ISSN 2477-1686
Vol. 7 No. 8 April 2021
Apakah Gaya Pengasuhan Yang Ideal?
Belajar Pengasuhan Dari Ibu Felicia Tissue
Oleh
Jovanka Untawidjaja & Sandra Handayani Sutanto
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan
Akhir-akhir ini, warganet meramaikan dunia maya dengan berita terkait hubungan anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan mantan kekasihnya Felicia Tissue. Berakhirnya hubungan ini diunggah oleh Ibu dari Felicia yang menceritakan kekecewaan dan kekesalan yang dirasakannya terhadap putra bungsu Presiden tersebut karena mendadak menghilang tanpa memberikan kabar (Prima, 2021).
Seorang Ibu tentu saja tidak akan tega melihat anaknya patah hati karena ditinggal kekasihnya. Terutama apabila kekasihnya hilang begitu saja di saat sudah berjanji akan menikahi anaknya. Hal itu dirasakan oleh Ibu dari Felicia berdasarkan berita dari berbagai media, bahkan sebelum klarifikasi dari Kaesang diberikan. Satu hal yang kita bisa pelajari yaitu Ibu dari Felicia Tissue mempunyai kepedulian yang sangat amat besar terhadap anaknya, namun beliau juga bersikap sangat tegas dan mau mengambil tindakan dalam bentuk apapun untuk melindungi putrinya.
Gaya Pengasuhan
Cara orang tua mengasuh dan mendidik anak-anaknya pasti berbeda-beda. Diana Baumrind (dalam Papalia & Martorell, 2011) mengkategorikan gaya pengasuhan atau parenting styles ke dalam 3 kategori:authoritarian, permissive, dan authoritative. Dalam mengkategorikan ketiga parenting styles tersebut, Baumrind menggunakan 2 dimensi utama yakni: Responsiveness / warmth (penerimaan orang tua) dan Demandingness / control (tuntutan orang tua). Dari penggunaan 2 dimensi tersebut, dihasilkan ketiga parenting style yang dikemukakan Baumrind, authoritarian parenting style adalah gaya asuh dengan control yang tinggi dan warmth yang rendah. Permissive parenting style adalah gaya asuh dengan control yang rendah dan warmth yang tinggi. Sedangkan, authoritative parenting style adalah gaya asuh dengan control dan warmth yang tinggi.
Menghubungkan parenting styles ke kasus Ibu dari Felicia Tissue, menurut penulis, sang Ibu menerapkan authoritative parenting style. Kehangatan atau warmth yang ditunjukkan oleh sang ibu cukup tinggi, terlihat dari unduhan sang Ibu di Instagram yang mengemukakan kekecewaaan yang dirasakannya. Akan tetapi, sang Ibu tetap tegas dan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada kehidupan anak-anaknya, atau memiliki tingkat kontrol yang tinggi. Pada umumnya keluarga keturunan Tionghoa identik menerapkan authoritarian parenting styles (Chao, 1994) demanding tinggi dan menekan anak-anaknya. Namun pada kasus ini, sang Ibu tetap menunjukkan kehangatan yang sungguh besar terhadap masalah yang sedang dihadapi putrinya.
Penutup
Merangkum penjelasan di atas, parenting style orang tua mungkin saja berubah seiring tumbuhnya sang anak dan kondisi anak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan suami istri mempunyai parenting style yang berbeda. Felicia yang sudah memasuki usia emerging adulthood nampaknya cocok dengan authoritative parenting style yang diterapkan oleh ibunya. .Nah, menurut pembaca, parenting style mana yang cocok diterapkan untuk anak-anak Anda (apabila Anda adalah seorang parent) atau manakah parenting style yang menurut Anda cocok untuk Anda (apabila Anda seorang anak)?
Referensi:
Chao, R. (1994). Beyond Parental Control and Authoritarian Parenting Style: Understanding Chinese Parenting Through the Cultural Notion of Training. Child Development, 65(4), 1111. doi: 10.2307/1131308
Papalia, D., & Martorell, G. (2011). Experience human development(13th ed.). New York: McGraw-Hill.
Prima, A. (2021, Maret 09). Tak banyak yang tahu, begini kronologi Kaedang putus dengan Felicia Tissue. Medcom.id. Diunduh dari https://www.medcom.id/hiburan/selebritas/0kp4dWDk-tak-banyak-yang-tahu-begini-kronologi-kaesang-putus-dengan-felicia-tissue