ISSN 2477-1686

Vol. 6 No. 20 Oktober 2020

 

Kejenuhan: Dampak Pandemi Covid-19

 

Oleh

Tjitjik Hamidah

Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia-YAI

 

Situasi  pandemik mengharuskan  setiap orang termasuk mahasiswa  untuk tetap  berada  di  dalam  rumah,  menciptakan  jarak  fisik  dan  sosial,  serta  melakukan  Pembelajaran  Jarak  Jauh.  Situasi  krisis ini dianggap  sebagai  gangguan  keseimbangan  dan  rutinitas  yang menimbulkan perasaan jenuh, lelah, gelisah terkait dengan lingkungan yang kurang memberi stimulasi yang menantang. Reaksi psikologis akibat situasi ini adalah meningkatnya kecemasan dan tingkat stres akibat rasa jenuh atau bosan. Sebagian  besar  institusi  pendidikan  dan  sektor  pekerjaan  telah  memberlakukan  kebijakan  Pembelajaran  Jarak  Jauh  (PJJ)  maupun  Work  From  Home  (Bekerja  dari  Rumah)  sebagai  bentuk  penerapan  physical  distancing  untuk  mengurangi  perluasan  penyebaran  COVID-19.

Pembelajaran  Jarak  Jauh  (PJJ)  dari  rumah  tentu  bukanlah  kondisi  yang  ideal  dan  dapat  menjadi  pengalaman  yang  tidak  menyenangkan  bagi  sebagian  mahasiswa.  Situasi  penuh  tekanan  seperti  ini  tentunya  memunculkan  reaksi  yang  beragam.  Beberapa  reaksi  psikologis  yang  mungkin  muncul  antara  lain: ketidakpastian  tentang  berapa  lama  situasi  seperti  ini  akan  berlangsung,  dan  ketidakpastian  tentang  masa  depan,  kesendirian  yang  diasosiasikan  dengan  perasaan  terisolir  dari  dunia  luar  dan  dari  orang  yang  dicintai, kejenuhan  karena  tidak  dapat  bekerja  atau  terlibat  dalam  kegiatan  yang  biasa  dilakukan  sehari-hari, serta kecemasan,  stres,  dan  rasa  takut  (SAMHSA, 2014b).

Karantina,  isolasi,  berhentinya  rutinitas,  serta  berkurangnya  kontak  sosial  dan  fisik  dengan  orang  lain  sering  terbukti  menyebabkan  kejenuhan  yang  dapat  menyusahkan  para  mahasiswa  yang  menjalani  Pembelajaran  Jarak  Jauh  di  rumah.  Perasaan  negatif  ini  diperburuk  dengan  tidak  dapat  mengambil  bagian  dalam  kegiatan  sehari-hari  yang  biasa  dilakukan  (Brooks et al., 2020).

Kecenderungan  kejenuhan  juga  dikaitkan  dengan  menurunnya  kesejahteraan  psikologis  serta  berkaitan dengan  stress  dan  kecemasan,  juga  masalah  regulasi  emosi  (Lee & Zelman, 2019). Kejenuhan dapat dikatakan berhubungan dengan kecemasan. Kejenuhan menurut LePera (2011) adalah keadaan ketidakpuasan yang dihasilkan dari kombinasi lingkungan yang tidak menarik dan kendala perhatian. Hasil penelitiannya menemukan hubungan antara kecenderungan kejenuhan dan  kecemasan.  Brooks, et al. (2020) mengidentifikasi beberapa stress/kecemasan selama melakukan isolasi di rumah termasuk lamanya mengisolasi, ketakutan terjangkit infeksi, persediaan yang tidak memadai, informasi yang tidak memadai dan kejenuhan. Kejenuhan  juga  dapat  didefinisikan  sebagai  keadaan  ketidakpuasan  yang  dihasilkan  dari  kombinasi  lingkungan  yang  tidak  menarik  dan  kendala  perhatian  (LePera, 2011). Pada  umumnya,  kejenuhan  terjadi  ketika  stimulasi  rendah. Sebagai contoh adanya perkuliahan yang menggunakan Zoom Meeting oleh seorang dosen banyak direspon oleh mahasiswa tanpa rasa antusias akibat kejenuhan atau kebosanan. Dampaknya bermacam-macam tetapi secara umum yang terlihat adalah adanya semangat yan rendah dan  terdapat ketidakpuasan yang disebabkan oleh situasi yang tidak menstimulasi secara memadai (Mann & Robinson, 2009).

Lebih lanjut, kejenuhan merupakan sindrom psikologis yang terdiri dari tiga dimensi yaitu kelelahan emosional (emotional exhaustion), depersonalization (mengalami kelelahan fisik dan mental yang cukup lama serta menunjukkan “keanehan”), dan low personal accomplishment (menurunnya pencapaian atau prestasi diri) yang dapat dialami setiap individu yang belajar, dalam hal ini mahasiswa. Kejenuhan dapat mempengaruhi  perilaku.  Kecenderungan  kejenuhan  yang  tinggi  telah  dikaitkan  dengan  berbagai  perilaku negative seperti timbulnya kecemasan dan stress.  Studi  telah  menemukan  korelasi  antara  kecenderungan  kejenuhan  dengan kecemasan yang  diukur  dengan  Boredom  Proneness  Scale  (BPS). (LePera, 2011)

Kejenuhan  bisa  menjadi  tantangan  bahkan  masalah  bagi  mahasiswa  yang  melakukan  Pembelajaran  Jarak  Jauh  di  rumah.  Kejenuhan  dapat  diperburuk  ketika  suatu  kegiatan / situasi  dianggap  tidak  berarti.  Ini  mungkin  terjadi,  jika  individu  tidak  meyakini  pengaruh  dan / atau keharusan  melakukan  karantina  di  rumah  untuk  memperlambat  penyebaran COVID-19. Secara umum, beberapa  tindakan  penanganan  COVID-19  cenderung  menyebabkan  kejenuhan,  hal  ini  mungkin  membuat  individu  yang  memiliki  kecenderungan  kejenuhan  yang  tinggi  sulit  untuk  mengikuti  arahan-arahan  mengenai  COVID-19  (Martarelli & Wolff, 2020). Dari hasil penelitiannya, ditemukan adanya korelasi yang kuat antara kejenuhan dan banyak hasil perilaku negatif.

 

Referensi:

Brooks, S. K., Webster, R. K., Smith, L. E., Woodland, L., Wessely, S., Greenberg, N., &

Rubin, G. J. (2020). The psychological impact of quarantine and how to reduce it: Rapid review of the evidence. The Lancet, 395(10227), 912–920. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30460-

Lee, F. K. S., & Zelman, D. C. (2019). Boredom proneness as a predictor of depression,

anxiety and stress: The moderating effects of dispositional mindfulness. Personality and Individual Differences, 146, 68–75. https://doi.org/10.1016/j.paid.2019.04.001

LePera, N. (2011). Relationships between boredom proneness, mindfulness, anxiety,

depression, and substance use: (741452011-003) [Data set]. American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/e741452011-003

Mann, S., & Robinson, A. (2009). Boredom in the lecture theatre: An investigation into the

contributors, moderators and outcomes of boredom amongst university students. British Educational Research Journal, 35(2), 243–258. https://doi.org/10.1080/0141192080204291

Martarelli, C., & Wolff, W. (2020). Too bored to bother? Boredom as a potential threat to the efficacy of pandemic containment measures [Preprint]. PsyArXiv. https://doi.org/10.31234/osf.io/v7y85

SAMHSA. (2014b). Taking Care of Your Behavioral Health: Tips for Social Distancing,

Quarantine, and Isolation During an Infectious Disease Outbreak. HHS Publication, 4.