ISSN 2477-1686  

 Vol. 10 No. 18 Oktober 2024

Mindfulness dalam Belanja Online: Mengurangi Kecenderungan Pembelian Impulsif

 

Oleh:

Blanca Natalie, Flaviana Rinta Ferdian

Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

 

Kemajuan teknologi dan keberadaan internet membantu kita dalam beraktivitas, salah satunya dengan memberikan kemudahan dalam berbelanja. Menurut Badan Pusat Statistik (2022), salah satu sarana untuk berbelanja online disebut sebagai e-Commerce, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak. Selama lima tahun terakhir, data Bank Indonesia mengenai transaksi e-Commerce di Indonesia tercatat meningkat secara signifikan, yakni dari 106 triliun pada 2018, menjadi sebesar 476.3 Triliun pada 2022, dan diprediksi akan meningkat menjadi 533 Triliun di 2023 (Bank Indonesia, 2022; Rizaty, 2023).

Individu umumnya memilih untuk berbelanja online dikarenakan beberapa alasan, seperti harga yang murah dan kepraktisan. Dalam belanja online, konsumen dapat membeli barang kapanpun tanpa dibatasi jam operasional seperti ketika berbelanja di toko secara langsung, sehingga lebih praktis, nyaman, dan hemat dari segi waktu. Berbelanja online juga dapat dilakukan dimanapun, sehingga lebih hemat dari segi biaya dibandingkan mendatangi toko secara langsung. Selain itu, e-commerce dapat menampilkan berbagai variasi barang dengan cepat, sehingga konsumen mudah untuk membandingkan produk. Dari segi biaya, konsumen dapat menemukan berbagai promo, mulai dari potongan harga produk, hingga uang kembali (cashback), sehingga harga di e-Commerce lebih murah dan kegiatan berbelanja dipandang sebagai bentuk penghematan. Selain itu, opsi Pay Later (beli sekarang, membayar nanti) juga mempermudah konsumen memperoleh barang tanpa terhalang masalah biaya (Aditya & Arimbi, 2022; Al-Debei et al., 2015; Iyer et al., 2020; Larano et al., 2023; Lia & Natswa, 2021; Mokhtara et al., 2020; Xu & Huang, 2014).

Terlepas dari berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dalam belanja online, konsumen perlu mewaspadai kemungkinan untuk membeli barang secara impulsif (Xu & Huang, 2014). Impulsive buying adalah perilaku berbelanja yang dipengaruhi kurangnya perencanaan serta diikuti dominasi dorongan emosi dan keinginan. Dorongan emosi tersebut merupakan perasaan ingin untuk membeli dan memperoleh produk sesegera mungkin, sehingga membuat individu dapat mengabaikan konsekuensi yang dapat ditimbulkan dari membeli barang (Verplanken & Herabadi, 2001).

Online impulsive buying beresiko merugikan individu dari segi ekonomi karena melakukan pembelian di luar rencana, termasuk mungkin membeli barang yang tidak dibutuhkan (Handayani et al., 2018; Pradipto et al., 2016), hingga menimbulkan perasaan bersalah karena telah membeli barang yang secara impulsif (Rook, 1987). Menurut Swollet (2023), impulsive buying dapat menambah pengeluaran yang tidak terencana, bahkan jika terjadi terus menerus dapat mengganggu tercapainya kebutuhan lain dan target finansial. Apabila pengeluaran sudah melebihi pemasukkan, individu juga beresiko terlibat utang.

Mengingat banyaknya faktor yang memicu online impulsive buying tendency serta dampak yang dapat ditimbulkan, individu perlu menyadari perilaku berbelanjanya, serta mencegah perilaku impulsive buying, salah satunya dengan menjadi mindful. Mindfulness, didefinisikan Brown et al. (2007) sebagai individu secara aktif berfokus pada hal yang sedang dialami, baik secara internal seperti pikiran dan perasaan, maupun eksternal atau lingkungan. Dalam konteks belanja online, mindfulness diperlukan agar individu tidak berlarut dalam perasaan positif yang dirasakan ketika berbelanja (Park & Dhandra, 2017) sehingga menghindari perilaku otomatis dalam melakukan pembelian (Armstrong, 2012; Lesmana, 2017). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, pada individu yang kurang mindful dorongan faktor afektif ini seringkali membuat individu berbelanja secara tidak terencana, karena terdorong oleh perasaan senang yang sedang dirasakan saat berbelanja (Verplanken & Herabadi, 2001). Selain itu, individu yang mindful cenderung dapat tetap fokus dan tidak mudah terpengaruh dengan stimulus dari lingkungan. Dalam konteks belanja online, stimulus yang memicu impulsive buying, seperti penawaran, tren, dan sebagainya. (Chiesa et al., 2011).

Referensi:

Aditya, A., & Arimbi, K. P. (2022). Analisis pembelian impulsif pada marketplace pada masa pandemi covid-19. Management Insight: Jurnal Ilmiah Manajemen, 17(2). https://ejournal.unib.ac.id/Insight/article/view/22991

Al-Debei, M. M., Akroush, M. N., & Ashouri, M. I. (2015). Consumer attitudes towards online shopping. Internet Research, 25(5), 707–733. https://doi.org/10.1108/IntR-05-2014-0146

Armstrong, A. (2012). Mindfulness and consumerism: A social psychological investigation (Publication No. 27557477) [Doctoral Thesis, University of Surrey]. ProQuest Dissertation & Theses Global. https://openresearch.surrey.ac.uk/esploro/outputs/99516719402346

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik e-commerce 2022. https://www.bps.go.id/publication/2022/12/19/d215899e13b89e516caa7a44/statisti k-e-commerce-2022.html

Bank Indonesia. (2022). Laporan Perekonomian Indonesia 2022. https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/LPI_2022.pdf

Brown, K. W., Ryan, R. M., & Creswell, J. D. (2007). Mindfulness: Theoretical foundations and evidence for its salutary effects. Psychological Inquiry, 18(4), 211–237. https://doi.org/10.1080/10478400701598298

Chiesa, A., Calati, R., & Serretti, A. (2011). Does mindfulness training improve cognitive abilities? A systematic review of neuropsychological findings. Clinical Psychology Review, 31(3), 449–464. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2010.11.003

Handayani, W., Anshori, M., Usman, I., & Mudjanarko, S. W. (2018). Why are you happy with impulse buying? Evidence from Indonesia. Management Science Letters, 8(5), 283–292. https://doi.org/10.5267/j.msl.2018.4.019

Iyer, G. R., Blut, M., Xiao, S. H., & Grewal, D. (2020). Impulse buying: A meta-analytic review. Journal of the Academy of Marketing Science, 48(3), 384–404. https://doi.org/10.1007/s11747-019-00670-w

Larano, A. L., Cubelo, S. L., Ederio, N. T., Teves, L. L., Mallillin, Spc, S. M. R., Palijo, Spc, S. H. S. T., Plaza, K. T., Baba, C., Mantala, G. R., Piollo, M. S., & Tiu, C. C. (2023). Perceived benefits of online shopping and its implications on the online shopping behavior of millennials and gen z’s. Cognizance Journal of Multidisciplinary Studies, 3(6), 330–340. https://doi.org/10.47760/cognizance.2023.v03i06.020

Lesmana, T. (2017). Hubungan antara mindfulness dan pembelian impulsif pada remaja perempuan yang melakukan shopping online. Psibernetika, 10(2). https://doi.org/10.30813/psibernetika.v10i2.1044

Lia, D. A. Z., & Natswa, S. L. (2021). Buy-now-pay-later (BNPL): Generation z’s dilemma on impulsive buying and overconsumption intention. BISTIC Business Innovation Sustainability and Technology International Conference. https://www.atlantis-press.com/proceedings/bistic-21/125963881

Mokhtara, M., Yusoffb, S., Asmunic, S., & Fauzid, N. A. M. (2020). An insight into online shopping behaviour among young adults in Malaysia. Journal of Emerging Economies & Islamic Research, 8(1). http://myjms.moe.gov.my/index.php/JEEIR

Park, H. J., & Dhandra, T. K. (2017). Relation between dispositional mindfulness and impulsive buying tendency: Role of trait emotional intelligence. Personality and Individual Differences, 105, 208–212.https://doi.org/10.1016/j.paid.2016.09.061

Pradipto, Y. D., Winata, C., Murti, K., & Azizah, A. (2016). Think again before you buy: The relationship between self-regulation and impulsive buying behaviors among Jakarta young adults. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 222, 177– 185. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.209

Rizaty, M. A. (2023). Transaksi e-commerce RI tak capai target pada 2022. Data Indonesia ID. https://dataindonesia.id/digital/detail/transaksi-ecommerce-ri-tak-capai-target-pada-2022

Rook, D. W. (1987). The buying impulse. Journal of Consumer Research, 14(2), 189. https://doi.org/10.1086/209105

Swollet. (2023). Impulse buying and financial implications: How to control your spending habits. https://www.linkedin.com/pulse/impulse-buying-financial-implications-how-control-your-spending/

Verplanken, B., & Herabadi, A. (2001). Individual differences in impulse buying tendency: feeling and no thinking. European Journal of Personality, 15(1_suppl), S71–S83. https://doi.org/10.1002/per.423

Xu, Y., & Huang, J.-S. (2014). Effects of price discounts and bonus packs on online impulse buying. Social Behavior and Personality: An International Journal, 42(8), 1293–1302. https://doi.org/10.2224/sbp.2014.42.8.1293