ISSN 2477-1686

Vol.6 No. 05 Maret 2020

Stay at Home” : Ciptakan Waktu dan Momen Terbaikmu!

 

Oleh

Sherly

Program Studi Psikologi, Universitas Bunda Mulia

 

Berdasarkan data dari Sekretariat Jendral DPR RI (2020), tertulis bahwa penyebaran COVID-19 yang berasal dari Wuhan, Cina, saat ini semakin tidak terkendali. Kasus ini telah menyita perhatian dunia dan ditangani secara serius oleh semua pihak tanpa terkecuali, mengingat wabah ini yang dapat menjangkiti siapa saja dan di mana saja. Virus ini tidak hanya mengancam kesehatan dan nyawa, tetapi juga mengancam perekonomian nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang jika tidak disikapi dengan serius.

Sehubungan dengan perkembangan terkini dari kemunculan dan penyebaran wabah COVID-19 di sejumlah negara, termasuk kasus positif di Indonesia, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk beraktivitas dan bekerja dari rumah, dengan tujuan untuk menekan sebaran COVID-19 (Damar, 2020). Gubernur DKI juga menghimbau bahwa saat ini, semua warga Jakarta harus melakukan social distancing, yang artinya menjaga jarak, mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, dan menjauhi tempat-tempat keramaian. Beliau menghimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika diriasa tidak penting atau masih dapat ditunda (dalam Sandi, 2020). Social distance atau menjaga jarak saat bersosialisasi menjadi cara yang penting selain cuci tangan, penggunaan masker, dan menjaga imunitas tubuh untuk mencegah terserang COVID-19. Social distance itu sendiri diartikan sebagai praktik kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dekat dengan orang sehat untuk mengurangi peluang penularan penyakit. Ini dapat mencakup langkah-langkah skala besar seperti membatalkan acara kelompok atau menutup ruang publik, serta keputusan individu seperti menghindari keramaian. (CNN Indonesia, 2020).    

Bitton menuliskan social distance seringkali sulit dilakukan karena manusia adalah makhluk sosial (dalam CNN Indonesia, 2020). Alam (2020) juga menuliskan dampak negatif yang mungkin dapat terjadi apabila “social distance” dilakukan terus menerus, yakni akan memicu stress pada diri sendiri, membuat diri merasa terisolasi dari lingkungan sosial, merasa kesepian, atau bahkan kehilangan motivasi bekerja (Alam, 2020).

Maka dari itu, penting bagi diri kita untuk mencari aktivitas positif yang dapat kita terapkan meskipun dalam situasi ”stay at home” atau “social distancing”. Kita tetap dapat memonitor diri untuk tetap produktif saat harus bekerja di rumah, dan dapat memanfaatkan waktu selebihnya untuk melakukan aktivitas atau hal positif lainnya yang mungkin selama ini jarang dapat diterapkan, seperti quality time bersama keluarga di rumah. Bagi masyarakat yang mungkin selama ini padat oleh aktivitas dan pekerjaan hingga sedikit untuk memiliki quality time bersama keluarga, maka inilah saatnya momen itu dapat diterapkan. Dalam keluarga, quality time merupakan salah satu aktivitas yang juga penting dilakukan dan akan memberikan manfaat-manfaat positif, antara lain mendekatkan anggota keluarga, meningkatkan kehangatan serta keharmonisan keluarga, mengurangi rasa stress, meningkatkan semangat, serta rasa kasih sayang yang juga semakin kuat antar anggota keluarga.

Membuat momen quality time yang menyenangkan tak harus dilakukan di luar rumah. Berikut terdapat beberapa ide untuk menciptakan aktivitas quality time yang menyenangkan bersama keluarga di rumah, antara lain: (1) Memasak bersama. Tidak perlu memasak sesuatu yang rumit, membuat kue kering atau masakan sederhana untuk dijadikan camilan pun akan terasa menyenangkan. (2) Olahraga bersama. Olahraga di rumah dapat dilakukan dengan sekedar jalan pagi, jogging, atau senam di area rumahmu. (3) Mengerjakan pekerjaan rumah. Cara ini bukan hanya bisa menjadi alternatif menghabiskan waktu bersama menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk belajar bertanggung jawab. (4) Membuat karya seni bersama, seperti melukis dan bermain cat air bersama. Cara ini sekaligus dapat mengasah kreativitas anak. Sebelum memulai aktivitas ini, alasi lantai atau meja dengan kertas atau koran bekas. Lalu letakkan media yang akan digunakan oleh anak untuk bermain cat air dan rekatkan dengan selotip atau lakban. (5) Menonton film bersama. Film bisa menjadi alternatif terbaik untuk mempererat hubungan dengan anggota keluarga. Cobalah untuk memilih beberapa film bersama dan bangunlah diskusi dari tontonan tersebut. (6) Membaca buku bersama. Cara ini tidak hanya akan membantu kemampuan membaca, pemahaman dan kosakata, melainkan untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak. Anda juga dapat mengajak anak untuk belajar mengutarakan pendapat mereka setelah membaca buku (Banea, 2019). (7) Bermain games bersama. Salah satu bentuknya bisa melalui memainkan suatu games yang bisa dimainkan oleh banyak orang, misalnya board games seperti monopoly, bananagrams, UNO, hingga scrabble. Jangan lupa untuk abadikan momen-momen sewaktu bermain, untuk menambah keseruan sekaligus jadi kenang-kenangan suatu hari nanti (Ananda, 2018). (8) Bercerita bersama. Bercerita bersama merupakan aktivitas yang baik untuk membangun intimasi dan keterbukaan antaranggota keluarga. Antara orang tua dan anak dapat saling berbagi kisah dan pengalaman masing-masing. Orang tua juga dapat menceritakan tentang silsilah keluarga atau berbagi pengalaman masa muda mereka pada anak-anak. Selain menguatkan keintiman dan keterbukaan antaranggota, masing-masing juga dapat memetik suatu pelajaran yang berharga dari pengalaman yang dibagikan (Tribunstyle, 2018).

Dengan mempertahakan produktivitas dan menciptakan aktivitas positif lainnya yang bermanfaat selama masa ”stay at home” atau “social distancing”, maka kesehatan mental pun lebih dapat terjaga dan tidak rentan untuk terserang stress. Disaat anda tidak dapat mengontrol situasi dan kondisi eksternal, maka yang dapat dilakukan ialah mengontrol dari sisi internal, yakni menciptakan waktu dan momen terbaik ditengah situasi dan kondisi yang dihadapi.

 

 

 

 

Referensi:

Alam, S. O. (2020). Mulai diberlakukan, apa saja efek ‘work from home’ bagi kesehatan? Diambil dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4940895/mulai-diberlakukan-apa-saja-efek-work-from-home-bagi-kesehatan

 

Ananda, P. (2018). Nikmati quality time bersama keluarga dengan 5 kegiatan ini. Diambil dari https://lifestyle.okezone.com/read/2018/05/15/196/1898659/nikmati-quality-time-bersama-keluarga-dengan-5-kegiatan-ini              

           

Banea, G. (2019). Coba yuk! 7 ide kegiatan seru bersama keluarga. Diambil dari https://www.happyfresh.id/blog/lifestyle/kegiatan-seru-bersama-keluarga/

 

CNN Indonesia. (2020, Maret 16). Alasan social distance efektif mencegah penularan Corona. Diambil dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200316141127-255-483855/alasan-social-distance-efektif-mencegah-penularan-corona

 

Sandi, F. (2020). Himbauan Anies ke warga DKI cegah Corona : hindari kerumunan. Diambil dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20200315111749-4-144952/himbauan-anies-ke-warga-dki-cegah-corona-hindari-kerumunan.

 

Sekretariat Jenderal DPR RI. (2020, Februari 06). Wabah virus Corona harus ditangani dengan serius. Diambil dari http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/27581/t/Wabah+Virus+Corona+Harus+Ditangani+dengan+Serius

 

Tribunstyle. (2018, Juli 23). 7 ide sederhana quality time bersama anak di rumah, para orang tua bisa coba. Diambil dari https://style.tribunnews.com/2018/07/23/7-ide-sederhana-quality-time-bersama-anak-di-rumah-para-orangtua-bisa-coba?page=2