ISSN 2477-1686
Vol. 6 No. 16 Agustus 2020
Manfaat Strategi Coping Stress Oleh Perawat Yang Ditinjau Melalui Teman Seprofesi .
Oleh
I Putu Bagia Risky Nugraha dan Komang Rahayu indrawati
Program Studi Psikologi, Universitas Udayana
National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) mendapatkan data melalui penelitiannya yang menyatakan bahwa sekitar 40% pekerja yang menyatakan dirinya bekerja dengan penuh tekanan pada tingkat yang tinggi. Profesi yang berisiko akan stress kerja tersebut merupakan tenaga medis, dan salah satu dari profesi tersebut adalah perawat. Dalam penelitian selye (1996) menunjukan beberapa alasan mengapa profesi perawat merupakan pekerjaan yang memiliki resiko stress yang tinggi dan rentan terpapar oleh stress diantaranya adalah: karena tanggung jawab perawat yang sangat tinggi terhadap keselamatan nyawa manusia, dan membantu peran dokter sebagai tenaga medis untuk melakukan apa yang dibutuhkan oleh pasien itu sendiri. Dalam hal ini perawat harus mengetahui beberapa gejala-gejala dan juga penanganannya, serta mampu melakukan tindakan-tindakan yang efektif di dalam melakukan penanganannya. Sehingga hal tersebut yang menjadikan perawat sebagai salah satu profesi yang memiliki tingkat stress tinggi dan menekan.
Dalam penelitian lain juga mengungkapkan bahwa perawat sendiri memiliki beberapa karakteristik yang dapat menciptakan tuntutan kerja yang tinggi dan menekan, diantaranya adalah otoritas bertingkat ganda, ketergantungan dalam pekerjaan dan spesialisasi, heterogenitas personalia, budaya kompetitif dirumah sakit, jadwal kerja yang ketat, dan harus siap kerja setiap saat. Hal ini yang menyebabkan bahwa orang yang memiliki profesi ini harus memiliki kedisiplinan diri dan memiliki ketelitian yang tinggi dalam melakukannya.
Perawat dalam pekerjaanya diharuskan mampu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik demi kebaikan pasiennya dan keberlangsungan proses keperawatan. Hal ini akan membantu perawat dalam menjaga dan menjadikan situasi kondusif bagi pasien dan juga perawat itu sendiri, dan apabila perawat tidak bisa menjaga hal tersebut, maka bisa dipastikan akan memunculkan situasi yang tidak kondusif bagi sang pasien dan juga perawat itu sendiri. Situasi yang tidak kondusif inilah yang menyebabkan perawat akan terjebak di dalam konflik dan juga stress yang nantinya akan mempengaruhi kinerja secara langsung. Sehingga dalam pekerjaannya, perawat harus mampu menemukan strategi coping stress yang efektif. Dalam hal ini jam kerja perawat akan menuntut perawat untuk lebih sigap dan cekatan di dalam melakukan pekerjaannya, sehingga untuk menentukan strategi coping stress yang efektif bisa di lakukan bersama dengan teman seprofesi. Dimana dalam hal ini adapun beberapa alasan yang dapat di jadikan alasan mengapa strategi coping stress yang di lakukan melalui teman seprofesi dapat dikatakan efektif.
1. Menjalin hubungan baik dengan orang lain
Dengan melakukan curhat ataupun hanya sekedar meminta pendapat kepada teman seprofesi mampu memberikan efek baik bagi kita untuk menjadikan ini sebagai strategi coping. Dalam hal ini kita akan membangun situasi keakraban kita dengan teman seprofesi kita.
2. Mengajarkan kita untuk berpikir lebih objektif dan subjektif
Kita dapat belajar dan sadar melalui peran kita sebagai pendengar ataupun pembicara, dalam hal ini kita mampu mengesampingkan masalah, perasaan stress, ataupun tekanan yang dirasakan melalui pengalaman orang lain.
3. Belajar berkomunikasi
Kita dapat menghindari amarah dan mengkomunikasikan masalah secara baik-baik, dalam hal ini akan mengurangi kebiasaan buruk kita untuk memandam masalah.
4. Mampu untuk menerima diri sendiri ataupun orang lain
Belajar menerima orang lain dan mampu berpikir bahwa semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5. Mengajarkan kita untuk dapat berpikir positif
Kita dapat melihat suatu masalah sebagai kesempatan dalam meraih pengalaman untuk belajar lebih tanggap kepada apapun.
Referensi:
Aji. B,& Ambarini, K. (2014). Coping Stress Perawat dalam Menghadapi Agresi Pasien di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Jurnal Psikologi Industri & Organisasi. 3(1). 54-58.
Fajar, A, K. (2017). Pentingnya Punya Coping Skill yang Baik Sebagai Cara Mengatasi Masalah. September 6. 2017. Hello Sehat. https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/strategi-coping-skill-untuk-mengatasi-masalah/
Hasanah, L. Rahayuwati, l. & Yudianto, K. Sumber Stress Kerja Perawat Rumah Sakit. 3(3). 111-128.