ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 8 Apr 2022

Tatap Muka, Yuk!

 

Glenn Louis T

Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Atma Jaya

 

Dalam era digital ini, manusia dituntut lebih untuk mengikuti perubahan yang terjadi. Salah satu cara agar seorang manusia dapat mengikuti perubahan adalah melalui pendidikan. Menurut Rohani et al. (2019), pendidikan merupakan usaha untuk menumbuhkan kualitas sumber daya manusia yang ada dengan melakukan pengajaran. Dengan adanya kegiatan tersebut, generasi saat ini diharapkan memiliki strategi-strategi dalam menghadapi perkembangan zaman.

 

Dunia saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19. Akibat dari Covid-19 adalah berubahnya seluruh aspek aktivitas manusia, salah satunya dunia pendidikan (Widiyono, 2020). Kegiatan pembelajaran yang dahulunya bertatapan muka (luring) terpaksa harus menjadi telekomunikasi (daring). Teknik pembelajaran ini kemudian menjadi sebuah cara pembelajaran baru pada dunia pendidikan Indonesia (Sutriyani, 2020).

 

Kegiatan daring ini kemudian menjadi hal yang lumrah dan dianggap normal. Sesuai dengan survei yang dilakukan, kegiatan daring memiliki manfaat dan kekuatan sendiri seperti pembelajaran mandiri serta kemudahan berpendapat (Syalwa, 2020). Kekuatan inilah yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan di tengah pelajar Indonesia.

 

Walaupun pembelajaran daring memiliki kekuatan, ditemukan juga kelemahan-kelemahan dalam prakteknya. Misalnya seperti gawai yang tidak mendukung, borosnya kuota serta masalah koneksi internet (Handarini & Wulandari, 2020). Adapun dalam kalangan mahasiswa banyaknya tugas yang diberikan ketika daring dirasa lebih banyak dibanding ketika luring (Widiyono, 2020). 

 

Pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud, 2021) kemudian mengeluarkan surat edaran no. 4 tahun 2021. Di dalam surat ini, telah ditetapkan bahwa mahasiswa boleh melakukan luring. Adapun syarat-syarat yang perlu dipenuhi ketika akan kuliah seperti menggunakan masker, sudah divaksin, melakukan cek suhu, dan lain-lain. 

 

Walaupun izin tersebut sudah dikeluarkan, banyak sekali faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kegiatan luring ini. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan luring ini adalah konformitas. Konformitas merupakan bagaimana seorang manusia dipengaruhi perilakunya karena sebuah kebiasaan kelompok (Kassin et al., 2013). Menurut Bond (2005) di dalam konformitas tentunya ada dampak yang diakibatkan oleh orang yang terpengaruh. 

 

Kassin et al. (2013) menyebutkan bahwa terdapat dua faktor yang dipenuhi dalam terjadinya konformitas yaitu kebutuhan menjadi benar dan ketakutan menjadi berbeda dari yang lain. Seseorang akan berasumsi bahwa sebuah perlakuan dinilai secara benar dan baik apabila banyak orang yang melakukan hal tersebut. Perbedaan-perbedaan yang tidak sesuai lingkungan akan membuat seseorang takut tidak diterima dan dianggap menyimpang.

Konformitas merupakan keadaan yang pasti dialami oleh setiap manusia. Hal ini dikarenakan perasaan berbeda dari yang lain membuat seseorang merasa tidak diterima oleh sekitarnya (Wice & Davidai, 2021). Maka dari itu, seorang manusia akan selalu berusaha untuk menjadi sama dengan lingkungan umum.

 

Sesuai dengan kajian diatas, kegiatan luring ini sangat berhubungan dengan konformitas. Aspek terdapat mahasiswa yang masuk bisa jadi diakibatkan oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya. Apabila terdapat beberapa orang yang masuk maka ada kemungkinan untuk jumlah mahasiswa masuk bertambah. Hal ini dilakukan karena mahasiswa akan merasa berbeda dari yang lain apabila tidak kuliah tatap muka bersama yang lain. 

 

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kegiatan luring adalah well-being. Menurut Kassin et al. (2013), well-being merupakan keadaan di mana seseorang merasa bahagia dan aman. Dalam melakukan pembelajaran daring, pelajar dituntut untuk dapat menjaga well-beingnya (Aryani et al., 2020). Salah satu penentu well-being adalah bagaimana seseorang dapat mengerti dirinya sendiri, membangun hubungan, dan memiliki tujuan hidup (Papalia dalam Aryani et al., 2020).

 

Social well-being adalah keadaan bahagia seseorang di tengah masyarakat (Tiwari & Misra, 2021). Salah satu aspek yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah kehidupan sosial dan struktur masyrakat. Bagaimana seseorang diterima oleh masyarakat kemudian, kontribusi sosial serta konsep-konsep sosial kemudian menjadi persepsi dari social-well being (Keyes dalam Tiwari & Misra, 2021). 

 

Secara umum well-being membahas evaluasi pribadi dalam kehidupan manusia. Namun, tidak dapat dipungkiri bila manusia hidup dalam kehidupan sosial serta peraturannya. Dengan demikian, social well-being menjadi salah satu aspek terpenting dalam aspek well-being (Tiwari & Misra, 2021). Oleh karena itu, pengukuran-pengukuran dalam social well-being dapat menjadi penentu well-being seseorang. 

 

Kuliah luring menyebabkan adanya interaksi langsung. Dengan terjadinya interaksi langsung, well-beingdapat terjadi. Keadaan yang membuat seseorang mengalami well-being ini, memungkinkan untuk masuknya mahasiswa dalam melakukan kuliah tatap muka. Harapannya dengan kegiatan luring ini, mahasiswa dapat merasa bahagia, puas serta diterima.  Konformitas dan pengalaman well-being seharusnya dapat menjadi faktor kuliah luring. Sesuai dengan observasi yang dilakukan, bertambahnya mahasiswa ketika tatap muka diakibatkan oleh jumlah mahasiswa masuk pada minggu sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa konformitas memiliki pengaruh yang kuat. 

 

Adapun penambahan jumlah mahasiswa tatap muka diakibatkan oleh rasa bahagia bertemu orang lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya penambahan mahasiswa yang datang ketika melihat teman-temannya ketawa, berbincang-bincang saat bertemu langsung. Karena perasaan bahagia tersebut, seharusnya well-beingmemiliki bagian dalam terjadinya perkuliahan luring. Melalui kegiatan tatap muka ini, mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan lingkungannya kembali. Dari bukti yang sudah dipaparkan dapat dilihat bahwa interaksi sosial memberikan dampak positif terhadap diri mahasiswa. Oleh karena itu, seharusnya perkuliahan luring diadakan serta dinormalisasikan kembali.

 

 

Referensi:

 

Aryani, F., Umar, N. F., & Kasim, S. N. O. (2020). Psychological well-being of students in undergoing online learning during pandemi covid-19. Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT). 9th edition. 1747-1756. ISBN: 978-623-7496-62-5.

 

Bond, R. (2005). Group size and conformity. Sage Journals8(4). 331-354. Group Size and Conformity (sagepub.com)

 

Handarini, O. I & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran daring sebagai upaya study from home (SFH) selama pandemi covid-19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran8(3). 496-503. E-ISSN: 2338-9621

 

Kassin, S., Fein, S., & Markus, H. S. (2013). Social Psychology 9th ed. Wadsworth: Cengange Learning.

 

Kemendikbud. (2021). Surat edaran pembelajaran tatap muka semester genap tahun akademik 2021-2022. Kemendikbud.go.id. Diambil dari Microsoft Word - LTA_10092021 Draft surat edaran pembelajaran tatap muka semester genap tahun akademik 2021_2022_edit khz2 (kemdikbud.go.id)

 

Rohani, Marjani, O. E., & Sulha. (2018). Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan   kewarganegaraan melalui penerapan model pembelajaran snowball throwing. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan2(2). 10-19. ISSN: 2337-8891

 

Sutriyani, W. (2020). Studi pengaruh daring learning terhadap minat dan hasil belajar matematika mahasiswa PGSD era pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar2(1). 155-165. ISSN: 2656-3223

 

Syalwa, A. (26 Maret 2020). Pembelajaran daring, efektif?. Kompasiana.comPembelajaran Daring, Efektif? Halaman 1 - Kompasiana.com

 

Tiwari, D. N. & Misra, G. (2021). Personality and value preference as predictors of social well-being. Sage Journals27(2). 161-174. Personality and Value Preference as Predictors of Social Well-being (sagepub.com)

 

Wice, M. & Davidai, S. (2021). Benevolent conformity: the influence of perceived motives of judgments of conformity. Sage Journals47(7). 1205-1217. Benevolent Conformity: The Influence of Perceived Motives on Judgments of Conformity (sagepub.com)

 

Widiyono, A. (2020). Efektifitas perkuliahan daring (online) pada mahasiswa PGSD di saat pandemi covid-19. Jurnal Pendidikan8(2). 169-177. ISSN: 2337-7607