ISSN 2477-1686
Vol. 10 No. 19 Oktober 2024
Tantangan Merubah Pola Konsumsi Perempuan dalam Mengunakan Pembalut Sekali Pakai ke Pembalut Kain Ramah Lingkungan
Oleh:
Penny Handayani, Benedicta Evienia Prabawanti, Murniati Agustian
Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Terdapat perbedaan antara pola konsumsi perempuan dan laki-laki, yang dipengaruhi oleh kebutuhan bilogisnya. Bagi konsumen perempuan yang telah mengalami mentruasi, pembelian bulanan pembalut sekali pakai telah menjadi kebutuhan esensial dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan selama menstruasi. Namun pada sisi lain, dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah pembalut sekali pakai menjadi isu yang perlu dipertimbangkan, mengingat bahan-bahannya yang sulit terurai dan jumlah penggunaannya yang berlimpah. Munculnya alternatif pembalut kain yang dapat digunakan berulang kali kemudian menjadi alternatif solusi ramah lingkungan yang patut dipertimbangkan. Namun, merubah pola konsumsi dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain merupakan hal yang menantang. Merubah pola konsumsi akan dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis, seperti kebiasaan, persepsi kenyamanan, hingga anggapan risiko yang ditimbulkan (Solomon, 2020. Schiffman & Wisenblit, 2019).
Salah satu teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan hal ini adalah Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior - TPB). Teori Perilaku Terencana yang dikemukakan oleh Ajzen (1991) digunakan untuk memahami dan meramalkan perilaku konsumen, termasuk (1) sikap, (2) norma subjektif, dan (3) kontrol perilaku yang memengaruhi niat dan perilaku aktual. Dalam konteks, memutuskan merubah pola konsumsi dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain ramah lingkungan, ketiga elemen ini berperan penting dalam memengaruhi pola pembuatan keputusan konsumsi yang terjadi pada benak para consumer perempuan ini (Ajzen, 1991).
Sikap
Aspek ini membahas persepsi konsumen mengenai manfaat dan biaya dari menggunakan pembalut kain, seperti kenyamanan, kebersihan, dan dampak lingkungan. Sikap konsumen terhadap pembalut kain sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan informasi yang mereka dapatkan tentang produk tersebut. Sikap yang positif terhadap produk ramah lingkungan bisa menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan.
Norma sosial subjektif
Aspek ini menjelaskan pengaruh orang-orang di sekitar, seperti teman, keluarga, dan opini publik tentang penggunaan produk yang ramah lingkungan. Jika lebih banyak individu dan komunitas mulai mengadopsi pembalut kain, norma sosial dapat berubah. Dalam hal ini, kampanye sosial dan edukasi publik memegang peranan penting.
Kontrol perilaku yang dirasakan
Keyakinan konsumen bahwa mereka mampu beralih ke pembalut kain, yang mungkin dipengaruhi oleh aksesibilitas, kemudahan penggunaan, dan ketersediaan informasi. Hal ini terkait dengan persepsi konsumen terhadap seberapa mudah atau sulit untuk beralih menggunakan pembalut kain. Jika konsumen merasa memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan (seperti mencuci pembalut kain), maka kemungkinan besar mereka akan mengadopsi produk ini.
Tantangan Perubahan Pola Konsumsi
Perubahan perilaku konsumen, khususnya terkait produk yang bersifat personal dan berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari, seringkali memiliki banyak tantangan dan faktor yang memengaruhinya. Salah satu tantangan terbesar adalah resistensi terhadap perubahan. Dengan prinsp manusia adalah mahluk berpola, maka konsumen cenderung mempertahankan kebiasaan yang sudah lama dilakukan karena merasa nyaman dan aman dengan produk yang mereka kenal. Beberapa tantangan utama merubah pola konsumsi pembalut sekali pakai ke pembalut kain ramah lingkungan adalah (Rogers, 2003):
Persepsi risiko dan ketidaknyamanan
Pembalut kain, meskipun ramah lingkungan, sering kali dianggap kurang nyaman dan lebih merepotkan dalam hal perawatan dibandingkan pembalut sekali pakai. Persepsi ini menghambat konsumen untuk mencoba produk baru.
Pengaruh kebiasaan
Konsumen yang telah terbiasa menggunakan pembalut sekali pakai selama bertahun-tahun cenderung enggan untuk mencoba alternatif lain. Faktor kebiasaan ini memainkan peran besar dalam keputusan konsumen.
Norma sosial
Pembalut sekali pakai telah menjadi norma dalam masyarakat. Perubahan norma ini memerlukan waktu dan usaha kolektif untuk mendorong perubahan perilaku pada tingkat yang lebih luas.
Saran Guna Membantu Proses Perubahan Pola Konsumsi
Guna membantu proses perubahan pola konsumsi dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain dapat berjalan lebih lancar, diperlukan berbagai strategi yang menyentuh aspek psikologis dan perilaku konsumen. Beberapa solusi yang dapat diterapkan adalah (Verplanken dan Roy, 2016. Tanner dan Kast, 2003):
- Edukasi lingkungan: Meningkatkan kesadaran konsumen mengenai dampak lingkungan dari pembalut sekali pakai melalui kampanye media sosial, komunitas, dan LSM terkait dapat mengubah sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan.
- Mengurangi persepsi risiko: Produsen pembalut kain ramah lingkungan juag dapat memberikan edukasi dan demonstrasi yang jelas mengenai penggunaan dan perawatan pembalut kain, serta menonjolkan keunggulan dari segi kesehatan dan ekonomi jangka panjang.
- Strategi pemasaran: Penggunaan agent of change (mis : komunitas terkait dll) yang mendukung produk ramah lingkungan bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengubah norma sosial dan mendorong lebih banyak konsumen untuk mencoba produk tersebut.
Mengubah pola konsumsi dari pembalut sekali pakai ke pembalut kain menghadapi berbagai tantangan psikologis, mulai dari resistensi terhadap perubahan hingga persepsi risiko yang berlebihan. Namun, edukasi yang berkelanjutan, kampanye norma sosial, dan strategi pemasaran yang tepat dapat menjadi kunci untuk meningkatkan adopsi pembalut kain yang lebih ramah lingkungan.
Referensi:
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes.
Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. L. (2019). Consumer Behavior (12th Edition).
Solomon, M. R. (2020). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being (13th Edition).
Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th Edition).
Tanner, C., & Kast, S. W. (2003). "Promoting Sustainable Consumption: Determinants of Green Purchases by Swiss Consumers." Psychology & Marketing.
Verplanken, B., & Roy, D. (2016). "Empowering Interventions to Promote Sustainable Lifestyles: Testing the Habit Discontinuity Hypothesis in a Field Experiment." Journal of Environmental Psychology.