ISSN 2477-1686

Vol. 7 No. 18 Sep 2021

Belajar Daring, “Menebus Ruang Tak Menembus Hati”

(Pentingnya Sisi Kreativitas Guru dalam Pengajaran Daring)

 

Oleh:

Lisbet Kristina Purba

Magister Psikologi Sains, Universitas Sumatera Utara

 

“Belajar daring  menembus ruang tapi tak menembus hati” begitulah kalimat yang sering diungkapkan para siswa menggambarkan situasinya selama mengikuti pembelajaran daring. Bosan, jenuh, metode pengajaran yang monoton dan minimnya interaksi dengan teman sekolah dan guru adalah alasan-alasan yang sering kita dengar. Begitu juga yang dirasakan oleh para guru, yang mengeluhkan ketidakefektifan belajar daring, kurangnya kemampuan atau pengetahuan dalam menggunakan teknologi sehingga menyebabkan terbatasnya metode pengajaran dan interaksi dengan para siswa.

 

Beberapa masalah utama yang dialami guru tersebut membutuhkan sisi kreatif para guru untuk dapat menyelesaikannya. Kreativitas merujuk pada kemampuan untuk berpikir mengenai sesuatu yang baru dan tidak biasa serta menghasilkan solusi yang unik untuk suatu permasalahan. Proses pembelajaran sesungguhnya juga dituntut untuk mampu menimbulkan kreativitas bagi para siswa. Untuk dapat membangun kreativitas pada siswa, akan sangat membantu jika para guru juga merupakan individu yang sering berpikir kreatif (Santrock, 2001).

 

Kreativitas juga dapat diartikan: 1) kemampuan menanggapi, menanggapi dan memberikan jalan keluar segala pemecahan yang ada; 2) kemampuan melibatkan diri pada proses penemuan untuk kemaslahan; 3) kemampuan intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi; 4) kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta sesuatu yang baru.

 

Kemampuan berpikir kreatif yang dikembangkan dalam pembelajaran menurut Munandar (2009) meliputi aspek:

·      Fluency (kemampuan berpikir lancar), kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang perlu ditetapkan adalah kuantitas bukan kualitas.

 

·      Flexibility (kemampuan berpikir luwes), merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan ide-ide yang terdiri dari kategori-kategori yang berbeda-beda atau kemampuan memandang suatu (objek, masalah) dari bebagai sudut pandang.

 

·      Originality (kemampuan berpikir orisinil),  kemampuan untuk mengeluarkan ide atau gagasan yang unik, dan tidak biasa misalnya yang berbeda dari yang ada di buku atau berbeda dari pendapat orang lain atau mencetuskan gagasan asli.

 

·      Elaboration (kemampuan berpikir memerinci). Kemampuan mengajukan bermacam-macam pendekatan pemecahan masalah dengan mengembangkan gagasan dan menambahkan atau merinci detil-detil dari suatu objek gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

 

Terutama di masa ini, di mana penerapan pembelajaran daring sedang berlangsung dan para guru sudah merasa jenuh dengan keterbatasan mereka dalam menerapkan proses pembelajaran yang kurang efektif, peningkatan kreativitas dalam penggunaan berbagai alat bantu mengajar tentu sangat diperlukan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Untari (2020) yang menemukan bahwa rendahnya kreativitas guru dalam menghadapi proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19 ini berkaitan dengan adanya proses adaptasi yang harus dijalani oleh para guru dalam menyesuaikan keadaan pembelajaran di masa ini.

 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewantara, Amir, dan Harnida (2020), intensitas penggunaan teknologi dan alat bantu lain yang berupa berbagai platform dalam proses belajar mengajar tentu mengalami peningkatan selama pembelajaran daring diberlakukan. Pada penelitian ini juga didapat hasil penelitian yang mendapatkan bahwa kreativitas guru dalam menciptakan media pembelajaran di masa pandemi ini menjadi suatu faktor penghambat bagi para guru untuk membangun kegiatan belajar mengajar yang efektif bagi para siswa (Dewantara, Amir, & Harnida, 2020). Menurut seorang pakar pendidikan, Siswandari, pembelajaran daring yang sedang diberlakukan pada masa Pandemi ini menuntut adanya kreativitas dari para guru sehingga tidak timbul kejenuhan baik pada siswa maupun para guru itu sendiri (Dwinanda, 2020).

 

Menurut Hamid Muhammad, yang merupakan Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud, inovasi pembelajaran yang diberikan oleh guru dalam bentuk yang bervariasi sangat dianjurkan untuk dilakukan sehingga para siswa tidak merasakan kejenuhan, tertekan, dan akan merasa senang dalam menjalani proses pembelajaran dari rumah (Tsia, 2020). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari, Misbah, dan Ridwan (2020), menunjukkan bahwa peran guru dalam penggunaan media pembelajaran daring yang kreatif dan inovatif berhubungan dengan tingkat motivasi belajar para siswa. Pada penelitian tersebut, para siswa menunjukkan motivasi belajar yang tinggi ketika guru menerapkan proses pembelajaran dengan media yang kreatif dan inovatif (Sari, Misbah, & Ridwan, 2020). Berdasarkan pernyataan dan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa kreativitas guru sangat diperlukan dalam menjalankan pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 agar siswa merasa proses belajar tetap merupakan sesuatu yang menyenangkan meskipun dilaksanakan dari rumah. Sehingga belajar daring tidak hanya “menembus ruang tapi juga menembus hati”.

 

 

Referensi:

 

Dewantara, A. H., Amir, B., & Harnida. (2020, Juni). Kreativitas guru dalam memanfaatkan media berbasis IT ditinjau dari gaya belajar siswa. Journal of Primary Education, 1(1), 15-28.

 

Dwinanda, R. (2020, Juli 22). Guru dituntut lebih kreatif dalam pembelajaran daring. Dipetik Mei 01, 2021, dari REPUBLIKA.co.id: https://www.republika.co.id/berita/qdvhwv414/guru-dituntut-lebih-kreatif-dalam-pembelajaran-daring

 

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

 

Santrock, J. W. 2011. Educational psychology (5th ed.). New York: McGraw-Hill Companies.

 

Sari, D. A., Misbah, H., & Ridwan, I. Q. (2020). Peran guru dalam membuat model pembelajaran daring yang inovatif dan kreatif terhadap motivasi belajar siswa. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1-12.

 

Tsia, W. T. (2020, Mei 2). Pentingnya kreativitas guru mengajar di tengah pandemi COVID-19. (I. Hendriana, Penyunting) Dipetik Mei 19, 2021, dari VOI: https://voi.id/berita/5420/pentingnya-kreativitas-guru-mengajar-di-tengah-pandemi-covid-19

 

Untari, S. K. 2020. Kreatifitas guru dalam menyongsong pembelajaran masa pandemi COVID-19. Buana Pendidikan, 16(30s), 49-53.