ISSN 2477-1686
Vol.6 No. 05 Maret 2020
Jadilah pahlawan lingkungan, isolasi diri anda untuk menyelamatkan masyarakat: Begini caranya!
Oleh
Subhan El Hafiz
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Situasi terkini memaksa Indonesia untuk menerapkan self-distancing dengan ketat dalam rangka meredam penularan Covid-19. Bekaitan dengan upaya meredam penularan Covid-19 juga, isolasi diri penting untuk menjaga diri anda dan orang sekitar anda dari bahaya karena kapasitas rumah sakit terbatas dan jika tidak di redam akan ada orang-orang yang membutuhkan penanganan medis namun tidak mendapat pelayanan rumah sakit dengan baik. Dengan demikian, setiap orang harus mulai melakukan kebiasaan baru berupa tindakan melakukan isolasi diri dan meniadakan interaksi dengan orang sekitar walaupun hanya menunjukkan gejala sakit minimal.
Namun mengganti kebiasaan lama dengan perilaku baru dalam waktu singkat bukanlah hal mudah, terlebih di Indonesia memiliki budaya yang suka berkumpul, ngobrol, dan menyapa orang lain. Berikut saya akan sampaikan bagaimana teori medan dari Lewin dapat memberi gambaran bagaimana mendorong perubahan perilaku. Lewin (1939) menjelaskan bahwa perubahan perilaku (B) merupakan interaksi dari diri (P) dan Lingkungan (E). Sederhananya, Lewin membuat rumus B=f(P,E) yang akan coba dijelaskan aplikasinya dalam tulisan ini.
Konsep perubahan perilaku menurut Lewin
Lingkungan (E) adalah segala sesuatu yang mempengaruhi seseorang dari luar dirinya. Lingkungan bisa tetangga, teman kerja, teman kuliah, teman whatsapp, status orang lain, kondisi jalan raya, kondisi taman, dsb. Persepsi individu terhadap lingkungan akan mempengaruhi bagaimana individu bertindak. Jika saat ini tetangga masih banyak bermain di luar, teman-teman masih memposting foto sedang di suatu tempat, atau masih ada postingan sedang kumpul-kumpul, hal ini akan menyebabkan individu merasa bahwa self-isolation tidak penting.
Sebaliknya, jika orang sekitar memposting bahwa dirinya sedang self-isolation, bekerja dari rumah, melakukan home schooling, dsb., maka individu akan merasa bahwa perilaku tersebut adalah perilaku yang paling tepat. Begitu juga dengan kondisi taman yang sepi, jalanan yang sepi, pasar yang sepi dsb. akan membantu individu untuk menyesuaikan perilakunya. Dengan demikian, penting bagi kita untuk membagikan informasi kondisi lingkungan yang sesuai dengan tujuan isolasi diri.
Kedua diri (P), yang terdiri dari: karakteristik individu dan kebiasaan. Hal ini harus diubah oleh diri individu itu sendiri dengan mengubah nilai dan kebiasaan serta menyesuaikan berdasarkan karakterisik individu. Misalnya individu yang suka menyapa dan bertemu orang lain maka hal ini dapat dilakukan dengan video call, atau individu yang suka jalan-jalan maka hal ini dapat dilakukan dengan melihat-lihat spot-spot rekreasi yang dapat dikunjungi saat wabah berakhir, begitu juga dengan individu yang suka jogging dapat mengganti aktifitasnya dengan olahraga di rumah, dsb.
Tips
Berdasarkan teori tersebut maka, untuk mendukung langkah pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 maka kita perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Setiap orang dapat memposting foto dirinya sedang melakukan isolasi diri
2. Setiap orang dapat membuat status yang menyatakan mendukung social distancing
3. Kegiatan-kegiatan home schooling di “pamerkan” dalam rangka menyemangati orang lain melakukan aktivitas belajar di rumah
4. Foto dan kebahagiaan saat bekerja dari rumah perlu di bagikan dan disosialisasikan
5. Setiap diri memikirkan strategi untuk mengubah kebiasaannya dan menyampaikan kepada yang lain dalam rangka berbagi semangat positif dan sebagainya.
Penutup
Akhirnya, situasi pandemi ini dapat dihadapi dengan korban seminimal mungkin jika kita semua mau mendukung upaya pemerintah mengurangi interaksi dengan orang lain walaupun dengan orang yang kita kenal. Saat seseorang terkena Covid-19 maka anda tetap bisa menjadi pahlawan dengan melakukan isolasi diri. Saat seseorang mengisolasi dirinya, kita semua dapat mendukung para pahlawan lingkungan ini dengan berbagai cara yang tepat karena mereka mau mengurangi kebebasannya demi keselamatan orang lain.
Maka, jadilah pahlawan dengan mengisolasi diri walaupun hanya menunjukkan gejala ringan dan belum tentu positif Covid-19. Bisa jadi dengan mengisolasi diri, kita membantu rekan kita tetap memiliki imunitas yang baik dalam menghadapi virus. Hal ini merupakan tanggungjawab kita bersama.
Semoga kita semua di lindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam menghadapi Covid-19.
Referensi:
Lewin, K. (1939). Field Theory and Experiment in Social Psychology: Concepts and Methods. American Journal of Sociology, 44(6), 868-896. Retrieved March 16, 2020, from www.jstor.org/stable/2769418