ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 9 Mei 2021
New Normal: Menanam Tanaman Untuk Mengurangi Stres Di Masa Pandemi Covid-19
Oleh:
Elmaya Sari Pulungan
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara
Saat ini kita sedang berada di fase new normal masa Pandemi Covid-19. New normal adalah suatu cara hidup baru atau cara baru untuk menjalankan aktivitas hidup seperti biasa ditengah pandemi covid-19 yang belum selesai (Habibi, 2020) dengan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 (Aly & dkk, 2020). Konsep New normal ini dilakukan agar masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas di tengah-tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menerapkan hidup bersih dan sehat, dan lainnya. Dari hasil penelitian selama pandemi Covid-19, diketahui masyarakat mengalami stres di saat pandemi Covid-19.
Masyarakat mengalami stres ini disebabkan selama pandemi Covid-19, masyarakat diimbau tetap tinggal di dalam rumah (stay at home) untuk mengurangi dampak dan penyebaran dari Covid-19. Dengan adanya imbauan tersebut, aktivitas dan kegiatan yang biasanya dilakukan akan terbatasi atau bahkan terhenti yang menyebabkan kebosanan selama berada tetap di dalam rumah, dilain itu stres juga dialami oleh orang-orang yang terinfeksi, keluarga dari yang terinfeksi dan juga yang meninggal akibat dari terinfeksi virus Covid-19. Salah satu peneliti yaitu Muslim (2020) menyebutkan bahwa masyarakat mengalami stres akibat dari dibatasinya aktivitas atau kegiatan yang biasanya dilakukan, bahkan berhenti dari aktivitas atau bahkan di berhentikan, stres juga dialami oleh orang-orang yang terinfeksi, keluarga yang sakit atau meninggal karena terinfeksi Covid-19. Iqbal & Rizqulloh (2020) menyebutkan kecemasan dan kebosanan dapat memicu stres, dimana masyarakat merasa dikekang dan tidak bisa mengekspresikan diri seperti biasanya, dibatasinya aktivitas dan berhenti dari kegiatan yang dilakukan akibat dari Covid-19.
Stres sendiri merupakan hubungan antara seorang individu dengan lingkungannya yang kemudian dievaluasi sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam menghadapi situasi yang membahayakan dan mengancam kesehatan dari seorang individu tersebut (Lazarus & Folkman, 1984). Bartlett (1998) menyebutkan stres adalah situasi lingkungan yang menyebabkan seorang individu merasa tertekan. Menurut Atkinson, Atkinson, & Hilgard (1991) stres yang berlangsung lama dan terus menerus memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang menyebabkan sistem imun tubuh akan turun. Sehingga stres perlu dipahami dengan baik, hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak stres yang semakin buruk terhadap fisik maupun psikologis yang mengganggu kesehatan baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental, terutama stres. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari stres adalah dengan menanam tanaman dan merawatnya.
Menanam tanaman saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat selama masa pandemi Covid-19, terutama tanaman hias. Tanaman hias atau disebut juga dengan Ornamental plant adalah tanaman yang fungsi utamanya sebagai penghias untuk menciptakan keindahan serta daya tarik dengan bentuk dan warna yang indah, bisa dinikmati secara visual, baik yang ditanam di halaman maupun yang berada di dalam ruangan yang di tata dengan baik (Widyastuti, 2018).
Hal ini diketahui, karena ternyata menanam tanaman baik untuk kesehatan mental seseorang, terutama dalam mengurangi stres. Menurut Widyastuti (2018) menanam tanaman hias dapat membantu menghilangkan stres. Sukadiyanto (2010) menyebutkan bahwa memelihara tanaman dapat digunakan sebagai sarana untuk mengurangi beban stress pada seorang individu. Dengan menanam dan merawat tanaman dapat dijadikan hiburan dan pengalihan perhatian atau fokus terhadap suatu permasalahan, dimana fokus seseorang individu sesaat akan teralihkan saat merawat tanaman, sehingga beban stres yang dirasakan akan berkurang (Sukadiyanto, 2010).
Soga, Gaston & Yamaura (2016) menyebutkan dari 22 studi kasus 7 studi diantaranya berfokus pada merawat tanaman setiap hari, dan menemukan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam merawat tanaman memiliki kesehatan yang lebih baik daripada yang tidak merawat tanaman, seperti penurunan stres dan BMI, serta peningkatan kesehatan dan kepuasan hidup. Dari hasil penelitian yang dilakukan Soga, Gaston, & Yamaura (2016), mereka juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat antara merawat tanaman dengan berbagai kesehatan mental, diantaranya seperti penurunan gejala depresi dan kecemasan, stres, gangguan mood, dan BMI, serta peningkatan kualitas hidup, rasa kebersamaan, tingkat aktivitas fisik, dan fungsi kognitif.
Adapun manfaat dari menanam tanaman menurut Bortz dan Gal (dalam Silitonga, Satiadarma, & Risnawaty, 2017), dari hasil studi yang mereka lakukan, manfaat menanam tanaman yaitu meningkatkan perilaku motorik, coping terhadap keberhasilan atau kegagalan, meningkatkan kemampuan sosial dalam kelompok, berkomitmen dan bertanggung jawab, membangun self-esteem, meningkatkan kemampuan kognitif, sebagai self-expression dan kreativitas, kesempatan untuk keluar (outdoor) disekitaran rumah, memiliki aktivitas selama pandemi, dan sebagai rekreasi. Sehingga, new normal selama pandemi Covid-19, menanam tanaman untuk mengurangi stres bisa dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Dan dengan menanam tanaman dan merawatnya, tidak hanya dapat mengurangi stres, namun juga dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan mental lainnya.
REFERENSI:
Aly, M. N., & dkk. (2020). Panduan Aman “New Normal” Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Layanan Masyarakat, Vol. 4, No. 2, 415-422.
Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., & Hilgard, E. R. (1991). Pengantar Psikologi, Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga.
Bartlett, D. (1998). Stress: Perspectives And Processes. Philadelphia, Usa:: Open University Press.
Habibi, A. (2020). Normal Baru Pasca Covid-19. Adalah: Buletin Hukum Dan Keadilan, Vol. 4, No. 1, 197-204.
Iqbal, M., & Rizqulloh, L. (2020). Deteksi Dini Kesehatan Mental Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes Sex Care Communitymelalui Metode Self Reporting Questionnaire. Jurnal Praxis, Vol. 3, No. 1, 20-24.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, And Coping. New York, Usa: Springer Publishing Company.
Muslim, M. (2020). Manajemen Stress Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 23, No. 2, 192-201.
Silitonga, A. N., Satiadarma, M. P., & Risnawaty, W. (2017). Penerapan Hortikultura Terapi Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Pada Lansia. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, Vol. 1, No. 2, 399-405.
Soga, M., Gaston, K. J., & Yamaura, Y. (2016). Gardening Is Beneficial For Health:. Preventive Medicine Reports, Doi:10.1016/J.Pmedr.2016.11.007.
Sukadiyanto. (2010). Stress Dan Cara Menguranginya. Cakrawala Pendidikan, No. 1, 55-66.
Widyastuti, T. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis. Yogyakarta: Cv Mine.