang. (2020, Mei 29). Menjaga kesehatan mental lansia di masa pandemi Covid-19. RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Pinang. https://rsudtpi.kepriprov.go.id/read_more.php?idberita=582
https://nasional.sindonews.com/read/331142/15/lansia-makin-merana-1612954929