ISSN 2477-1686  

 Vol. 10 No. 20 Oktober 2024

 

Menumbuhkembangkan Penghargaan Lintas Generasi Melalui Program ScrippsAVID

 

Oleh

Christiany Suwartono1,2

1Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

2Center for the Study of Sustainable Community, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

 

Penghargaan, atau respect, adalah fondasi penting dalam interaksi sosial yang sehat dan harmonis, baik antara individu maupun kelompok. Ketika seseorang merasa dihargai, mereka lebih cenderung memperlakukan orang lain dengan sikap yang sama. Fenomena ini disebut penghargaan timbal balik, di mana saling menghormati menciptakan lingkungan sosial yang mendukung, mengurangi konflik, dan meningkatkan kerja sama (Mashoedi, Meinarno, & Anjani, 2024). Penghargaan ini sangat penting dalam membangun hubungan yang baik, terutama antara kelompok usia yang berbeda (ageisme).

Sayangnya, dalam kenyataan sehari-hari, sering terjadi prasangka dan stereotip yang menghambat hubungan lintas generasi. Ageisme, atau diskriminasi berdasarkan usia, adalah bentuk prasangka yang memengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak terhadap orang lain hanya karena perbedaan usia (Soo et al., 2016). Ageisme ini tidak hanya datang dari generasi muda terhadap yang lebih senior, tetapi juga sebaliknya. Prasangka semacam ini dapat merenggangkan hubungan antargenerasi, bahkan di dalam keluarga atau komunitas yang seharusnya mendukung hubungan erat antar anggotanya. Penelitian menunjukkan bahwa ageisme memiliki dampak negatif pada kesehatan, kesejahteraan, dan bahkan harapan hidup seseorang (Jarrott et al., 2022).

Di Indonesia, interaksi antar generasi sering kali terhalang oleh perbedaan budaya, teknologi, dan pandangan hidup. Upaya untuk menjembatani kesenjangan ini sangat diperlukan. Salah satu program yang bertujuan mengatasi prasangka lintas generasi adalah ScrippsAVID (Arts-based, Virtual, Intergenerational, and Dementia-friendly). ScrippsAVID adalah program berbasis seni yang dilakukan secara virtual, dirancang untuk menyatukan generasi yang berbeda dalam berbagi seni, musik, puisi, dan cerita (Lokon & Suwartono, 2023). Program ini dikembangkan oleh Scripps Gerontology Center di Miami University pada tahun 2022 sebagai respons terhadap pandemi, yang membatasi pelaksanaan program ScrippsOMA (Opening Minds through Art) secara tatap muka langsung (Suwartono & Lokon, 2023). Untuk mendukung pelaksanaan program ini di Indonesia, PT. Castra Adhi Cemerlang telah dipilih untuk mengembangkan website ScrippsAVID (https://cssc.castra.co.id/). Nota Kesepahaman dibuat antara PT. Castra Adhi Cemerlang dan Center for the Study of Sustainable Community (CSSC), yang menjadi basis program ScrippsAVID di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Program ScrippsAVID menghubungkan peserta dari berbagai generasi melalui aktivitas kreatif, seperti seni visual, musik, puisi, berbagi cerita, dan menulis. Ada 56 ide aktivitas obrolan yang dibagi ke dalam 6 kategori, yang memberikan panduan kepada peserta untuk memulai percakapan dan berinteraksi secara mendalam. Tujuan utama program ini adalah mengurangi prasangka dan meningkatkan allophilia—sebuah konsep yang berarti perasaan positif terhadap orang lain yang dianggap berbeda (Pittinsky, 2009; Lokon, Li, & Kunkel, 2020).

Proses untuk mengikuti ScrippsAVID cukup sederhana. Peserta mendaftar melalui situs web dan mengikuti briefing awal yang menjelaskan persiapan sebelum sesi video call, serta saran untuk memulai percakapan secara efektif. Selama lima minggu, peserta akan terlibat dalam pertemuan virtual mingguan selama 45-60 menit, di mana mereka berbincang berdasarkan tema yang dipilih dari kartu ide. Setiap pertemuan diakhiri dengan evaluasi interaksi, dan peserta juga diminta mengisi pre-test dan post-test untuk melihat perubahan yang terjadi selama program.

Program ScrippsAVID memiliki peran penting dalam menjalin hubungan lintas generasi. Dengan terlibat dalam percakapan, peserta didorong untuk berkomunikasi lebih terbuka dan mengurangi stereotip yang mungkin mereka miliki terhadap kelompok usia lain. Program ini membantu mengikis prasangka, terutama yang berkaitan dengan ageisme. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung penghargaan dan pemahaman satu sama lain, diharapkan dalam jangka panjang, program ini dapat mempererat hubungan antar generasi dan meningkatkan rasa saling menghargai.

Penghargaan antarindividu adalah elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Melalui interaksi lintas generasi, ScrippsAVID membantu mengurangi prasangka, stereotip, dan diskriminasi berbasis usia. Program ini memberi peserta kesempatan untuk mempraktikkan penghargaan dan membangun ikatan yang lebih erat dengan kelompok usia yang berbeda, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kesejahteraan sosial yang lebih luas.

Referensi:

Mashoedi, S., F., Meinarno, E., A., & Anjani, K., N. (2024). Penghargaan (Respect). Buletin KPIN, 10. Diakses pada https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/1587-penghargaan-respect

Jarrott, S. E., Leedahl, S. N., Shovali, T. E., De Fries, C., DelPo, A., Estus, E., Gangji, C., Hasche, L., Juris, J., MacInnes, R., Schilz, M., Scrivano, R. M., Steward, A., Taylor, C., & Walker, A. (2022). Intergenerational programming during the pandemic: Transformation during (constantly) changing times. Journal of Social Issues, 78(4), 737-1097. https://doi.org/10.1111/josi.12530

Lokon, E., & Suwartono, C. (2023, Mei). ScrippsAVID: Arts-based, Virtual, Intergenerational, Dementia-friendly. Buletin KPIN. https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/1287-scrippsavid-arts-based-virtual-intergenerational-dementia-friendly

Soo, Y. O., Bailenson, J., Weisz, E., & Zaki, J. (2016). Virtually old: Embodied perspective taking and the reduction of ageism under threat. Computers in Human Behavior, 60, 398-410. ISSN 0747-5632, https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.02.007.

Suwartono, C., & Lokon, E. (2023, Juni). Fulbright Brings ScrippsOMA to Indonesia. Buletin KPIN. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/1304-fulbright-brings-scrippsoma-to-indonesia