ISSN 2477-1686
Vol.6 No. 07 April 2020
Work from Home, Kebahagiaan Ibu Bekerja
Oleh
Pina Panduwinarsih
Magister Psikologi Sains, Universitas Sumatera Utara
Fenomena Work From Home
Saat ini banyak muncul istilah baru di kalangan masyarakat Indonesia salah satunya yang populer adalah istilah WFH yaitu singkatan dari “Work from Home” yang artinya adalah bekerja dari rumah. Konsep WFH adalah karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah atau tempat lainnya seperti kafe, restoran dan tempat yang dianggap nyaman untuk bekerja. Istilah wfh ini sering dikaitkan dengan work-life balance dimana, karyawan yang mendapatkan kesempatan bekerja dari rumah akan lebih mampu menyeimbangkan antara kerja dan kehidupannya.
Berbeda dengan kondisi WFH yang kita kenal di atas, WFH yang sedang marak dilakukan perusahaan-perusahaan, termasuk didalamnya perusahaan swasta, Pemerintahan, BUMN dan UMKM dilakukan karena unsur keterpaksaan. Hal ini dilakukan sebagai cara pencegahan penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19). Menurut Data World Health Organization (2020), Virus ini sudah menjadi pandemi yang tersebar di 205 (dua ratus lima) negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini yang menuntut karyawan harus bekerja dari rumah dan melakukan physical distancing.
Berkah Work From Home Bagi Ibu Pekerja
Bagi Ibu bekerja, program WFH menjadi angin segar. Mengapa begitu? Ibu bekerja adalah ibu yang melakukan suatu kegiatan di luar rumah dengan tujuan untuk mencari nafkah untuk keluarga. Selain itu salah satu tujuan ibu bekerja adalah suatu bentuk aktualisasi diri guna menerapkan ilmu yang telah dimiliki ibu dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya (Santrock, 2007). Sebagai Ibu bekerja, berada di rumah dekat dengan anak-anaknya dan tetap bekerja untuk menggapai cita-citanya merupakan hal yang membahagiakan.
Dalam kondisi yang menengangkan dikarenakan pandemi COVID-19, selalu dapat diambil hal positif bagi Ibu bekerja yang menjalankan program WFH. Adapun sisi positif yang dapat kita ambil dari Program wfh adalah sebagai berikut :
a. Dekat dengan Keluarga,
Bekerja dari rumah akan menjadi hal yang menguntungkan bagi seorang ibu bekerja. Momen kebersamaan dengan keluarga dan melihat milestone pertumbuhan anak adalah hal yang paling membahagiakan bagi seorang Ibu yang tidak tergantikan dengan hal apapun.
b. Menjalankan Psychical Distancing;
Tujuan diberlakukannya wfh adalah agar terjadi psychical distancing, dengan bekerja di rumah karyawan tidak perlu bertemu dan berada di tempat keramaian seperti kendaraan umum atau tempat kerja untuk mencegah penularan virus.
c. Waktu kerja yang lebih fleksibel;
Bagi karyawan yang menajalankan wfh maka karyawan tersebut akan lebih fleksibel dalam menentukan jam kerjanya, karena setiap orang memiliki waktu produktif yang berbeda-beda. Ketepatan waktu masuk dan pulang kerja bukan lagi hal yang utama, tetapi target yang ditentukan perusahaan tercapai.
d. Mengurangi pengeluaran yang tidak dibutuhkan selama bekerja di kantor.
Tidak dipungkiri, dengan bekerja di rumah, banyak pengeluaran yang bisa dikendalikan seperti biaya transport, makan siang dan pengeluaran lainnya selama di luar rumah.
e. Memasak di rumah, menghindari makanan dari luar;
Dengan adanya pandemi, orang-orang lebih berhati-hati memesan makanan di luar rumah. Kebiasaan untuk memesan melalui layanan antar seperti GoFood atau GrabFood sudah berkurang, dan lebih memilih memasak di rumah.
f. Lebih peduli dengan kebersihan.
Himbauan untuk menjaga kebersihan, cuci tangan menggunakan sabun, menggunakan cairan desinfektan, minum vitamin atau suplemen dan menggunakan masker jika sakit. Hal-hal tersebut menyebabkan orang-orang lebih peduli dengan kesehatan dan kebersihannya.
g. Work-life balance
Menurut Lockwood (2003) work-life balance adalah suatu keadaan seimbang pada dua tuntutan dimana pekerjaan dan kehidupan seorang individu adalah sama. Work-life balance dalam pandangan karyawan adalah pilihan mengelola kewajiban kerja dan pribadi atau tanggung jawab terhadap keluarga. Sedangkan dalam pandangan perusahaan adalah tantangan untuk menciptakan budaya yang mendukung di perusahaan dimana karyawan dapat fokus pada pekerjaaan mereka sementara di tempat kerja. Program wfh menciptakan work-life balance sesuai dengan pandangan karyawan.
Tetap Semangat Menjalani Work From Home
Walaupun banyak hal positif dari program WFH, dalam praktiknya banyak kekurangan yang dirasakan khususnya bagi seorang Ibu bekerja, yaitu selain bekerja dirumah, seorang Ibu tetap harus mengurus keluarganya sehingga pekerjaan dua kali lebih banyak dan bisa menyebabkan kelelahan, gangguan dari anak saat harus mengikuti rapat secara daring, serta penurunan motivasi bekerja. Tentu saja bekerja dari rumah dan mengurus keluarga dalam waktu yang bersamaan akan sulit dilakukan.
Bagaimanapun pada akhirnya tujuan utama menjalankan WFH ini adalah untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang dilakukan dengan cara tetap berada dirumah dan menjalankan psychical distancing sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Walau dalam kondisi yang menegangkan karena wabah virus, yang harus disyukuri adalah kita dapat menghadapinya dengan berkumpul bersama keluarga. Bagi yang terpaksa bekerja ke kantor, tetap semangat dan semoga selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
Referensi:
Lockwood, N. R., (2003). Work life balance: Challenges and solutions. HR Magazine: Society for Human Resource Management, 48(6).
Santrock, John. W. (2007). Perkembangan anak (11 th Ed.). Jakarta: Erlangga.
World Health Organization (2020, April 2). Coronavirus disease (COVID-2019) situation reports. WHO. Diunduh dari https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports