ISSN 2477-1686

 Vol. 7 No. 6 Maret 2021

Pentingnya Harapan: Refleksi Pendampingan Psikologis Pasien Covid-19

 

Oleh

Sandra Handayani Sutanto

Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan

 

 

Data yang dilansir oleh Kompas.Com pada tanggal 27 Januari 2021 menunjukan bahwa angka pasien Covid-19 sudah mencapai 1 juta jiwa di Indonesia. Bandingkan dengan angka pasien di bulan Maret 2020 yang mungkin belum banyak. Hal ini bisa diartikan jika virus Covid-19 yang tadinya tidak pernah terpikir untuk sampai di inner circle kita, ternyata sekarang semakin mendekat dan semakin nyata. Adanya strainbaru dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia juga menjadi pertanda bahwa perkembangan mutasi virus penyebab pandemi ini semakin cepat dan berisiko tinggi. Dampaknya, virus menjadi semakin dekat dan pasien Covid-19—saat ini-- bisa salah satu dari anggota keluarga atau orang yang kita kenal.

 

Pasien Covid-19

Ketika seorang menjadi pasien Covid-19, ada beberapa gejala yang menjadi penanda bahwa tubuhnya diserang oleh virus Corona (Azizah, 2021; Shaliha, 2020). Beberapa gejala yang saya amati mulai dari meriang, demam dan penanda yang khusus adalah kehilangan indera penciuman. Kondisi sakit ini menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi pasien. Untuk pasien yang memiliki penyakit penyerta (comorbid), mungkin gejala yang dialami akan semakin berat, misalnya mengalami sesak nafas. Dampak terapi obat pun bisa menjadi tidak menyenangkan karena mendatangkan perasaan mual. Kondisi yang tidak menyenangkan ini perlu dilawan, dan salah satu konstruk psikologis yang berguna untuk dicoba adalah dengan menggunakan harapan.

 

Harapan

Snyder (2000) mendefinisikan harapan sebagai suatu proses mencapai tujuan, yang disertai dengan will power/agency thinking/niat dan kemampuan untuk mencari way power/pathway thinking/mencari cara alternatif untuk mencapai tujuannya. Berikut penjelasan dimensi harapan :

 

·      Will power, motivasi atau tekad yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan. Orang yang memiliki tekad yang tinggi akan mampu untuk melakukan penguatan terhadap dirinya sendiri, misalnya dengan mengatakan “saya bisa melakukan ini’.

·      Way power, merupakan kemampuan untuk menemukan cara-cara yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan. Ketika suatu cara terhambat, ia akan mampu untuk memikirkan cara lain dalam mencapai tujuan.

 

Kaufman (2011) menambahkan bahwa harapan merupakan sistem motivasional yang dinamis, sehingga untuk konstruk harapan, pikiran atau kemampuan kognisi akan mengarahkan pada tujuan, diikuti oleh perasaan/emosi. Pemikiran akan mencapai tujuan yang akan mengarahkan dan menghasilkan pertumbuhan/perkembangan bagi individu.

Dalam pendampingan psikologis pasien Covid-19, pasien perlu menentukan sebuah tujuan, misalnya sembuh dari Covid-19. Tujuan yang sudah ditentukan tersebut haruslah dibarengi dengan tekad untuk mencapai tujuan, misalnya dengan mengatakan pada diri sendiri “saya pasti bisa sembuh” disertai dengan berbagai cara untuk mencapai kesembuhan, misalnya dengan isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit.

 

Manfaat harapan

Harapan memiliki manfaat bagi kesehatan. Studi yang dilakukan oleh Nieropvan Baalen et al., (2016) pada pasien kanker menyatakan bahwa harapan yang dimiliki akan mengurangi stress pada pasien. Selain itu, harapan juga akan menumbuhkan resiliensi pada pasien. Harapan juga akan mendorong pasien untuk melakukan tindakan untuk mengatasi sakitnya

 

Cara menumbuhkan harapan

Snyder (1995) sebagai pencipta konstruk harapan memberikan saran untuk menumbuhkan harapan dalam diri sebagai berikut:

 

1.    Miliki tujuan yang jelas dengan mengklarifikasi hal yang akan dicapai. Hal ini terlihat mudah tetapi banyak orang gagal untuk menentukan tujuan yang jelas dalam hidupnya. Kita juga bisa memecah tujuan yang akan dicapai ke beberapa tujuan kecil. Misalnya tujuan utama adalah kesembuhan, maka tujuan hari ke-7 pada pasien covid misalnya lepas infus dan minum air yang cukup.tujuan hari ke-10 adalah hasil PCR Swab negative, dst.

 

2.    Cara berikut merupakan tips praktis yang bisa digunakan untuk meningkatkan will power dan way power :

·      Mengingat keberhasilan di masa lampau, misalnya pernah berhasil untuk sembuh dari sakit tertentu

·      Menemukan tokoh panutan yang dapat ditiru niat dan perilakunya, misalnya menonton youtube atau belajar dari tokoh tertentu yang sudah sembuh dari Covid-19

·      Belajar melakukan self-talk untuk sukses, seperti mengatakan “Saya akan banyak minum supaya tidak demam karena ini usaha untuk menuju kesembuhan.”

·      Memberikan reward untuk setiap keberhasilan kecil dalam mencapai tujuan

·      Melakukan exercise secara teratur, makan dan beristirahat dengan cukup karena kita memerlukan energi untuk menuju tujuan 

 

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan bahwa harapan bisa menjadi salah satu penunjang kesembuhan bagi pasien-Covid 19 untuk menuju kesembuhan.Mari menumbuhkan harapan bagi pasien Covid-19

 

Once you choose hope, anything is possible.

-Christopher Reeve-

 

Referensi:

 

Azizah, K.N. (2021, Feb 5). Urutan gejala awal virus corona yang sering dialami. Detik.com. Retrieved from:https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5363120/urutan-gejala-awal-virus-corona-yang-paling-banyak-dialami

 

Bramasta, D. B (2021, Jan 27). Tembus lebih dari 1 juta kasus covid-19, Indonesia masuk 20 besar dunia? Kompas.com. Retrieved from: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/27/123000765/tembus-lebih-dari-1-juta-kasus-covid-19-indonesia-masuk-20-besar-di-dunia?page=all

 

Kaufman, S. B. (2011, Dec 28). The will and ways of hope. Psychology Today. Retrieved from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/beautiful-minds/201112/the-will-and-ways-hope

 

Nierop‐van Baalen, C., Grypdonck, M., Van Hecke, A., & Verhaeghe, S. (2016). Hope dies last… A qualitative study into the meaning of hope for people with cancer in the palliative phase. European Journal of Cancer Care25(4), 570–579.

 

Shalihah, N. F. (2020, Dec 23). 9 gejala anda telah terinfeksi virus corona tanpa disadari. Kompas.com. Retrieved from: https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/23/153000865/9-gejala-anda-mungkin-telah-terinfeksi-virus-corona-tanpa-disadari?page=all

 

Snyder, C. R. (2000). There is hope. Handbook of hope: Theory, measures, & applications. San Diego: Academic Press.

 

Snyder, C. R. (1995). Conceptualizing, measuring, and nurturing hope. Journal of Counseling & Development73(3), 355–360.