ISSN 2477-1686

 

                                                                                       Vol.4. No.19 Oktober 2018

Memotivasi Karyawan

Oleh:

M.Veldian Ardana dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo

Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Dosen Program Studi Psikologi

Universitas Pembangunan Jaya

Membentuk Karyawan yang Smart

Anda sedang merintis usaha atau Anda adalah seorang manager? Pastinya Anda ingin mempunyai karyawan yang pandai dalam pekerjaannya. Anda tentu berharap bahwa karyawan Anda mampu mencapai target dalam pekerjaannya. Semua tidak akan Anda dapatkan apabila karyawan Anda tidak memiliki motivasi dalam pekerjaannya Untuk itu ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan apabila Anda ingin memiliki karyawan yang smart di dalam pekerjaannya.

Robbins (2012) di dalam Widodo (2017) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan individu untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian, motivasi dapat dinyatakan sebagai salah satu cara untuk membuat orang suka bekerja keras dan meningkatkan kinerja pegawainya adalah dengan memotivasi mereka. Motivasi dapat juga dinyatakan sebagai proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behaviour. Sedangkan Hasibuan (2013) di dalam Widodo (2017) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar ia mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Menurut Gibson (2008), keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh efektivitas keberhasilan pemimpin dan pegawai dari semua divisi dalam perusahaan (Widodo,2017). Pendapat Gibson ini bisa kita jadikan suatu acuan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan aspek-aspek kritis yang merupakan faktor penentu keberhasilan kinerja pegawai. Dengan demikian, pemimpin wajib memperhatikan pegawai agar pegawai dapat meraih kinerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Meningkatkan Motivasi Pegawai

Selain kepemimpinan, ternyata budaya yang diterapkan oleh atasan juga dapat mempengaruhi motivasi pada karyawan (McShane & Von Glinow, 2010). Biasanya kebudayaan di sebuah organisasi mencontoh kebiasaan/perilaku pimpinan. Hal tersebut disebut Actions of Founders And Leaders. Maka dari itu, atasan perlu memberikan perilaku atau contoh-contoh yang baik kepada karyawannya agar membentuk budaya yang baik di perusahaan.

 

Untuk meningkatkan semangat para pegawai, kita juga bisa menggunakan metode Culturally Consistent Rewards. Metode ini adalah bagian dari budaya perusahaan yaitu memberikan sebuah reward yang konsisten kepada karyawan. Metode ini sangat membantu memotivasi karyawan.Mengapa? Dengan reward, semangat karyawan bertambah sehingga mudah mencapai target pekerjaannya. Sebagai contoh, perusahaan memasang foto karyawan di depan pintu masuk kantor agar para tamu dapat melihat bahwa karyawan ini adalah karyawan terbaik untuk saat ini.

Terdapat beberapa tips agar karyawan termotivasi. Pertama, buat suasana kerja yang positif dan menyenangkan. Siapa yang tak ingin berada di lingkungan yang nyaman? Setiap orang dengan berbagai latar belakang sekalipun, mengharapkan lingkungan yang nyaman. Tunggu dulu, persepsi lingkungan yang nyaman bagi setiap orang juga bisa berbeda-beda. Karyawan yang memiliki kepribadian introvert mungkin merasa lebih nyaman jika diberikan ruang dan waktu untuk bekerja sendirian. Namun sebaliknya bagi karyawan ekstrovert, berada di ruangan  hening tanpa pembicaraan apapun mungkin bisa membuatnya frustasi.

Kembangkanlah Karyawan Anda

Cobalah lebih mengenali karyawan-karyawan yang Anda tangani. Ketahui lingkungan kerja seperti apa yang akan membuat mereka lebih nyaman. Memang, bekerja adalah tanggung jawab karyawan. Jika karyawan membutuhkan uang maka harus bekerja dan mengikuti peraturan perusahaan. Tetapi tidak ada salahnya untuk sedikit membuat karyawan merasa nyaman. Pada akhirnya perusahaan juga yang akan menerima keuntungannya. Karena dengan suasana yang nyaman, Anda sudah memfasilitasi karyawan untuk bekerja lebih baik (https://www.finansialku.com/cara-memotivasi-karyawan-perusahaan-penting/).

Berikutnya,adalah motivasi karyawan untuk terus belajar dan berkembang. Dalam dunia pendidikan. Anda bisa dinyatakan telah ‘lulus’ belajar jika sudah sarjana. Tetapi sebenarnya dalam kehidupan tidak ada kata ‘lulus’ atau selesai belajar.Semua orang harus terus belajar setiap hari untuk menjadi lebih baik. Hal tersebut berlaku baik dalam kehidupan,maupun dalam pekerjaan.Permasalahannya adalah banyak orang yang merasa sudah puas diri dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini. Akibatnya ia merasa tidak perlu menjadi lebih baik. Mereka-mereka yang hebat bisa saja kalah dengan orang yang berkemampuan biasa-biasa saja tetapi selalu merasa perlu belajar lebih baik.(https://www.finansialku.com/cara-memotivasi-karyawan-perusahaan-penting/). 

Setiap perusahaan tentu mengharapkan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar di kemudian hari. Sekali lagi, karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga. Dengan begitu pertumbuhan perusahaan sangat ditentukan oleh pertumbuhan karyawannya. Mulailah memberikan motivasi kepada karyawan untuk mau terus belajar dan berkembang. Tanamkan kultur ini sehingga karyawan tidak mudah merasa puas dengan kemampuannya saat.

Referensi.

Finansialku (2017). Cara memotivasi karyawaan di perusahaan. Diakses dari: https://www.finansialku.com/cara-memotivasi-karyawan-perusahaan-penting/.

McShane, S. L., & Von Glinow, M. A. (2010). Organizational behaviour (5th edition). New York: McGraw-Hill.

 

Widodo, D. S. (2017). Pengaruh budaya organisasi,kepemimpinan dan kompensasi melalui motivsi kerja terhadap kinerja pergawai Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis 13(2), 896-903.