ISSN 2477-1686

 Vol. 7 No. 8 April 2021

Kecerdasan Emosional Dalam Dunia Kerja: Apakah Penting?

 

Oleh:

Gursweet Kaur

Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

 

 

Salah satu sumber daya yang penting di perusahaan ialah sumber daya manusia. Jika perusahaan ingin mencapai tujuannya maka harus memiliki sumber daya manusia atau karyawan yang berkompetensi. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik akan berdampak positif pada perusahaan. Untuk itu, sudah seharusnya perusahaan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan karyawannya.  

 

Faktor internal seseorang yang berhubungan dengan kinerja karyawan ialah kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan emotional intelligence (Goleman, 2001). Kecerdasan emosional menyumbang 80% dari penentu kesuksesan seseorang, sedangkan 20% yang lain ditentukan oleh IQ.

 

Kecerdasan emosional adalah kemampuan memantau dan mengendalikan diri sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan sehingga kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk kesuksesan dalam bekerja dan menghasilkan prestasi kerja yang tinggi dimana karyawan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik (Goleman, 2001)Kecerdasan emosional adalah keterampilan dan kompetensi yang diperoleh yang dapat  memprediksi hasil positif seseorang di rumah dengan keluarga, di sekolah, dan di tempat kerja. Orang yang memiliki kecerdasan emosi maka ia lebih sehat, kurang depresi, lebih produktif di tempat kerja, dan memiliki hubungan yang lebih baik. Saat ini, karyawan dituntut untuk memiliki tingkat hubungan yang lebih tinggi, saling pengertian dan produktivitas yang lebih besar di tempat kerja (Ealias & George, 2012)

 

Pengetahuan yang baik tentang emosi orang lain dan kemampuan untuk mengelolanya dapat membantu seseorang untuk meraih kesuksesan dan kepuasan dalam pekerjaannya. Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada IQ dalam lingkungan kerja. Kecerdasan emosional dianggap memainkan peran penting dalam kehidupan kerja yang saat ini. Prinsip-prinsipnya membantu dalam mengevaluasi perilaku karyawan, gaya manajemen, sikap, keterampilan, dan potensi antar pribadi. Keuntungan lain dari kecerdasan emosional adalah bahwa hal itu memungkinkan orang untuk lebih memahami dan mengatur emosi sehingga membantu dalam memahami perilaku individu itu sendiri serta hubungannya dengan orang lain. Studi psikologis telah menunjukkan bahwa memahami dan mengendalikan emosi memainkan peran penting dalam memuaskan kehidupan dan lingkungan kerja seseorang (Ealias & George, 2012)

 

Karyawan dengan kecerdasan emosi yang lebih tinggi dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi konsekuensi yang mungkin timbul dari stres sedangkan mereka dengan kecerdasan emosi yang lebih rendah tidak akan mampu mengatasi situasi stres. Stres yang berkepanjangan akan berakibat buruk pada diri individu dan kinerjanya, sehingga akan membuat individu tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik, dan berpengaruh pada efektivitas dari suatu organisasi. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan hal yang penting bagi karyawan agar terhindar dari efek-efek negatif yang akan berdampak pada dirinya sendiri dan juga organisasi tempat ia bekerja (Labola, 2018).

 

Aspek-aspek kecerdasan emosional menurut Goleman (2006) terdiri dari dua kelompok yaitu: personal skills dan social skillsPersonal skills mencakup bagaimana kita mengelola diri kita dan terdiri atasself - awareness,yaitu mengetahui apa yang kita rasakan, dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri. Selanjutnya self - regulation, yaitu mampu menangani emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas dan mampu kembali dari tekanan emosi. Terakhir, motivation, yaitu menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu menjadi inisiatif dan bertindak efektif untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.

 

Aspek social skills mencakup bagaimana kita mengelola hubungan dan terdiri atas: empathy, yaitu mampu merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya, dan penyelarasan diri dengan berbagai macam orang. Terakhir, social skills, yaitu mampu menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi, menyelesaikan perselisihan, dan bekerja sama.

 

Referensi:

 

Ealias, A., & George, J. (2012). Emotional intelligence and job satisfaction: A correlational study. Journal of Commerce & Behavioural Science, 1(4), 37-42.

 

Goleman, D. (2001). Kecerdasan emosional: mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

 

Goleman, D. (2006). Working with emotional intelligence. New York: Bantam Dell.

 

Labola, A. Y. (2018). Dampak stres terhadap individu dan organisasi serta pengelolaannya. Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana.