ISSN 2477-1686
Vol. 11 No. 33 Mei 2025
Darth Vader: Pemimpin Pemberi Contoh
Oleh:
Veronica A. M. Kaihatu1 & Eko A Meinarno2
1Fakultas Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
2Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
Pengantar
Star Wars: A New Hope (Lucas & Kurtz, 1977) adalah film sekaligus produk pertama dari multimedia franchise Star Wars. Meskipun demikian, isi film ini secara kronologis seharusnya berada pada urutan keempat, karena ada film-film lainnya yang menceritakan sejarah sebelum cerita yang ada di film ini. Sesuai dengan judulnya, film ini membahas tentang perang yang terjadi di antara bintang-bintang. Secara umum, yang digambarkan adalah perang antara pasukan Kekaisaran Galaksi (Galactic Empire) dengan pasukan Aliansi Pemberontak (Rebel Alliance).
Banyak karakter penting muncul dalam film ini. Namun dalam artikel ini fokus kepada karakter antagonis utama, yaitu Lord Vader, yang dalam semesta Star Wars lebih umum dikenal sebagai Darth Vader (selanjutnya akan disebut sebagai Vader). Ia adalah bagian dari pasukan Kekaisaran Galaksi, bersama-sama dengan beberapa orang admiral dan seorang gubernur bertugas di stasiun luar angkasa bernama Death Star.
Mengenal Lord Vader
Vader muncul dengan tampilan yang sangat berbeda dengan karakter lain, ia selalu menggunakan pakaian serba hitam, mulai dari jubah, sarung tangan, sepatu dan helm. Nuansa hitam ini cukup kontras dengan latar maupun penampilan orang di sekitarnya. Helm hitamnya mirip tengkorak dengan bagian mata yang berbentuk cekung namun kosong. Posturnya cenderung lebih tinggi dibandingkan manusia di sekitarnya dan ia akan bergerak dengan langkahnya yang cepat namun tidak terburu-buru. Penampilan dan gerakan ini masih dibarengi dengan suara napas berat dan suara mekanikal sehingga keberadaannya selalu memunculkan rasa tidak nyaman, tidak hanya bagi karakter lain dalam film tetapi juga bagi para penonton film itu sendiri.
Posisi Lord Vader dipastikan cukup tinggi, namun bukan yang tertinggi. Ia ditakuti oleh pasukan dan kepala pasukan, namun ia masih tunduk pada Gubernur Tarkin. Walau ia tangan kanan Kaisar, ia menghormati sekaligus paham garis komando di lapangan.
Gaya Kepemimpinan: Pacesetting
Tampilan Vader langsung memperlihatkan bahwa ia memimpin pasukan yang ada di sekitarnya. Namun caranya memimpin cukup berbeda dibandingkan dengan karakter pemimpin lain yang ada dalam film ini. Ketika para pemimpin lain hanya memberikan perintah dan mengharapkan keberhasilan, misalnya Putri Leia dan Gubernur Tarkin, Vader tidak hanya memberikan instruksi namun selalu melakukan tindakan nyata terlebih dahulu.
Aksi pertama Vader dalam film ini adalah mencekik seorang awak pesawat hingga meninggal karena dianggap berbohong ketika diinterogasi. Setelah itu, ia langsung menginstruksikan agar pasukannya mencari dokumen rahasia serta mencari dan menahan para penumpang kapal untuk diinterogasi lebih lanjut. Adegan selanjutnya memperlihatkan bahwa pasukannya sungguh-sungguh memeriksa pesawat dengan teliti dan pada akhirnya menemukan Putri Leia, penumpang penting pesawat tersebut dan menahannya. Bagian akhir film juga memperlihatkan hal yang sama. Darth Vader mendapatkan informasi tentang serangan terhadap pesawatnya dan langsung menginstruksikan agar buahnya menghancurkan semua pesawat penyerang tersebut. Ketika beberapa anak buahnya berhasil ditembak para penyerang, ia turun tangan langsung untuk melakukan serangan balik dan memberikan instruksi yang jelas tentang strategi yang harus digunakan. Hal ini membuat mereka berhasil menghancurkan semua, kecuali satu pesawat penyerang.
Berdasarkan tindakan-tindakannya, maka gaya kepemimpinan Vader cenderung dapat dikategorikan ke dalam jenis pacesetting leader. Ini adalah pemimpin yang menuntut standar kerja yang tinggi terhadap anak buahnya dan juga terhadap dirinya sendiri (Goleman et.al dalam Bwalya, 2023). Kekhasan dari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa sang pemimpin memberikan contoh kerja yang sesuai dan mengharapkan para anak buahnya memunculkan hasil yang setara. Jika disambungkan dengan contoh perilaku Vader yang disebut di atas, maka dapat diperkirakan bahwa anak buah Vader akan melakukan interogasi tanpa takut melakukan tindak kekerasan atau mereka juga tidak akan takut melawan para pasukan pemberontak karena pemimpinnya langsung berada di depan dan ikut berperang dengan mereka.
Standar dan situasi kerja dalam kepemimpinan gaya ini sangatlah jelas. Standar kerjanya akan cenderung tinggi karena ditentukan oleh sang pemimpin, sementara situasi kerjanya akan cederung monoton karena kreativitas dan otonomi individu akan sangat dibatasi (Schaffner, 2023). Hal ini konsisten dengan perilaku anak buah Vader yang cenderung hanya melaporkan situasi dan menunggu instrukdsi selanjutnya. Tidak ada ide yang muncul dari anak buah, namun tidak ada juga pertanyaan dari mereka karena instruksi yang diberikan selalu jelas, bahkan disertai dengan contoh nyata.
Sisi lain dari pacesetting leader adalah bahwa mereka tidak pernah memberikan tugas yang diyakini tidak dapat dilakukan oleh anak buah mereka (HRDQ, 2022). Hal ini dapat dilihat ketika Vader merasakan keberadaan Obi-Wan Kenobi di dalam Death Star, menggunakan kekuatan The Force yang dimilikinya. Kehadiran Kenobi tersebut tidak dapat dirasakan oleh orang lain yang tidak mempelajari The Force, oleh karena itu ia tidak meminta anak buahnya untuk mencari Kenobi. Vader justru menunggu di suatu tempat sampai Kenobi menemuinya sendiri. Bahkan, ketika mereka bertarung, tidak ada anak buah Vader yang ikut membantu, mereka hanya menonton dari jarak dekat. Hal ini memperlihatkan bahwa Vader sungguh-sungguh memperhitungkan instruksinya dan juga bahwa para anak buahnya tidak akan bergerak tanpa ada instruksi jelas darinya.
Vader cukup berhasil menjalankan Death Star dengan gaya kepemimpinan pacesetting ini, karena memang gaya ini efektif dalam jangka pendek (Schaffner, 2023). Death Star pada akhirnya meledak di tangan Luke Skywalker, pilot penyerang dari Rebel Alliance yang gagal ditembak jatuh oleh Vader dan anak buahnya. Namun, karena ia turun tangan bertarung dengan Luke Skywalker, ia tidak ikut meledak bersama dengan Death Star dan nasib Vader selanjutnya diceritakan dalam film-film Star Wars lainnya.
Kesimpulan
Gaya kepemimpinan adalah sebuah pilihan strategis (Goleman, 2000). Gaya kepemimpinan pacesetting (pacesetting leadership style) bercirikan pemimpin yang memberikan contoh kerja dan menjadikannya sebagai standar bagi kinerja anak buahnya. Oleh karena itu, gaya ini hanya cocok untuk tim kerja yang sudah terampil dan bermotivasi tinggi. Dengan demikian, hasil kerja dapat dilihat dalam waktu cepat (HRDQ, 2022). Pilihan Vader untuk menggunakan gaya kepemimpinan ini sudahlah tepat karena situasi yang dihadapi Death Star saat itu memang membutuhkan hasil yang cepat dan sesuai target. Namun, perlu dicatat bahwa gaya kepemimpinan dapat dipelajari dan dapat digunakan secara berganti-ganti sesuai kebutuhan dan tujuan (Goleman, 2000). Dengan demikian, pemimpin dapat mengembangkan organisasi secara optimal.
Daftar Pustaka
Abubakari, A. R. (2017). The Nature of leadership styles of leaders in selected polytechnics in Ghana. IOSR Journal of Business and Management, 19(6), 36-46. http://dx.doi.org/10.9790/487X-1906023646
Bwalya, A. R. (2023). Leadership styles. Global Scientific Journals, 11(8), 181-194. http://dx.doi.org/10.6084/m9.figshare.23932113
Goleman, D. (2000, Maret-April). Leadership that gets results. Harvard Business Review Magazine, 2-14. https://hbr.org/2000/03/leadership-that-gets-results
HRDQ. (2022, 23 Mei). What is pacesetting leadership? Examples, pro/cons, and more. HRDQStore.com. https://hrdqstore.com/blogs/hrdq-blog/pacesetting-leadership-examples-pros-cons?srsltid=AfmBOopQZv8St-x_nTT4fiXLh8tQd2Og40uGYVJwPy2cq1c0qVqqY8yc
Lucas, G. (Sutradara, Penulis) & Kurtz, G. (Produser). (1977). Star Wars: A New Hope [Film]. Lucasfilm, Ltd.
Schaffner, A. K. (2023, 28 November). Exploring different leadership styles: A Comprehensive guide. PositivePsychology.com. https://positivepsychology.com/leadership-styles/