ISSN 2477-1686

 

Vol.6 No. 03 Februari 2020

Mewaspadai Response Bias Dalam Skala Psikologi

Oleh

Aries Yulianto

Program Studi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya

Skala psikologi merupakan salah satu jenis alat ukur yang mengukur atribut non-kognitif (Azwar, 2012). Skala Likert merupakan jenis skala psikologi yang paling banyak digunakan, baik dalam penelitian maupun asesmen, dibandingkan skala lainnya, seperti skala Thurstone, skala Guttman, maupun skala diferensial semantik. Sebagian besar skala psikologi termasuk ke dalam inventori atau self-report, dimana responden memberikan respons pada skala mengenai dirinya dikarenakan hanya dirinya sendirilah yang paling mengetahui keadaan diri yang sebenarnya. Dalam semua alat ukur psikologis, termasuk juga pada skala Likert, hasil pengukuran diharapkan dapat menunjukkan keadaan sebenarnya dari responden. Namun sering kali kita menemukan hasil pengukuran yang tidak menunjukkan keadaan sebenarnya dari responden tersebut. Salah satu penyebab terjadinya adalah response bias.

Response bias merupakan respons pada alat ukur yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dari responden. Skala Likert lebih rentan terjadi response bias dibandingkan skala lainnya (Moors, Kieruj, & Vermunt, 2014). Response bias terjadi pada skala Likert yang menggunakan pilihan respons yang berurutan, seperti “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju” (Harzing, 2006). Sudah pasti, ketika responden memberikan respons yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya pada sebuah skala psikologi, maka berdampak kepada keakuratan hasil dari skala itu sendiri. Secara lebih spesifik, response bias dapat mempengaruhi variabilitas dari skor tes, dan yang pasti reliabilitas, validitas, serta penggunaan dari skor tes tersebut (Shultz, Whitney, & Zickar, 2014).

Ketika responden diberikan skala kemudian ia membaca suatu pernyataan, maka ketika menjawab ia tidak hanya mencocokkan dengan apa yang ada di dalam dirinya, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor yang lain (misal, ingin dianggap baik atau ingin mengelabui peneliti). Faktor-faktor lain inilah yang akan merendahkan atribut psikometri dari skala yang digunakan. Terlebih lagi skala Likert banyak digunakan dalam pengukuran kepribadian (misal, motivasi, konsep diri, atau kepuasaan kerja). Validitas skala akan menjadi rendah karena jawaban responden tidak sesuai dengan kenyataannya. Begitu juga dengan reliabilitasnya, jawaban responden menjadi tidak konsisten dalam respons terhadap setiap pernyataan skala. Dengan demikian, bila dilakukan analisis aitem maka pernyataan-pernyataan tersebut akan memiliki kemampuan diskriminasi yang rendah dalam membedakan responden yang memiliki karakteristik yang tinggi dengan yang rendah.

Berdasarkan penyebabnya, response bias dapat diibagi menjadi dua, yaitu response set dan response style. Beberapa literatur sering kali menganggap ketiganya sebagai hal yang sama, namun penulis akan membedakannya. Response set merupakan keinginan sadar maupun tidak sadar sebagai bagian dari seorang responden untuk menjawab dalam cara tertentu untuk menghasilkan gambaran tertentu mengenai dirinya (Rorer, sebagaimana dikutip dalam Ziegler, Maaß, Griffith, & Gammon, 2015). Response set terjadi setelah responden membaca isi pernyataan lalu membuat respons yang berbeda dari keadaan dirinya. Oleh karena itu, response set bersifat content-dependent bias (Friedenberg, 1995).

Salah satu bentuk response set yang paling dikenal adalah social desirability. Social desirability terjadi apabila respons seorang responden pada skala dibuat konsisten dengan apa yang ia persepsikan diinginkan oleh orang-orang di sekitarnya (Kuncel & Tellegen, 2009). Bila seorang responden setelah membaca sebuah pernyataan skala, lalu memikirkan bagaimana orang-orang di sekitarnya mengharapkan setiap orang berperilaku terkait perilaku pada skala dan akhirnya memberikan respons pada skala agar sesuai dengan harapan orang-orang tersebut, maka social desirability terjadi. Akibatnya, skor pada skala tidak menggambarkan keadaan sebenarnya dari responden tersebut.

Di lain pihak, response style merupakan kecenderungan seorang responden untuk berespons sistematis terhadap pernyataan skala yang tidak terkait dengan isi pernyataan tersebut (Baumgartner & Steenkamp, sebagaimana dikutip dalam Harzing, 2006). Dibandingkan dengan respons set, response style cenderung lebih konsisten dan stabil dalam berespons (Yang, Harkness, Chin, & Villar, 2010). Dengan kata lain, response style lebih merupakan karakteristik personal dibandingkan karena faktor situasional. Beberapa response bias yang termasuk response style adalah extreme response styles (ERS), kecenderungan responden untuk memilih respons yang ekstrim pada skala (misal, “sangat setuju” atau “sangat tidak setuju”), dan middle response styles (MRS), kecenderungan responden untuk memilih respons di tengah pada skala (misal, “netral” atau “ragu-ragu”) (Harzing, 2006). Sama seperti pada response set, skala Likert juga lebih rentan terjadinya response style (Yulianto, 2019).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka kita perlu mewaspadai adanya response bias pada skala psikologi, khususnya skala Likert. Dikarenakan response set terjadi terkait isi dari pernyataan skala, maka agar tidak terjadi response set, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan membuat pernyataan-pernyataan sebaik mungkin. Misalnya dengan mengikuti pedoman penulisan pernyataan dari Edwards (sebagaimana dikutip dalam Azwar, 1995) jangan menulis pernyataan yang akan disetujui/tidak setujui oleh sebagian besar responden” ditujukan untuk menghindari terjadinya social desirability.

Berbeda dengan response set, response style tidak dapat dihindari dengan cara membuat pernyataan yang baik, mengingat response bias ini merupakan karakteristik individual yang tidak terkait dengan isi pernyataan skala. Response style lebih mudah dikenali setelah skala terisi. Dengan demikian, untuk menjaga keakuratan hasil pengukuran, maka data dari skala yang terindikasi memiliki response style sebaiknya tidak disertakan dalam analisis. Misalnya, seorang responden memilih respons “netral” pada lebih dari 75% pernyataan yang diberikan, maka ini dapat menjadi indikasi adanya response style pada responden tersebut, sehingga partisipan ini dapat diabaikan responsnya. Namun hal ini harus dilakukan secara hati-hati karena apabila cukup banyak responden yang terindikasi memiliki response style, bisa jadi dikarenakan proses penyusunan skala yang kurang baik.

Referensi:

Azwar, S. (1995). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Friedenberg, L. (1995). Psychological testing: Design, analysis, and use. Boston: Allyn & Bacon.

Harzing, A.-W. (2006). Response styles in cross-national survey research: A 26-country study. International Journal of Cross Cultural Management, 6(2), 243–266. doi:10.1177/1470595806066332

Kuncel, N. R., & Tellegen, A. (2009). A conceptual and empirical reexamination of the measurement of the social desirability of items: Implications for detecting desirable response style and scale development. Personnel Psychology, 62(2), 201-228.

Moors, G., Kieruj, N. D., & Vermunt, J. K. (2014). The effect of labeling and numbering of response scales on the likelihood of response bias. Sociological Methodology, 44(1), 369-399. doi:https://doi.org/10.1177/0081175013516114

Shultz, K. S., Whitney, D. J., & Zickar, M. J. (2014). Measurement theory in action : case studies and exercises. New York: Taylor & Francis.

Yang, Y., Harkness, J. A., Chin, T.-Y., & Villar, A. (2010). Response styles and culture. In Harkness, Survey methods in multinational, multiregional, and multicultural contexts (pp. 203-223). New York: John Wiley & Sons, Inc.

Yulianto, A. (2019). Penyusunan skala Guttman untuk pengukuran psikologi. Tangerang Selatan: Universitas Pembangunan Jaya.

Ziegler, M., Maaß, U., Griffith, R., & Gammon, A. (2015). What Is the nature of faking? Modeling distinct response patterns and quantitative differences in faking at the same time. Organizational Research Methods, 18(4), 679-703. doi:10.1177/1094428115574518