ISSN 2477-1686
Vol.6 No.10 Mei 2020
Persepsi Pelajar Terhadap Pembelajaran Jarak Jauh
Menggunakan Media Daring (Dalam Jaringan)
Oleh
Chandra Y. Purnama dan Detri Sefianmi
Fakultas Psikologi, Universitas Jendeal Achmad Yani Cimahi
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indoensia sedikit banyaknya berdampak pada proses kegiatan belajar, mulai dari jenjang PAUD sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayan, Nadiem Makarim yang dikutip dari media online kompas, menyatakan bahwa guru dan dosen di wilayah terdampak covid-19 sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kampus sementara waktu ini. (Enggar, 2020) Hal ini tentu membuat proses belajar mengajar yang selama ini dilakukan tatap muka, berubah dan bergeser menjadi proses jarak jauh memanfaatkan teknologi, yaitu dengan menggunakan metode daring (dalam jaringan) atau online.
Perubahan metode belajar ini tentu memunculkan pro dan kontra baik dikalangan guru, dosen dan pelajar itu sendiri. Diantara yang pro, tentu lebih banyak yang kontra dengan pemberlakuan metode belajar jarak jauh ini. Salahsatunya yang diungkapkan oleh seorang guru Sekolah Dasar Negeri 013 Bontang Rusmiati Rahayu, yang menuturkan bahwa, “Pembelajaran jarak jauh ini kan yang diperlukan smartphone untuk akses aplikasi lewat android, sedangkan masih ada banyak siswa di sini belum punya smartphone. Bahkan orangtua murid pun juga belum terlalu memahami penerapan pembelajaran jarak jauh. Pengawasan orangtua sangat penting dalam metode ini“.(Usman, 2020). Selain itu siswa pun mengeluhkan dengan diberlakukannya SFH (school from home). Seperti yang diungkapkan oleh beberapa siswa, bahwa aktivitas belajar dengan SFH dirasa menjadi tidak efektif, karena tidak bisa langsung melakukan proses tanya jawab, guru kurang memberikan penjelasan terkait materi pembelajaran, hanya memberi tugas, sehingga siswa kurang mampu menyerap materi pelajaran dengan optimal, dan masalah lainnya adalah mengenai kuota internet yang menjadi boros penggunaannya.(Ivan, 2020)
Melihat kondisi tersebut kami tertarik untuk melakukan survei mengenai persepsi pelajar terhadap pembelajaran menggunakan media daring (dalam jaringan). Survei ini didasari oleh persepsi seseorang terhadap suatu objek, dengan tidak menilai benar atau salah. Berdasarkan pada APA Dictionary of Psychology, persepsi diartikan sebagai proses penginderaan yang didalamnya terdapat kegiatan seperti mengenali, mengamati, dan membedakan sehingga memungkinkan organisme untuk mengatur dan menafsirkan rangsangan yang diterima menjadi bermakna untuk meluaskan pengetahuan dan bertindak secara terkoordinasi.(Tierney, 1980). Persepsi yang dimunculkan oleh individu terhadap suatu stimulus bisa berbeda-beda yang tentunya akan memberikan arti yang berbeda pula dalam penafsiran suatu stimulus tersebut.
Survei ini dilakukan dengan memberikan 10 item terkait pembelajaran jarak jauh menggunakan media daring. Setiap responden diminta untuk memberikan respon pada masing-masing item. Survei ini melibatkan pelajar SMA dan Mahasiswa yang totalnya berjumlah 203 orang, 152 perempuan dan 51 laki-laki, tingkat Pendidikan SMA sebanyak 50 orang, S1, 150 orang dan S2, 3 orang.
Berikut ringkasan dari 10 item yang diajukan dalam survei Persepsi Pelajar Terhadap Pembelajaran Menggunakan Media Daring:
1. Apakah saudara merasa puas dengan metode pembelajaran daring ?
Berdasarkan hasil survey diperoleh data bahwa yang menyatakan
Sangat Puas |
Puas |
Tidak Berpendapat |
Tidak Puas |
Sangat Tidak Puas |
2 |
22 |
78 |
81 |
20 |
Secara umum hasil survei menyatakan ketidakpuasan terhadap metode pembelajaran daring.
2. Menurut saudara, seberapa efektif belajar menggunakan metode pembelajaran daring?
Sangat Efektif |
Efektif |
Tidak Berpendapat |
Tidak Efektif |
Sangat Tidak Efektif |
1 |
18 |
61 |
98 |
25 |
Secara umum hasil survei menyatakan ketidakefektifan proses belajar menggunakan metode pembelajaran daring.
3. Selama mengikuti proses belajar daring, seberapa paham saudara terhadap materi yang dipelajari?
Sangat Paham |
Paham |
Cukup |
Tidak Paham |
Sangat Tidak Paham |
1 |
26 |
111 |
54 |
11 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar cukup memahami materi pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan metode daring.
4. Menurut saudara seberapa yakin pada saat pembelajaran daring, pelajar (siswa/mahasiswa) fokus mengikuti pembelajaran (berada fokus di depan laptop/PC/HP) sampai selesai ?
Sangat Yakin |
Yakin |
Tidak Berpendapat |
Tidak Yakin |
Sangat Tidak Yakin |
5 |
7 |
55 |
92 |
44 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar menyatakan ketidayakinan bisa fokus untuk berada di depan laptop/PC/HP selama proses pembelajaran dari awal hingga selesai.
5. Menurut saudara seberapa yakin pada saat pembelajaran daring, pengajar (guru/dosen) fokus memberikan pembelajaran (berada fokus di depan laptop/PC/HP) sampai selesai ?
Yakin |
Tidak Berpendapat |
Tidak Yakin |
Sangat Tidak Yakin |
|
9 |
60 |
82 |
40 |
12 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar lebih memilih tidak berpendapat mengenai seberapa fokus pengajar dalam memberikan materi pembelajaran dari awal hingga akhir. Walaupun jika melihat derajat keyakinan dan ketidakyakinan, para pelajar masih menilai para pengajar dapat fokus untuk memberikan materi pembelajaran.
6. Menurut saudara, media yang paling efektif untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (Media Text) ? (cat : responden boleh memilih lebih dari 1 pilihan jawaban)
Google Classroom |
|
Line |
Telegram |
139 |
87 |
12 |
9 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar memilih 4 platform texting dalam menjalankan pembelajaran online. Platform texting google classroom dinilai paling efektif dan mudah digunakan untuk menjalankan pembelajaran menggunakan daring.
7. Menurut saudara, media yang paling efektif untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (Media Teleconference) ? (cat : responden boleh memilih lebih dari 1 pilihan jawaban)
Google Meet |
Zoom |
Team Viewer |
Lark |
104 |
93 |
11 |
7 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar memilih 4 platform teleconference dalam menjalankan pembelajaran online. Platform teleconference google meet dinilai paling efektif dan mudah digunakan untuk menjalankan pembelajaran menggunakan daring.
8. Menurut saudara, perangkat yang paling efektif untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh ? (cat : responden boleh memilih lebih dari 1 pilihan jawaban)
Laptop |
Handphone |
PC / Desktop Comp |
Tablet |
180 |
125 |
46 |
26 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar memilih 4 perangkat yang dirasa efektif untuk menjalankan pembelajaran online. Perangkat lapatop dinilai paling efektif dan mudah digunakan untuk menjalankan pembelajaran menggunakan daring.
9. Kendala apa yang paling banyak saudara alami ketika melakukan pembelajaran daring ? (cat : responden boleh memilih lebih dari 1 pilihan jawaban)
Kualitas Jaringan |
Kuota Internet |
Tidak Memiliki Laptop/PC yang mendukung |
Tidak Memiliki HP yang mendukung |
178 |
146 |
46 |
29 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa terdapat 4 kendala umum yang menghambat dalam menjalankan pembelajaran online. Kendala terkait kualitas jaringan dan kuota internet dirasa paling menghambat Ketika harus menjalankan pembelajaran menggunakan daring.
10. Apabila kondisi sudah kembali ke situasi pembelajaran normal ( di sekolah dan di kampus), apakah saudara setuju metode pembelajaran daring tetap digunakan
Ya |
Ragu-ragu |
Tidak |
28 |
75 |
100 |
Secara umum hasil survei menyatakan bahwa pelajar menyatakan tidak bersedia tetap menjalankan pembelajaran jarak jauh menggunakan daring apabila situasi sudah kembali normal.
Berdasarkan hasil survei tersebut maka pembelajaran jarak jauh menggunakan metode daring masih perlu dikaji dan perlu mempertimbangkan banyak hal agar kualitas pembelajaran tetap terjaga. Perkembangan teknologi saat ini yang berdampak pada proses pembelajaran, khususnya tekait bidang pendidikan, perlu diimbangi pula dengan kesiapan sumber daya manusia sebagai pengguna, dan perangkat yang mendukung untuk proses kelancaran proses belajar.
Semoga hasil survei diatas dapat bermanfaat dan memunculkan ide-ide penelitian lainnya dan bisa berbagi saran serta masukan untuk mengantisipasi kendala yang muncul, sehingga dapat mendukung kelancaran proses pendidikan andai metode pembelajaran jarak jauh menggunakan daring tetap dilangsungkan dan menjadi tren baru dunia pendidikan di Indonesia.
Referensi:
Enggar, Y. (2020). Nadiem Ajak Guru dan Dosen Juga _Work from Home_, Mengajar dari Rumah. https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/20/145705271/nadiem-ajak-guru-dan-dosen-juga-work-from-home-mengajar-dari-rumah
Usman, I. (2020). Pro-kontra Belajar di Rumah Pasca Wali Kota Neni Liburkan Sekolah - Bekesah. https://bekesah.co/pro-kontra-belajar-di-rumah-pasca-wali-kota-neni-liburkan-sekolah/
Ivan, N. (2020). Resah Sekolah di Rumah, Rindu Melanda hingga Boros Kuota. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200408122931-20-491570/resah-sekolah-di-rumah-rindu-melanda-hingga-boros-kuota
Tierney, M. C. (1980). Review of Psychology. Psychologie Canadienne, 21(3). https://doi.org/10.1037/h0081324