ISSN 2477-1686

 Vol. 6 No. 23 Desember 2020

Interaksi Ibu dan Anaknya dalam Melakukan Pembelian

 

Oleh

Medianta Tarigan

Departemen Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia

 

Dalam masyarakat Indonesia, ibu sangat memiliki peran penting terhadap anak maupun keluarga. Ibu mengambil peran domestik di kebanyakan keluarga di Indonesia, peran ini termasuk pengaturan keuangan, pembelian kebutuhan sehari hari dan juga termasuk pembelian kebutuhan maupun keinginan anak.

 

Dalam peran domestik tadi, maka seorang ibu yang memiliki anak maka dia perlu memerhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak. Misalnya dalam pembelian sebuah fitur produk, anak-anak memiliki peran dalam keputusan perilaku pembelian seorang ibu. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arul & Vasudepan (2016) bahwa:

 

“Anak memiliki pengaruh pada keputusan pembelian keluarga. Hasil menunjukkan bahwa jenis pengaruh strategi orangtua-anak dan pengaruh sumber marketer-anak mempengaruhi pembelian produk”.

 

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh interaksi orang tua-anak dan kelekatan orang tua-anak pun berhubungan dengan efek positif dalam berbagai aspek pendukung perkembangan anak (Falco, dkk, 2014).

 

Mother-child interactions adalah interaksi yang dilakukan oleh ibu dan anak, kegiatan yang memerlukan tanggapan kontingen, dimana perilaku anak akan tergantung dari tanggapan dari ibunya dan sebaliknya (Jameson, Glefand, Kulcsar & Teti, 1997; Sumner & Spietz, 1994). Salah satu interaksi yang terjadi adalah dalam prilaku pembelian. Dimana anak dapat mempengaruhi ibu dalam melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan ibu memiliki keterikatan yang kuat dengan anaknya dan ibu memiliki peran domestik seperti yang dibicarakan sebelumnya.

 

Dalam perilaku pembelian sendiri banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sosial ekonomi, jenis kelamin hingga perkembangan kognitif anak (Verma & Kappor, 2004). Sementara orang lain yang dapat mempengaruhi anak yang disebut socialization agents sebagai individu yang secara langsung terlibat dengan anak dan dapat mempengaruhinya kerena punya frekuensi interaksi yang tinggi dengan anak dan peran penting dalam kehidupan sang anak seperti orang tua, saudara kandung, saudara dekat, teman, guru dan media seperti tv dan internet (Verma & Kappor, 2004). Dalam penelitian oleh Wells dan Lo Scinto di tahun 1966 yang berjudul “Direct Observation of Purchashing Behavior” ditemukan bahwa tiga dari lima anak mampu mempengaruhi orang tuanya dalam pembelian sereal (Verma & Kappor, 2004). Dan lebih dari setangahnya anak mampu membuat orang tua mengikuti pilihannya.

 

Dalam sebuah proses pembelian berkaitan dengan kebutuhan atau permintaan sang anak, terjadi proses interaksi antara ibu dan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi langsung terjadi saat anak meminta ibunya untuk dibelikan suatu barang atau saat sang ibu memilihkan barang yang akan di beli untuk anaknya dengan membawa serta sang anak. Interaksi tidak langsung terjadi saat sang ibu membelikan sendiri atau meminta orang lain seperti ayah untuk membelikan barang untuk anaknya dimana sang anak tidak ada di saat tersebut.

 

Dalam kedua interaksi ini anak tetap memiliki peranan dalam mempengaruhi prilaku pembelian ibu maupun pengambilan keputusan dalam pembelian. Tentu saja secara umum interaksi langsung lebih mempengaruhi, dimana sang anak akan menyatakan pendapat (verbal dan non verbal), membujuk sang ibu, menangis dan lain-lain. Dalam interaksi tidak langsung maka aspek perasaan akan cukup berperan seperti perasaan ibu tentang apakah si anak akan suka dengan barang yang ia beli, apakah barang yang akan dibeli cukup berkualitas untuk si anak dan lain-lain.

 

Faktor lain juga akan mempengaruhi dalam situasi ini, seperti bagaimana si ayah, atau signifiacant others lainnnya yang terlibat dalam keluarga tersebut seperti nenek, kakek atau saudara kandung dari ibu atau ayah, kondisi ekonomi keluarga tersebut juga akan mempengaruhi, dan tentu saja masih banyak faktor lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu sebagai figur dominan dalam pembelian domestik di keluarga, namun sedikit banyak tetap dipengaruhi oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

Referensi:

Arul, M. & Vasudepan, V. (2016). Influence Of Children On Parent’s Buying Behaviour. Journal Of Management. Vol. 44 No. 1. Annamalai University & Manonmaniam Sundaranar University.

Falco, S. D., Emer, A., Martini, L., Rigo, P., Pruner, S., Venuti, Paola. (2014). Predictors of mother–child interaction quality and child attachment security in at-risk families. Frontiersin, vol. 5.

Jameson, P., Gelfand, D., Kulcsar, E., & Teti, D. (1997). Mother-toddler interaction patterns associated with maternal depression. Development and Psychopathology, 9, 537-550.

Sumner, G., & Speitz, A. (1994). Caregiver-mother-child interaction teaching manual. Seattle, WA: IN CAST Publications.

Verma, D. P. S, & Kapoor, N. (2004). Influence of TV Advertisement on Childen’s Buying Response: Role of Parent – Child Interaction. Global Business Review. Vol 5 (1). Sage Publication. New Delhi.