ISSN 2477-1686

  Vol.5 No. 6 Maret 2019

.“Child Corner” Sebagai Pendukung Perkembangan Sosial Anak 

Oleh

Catrin Ria Disi Sihombing dan Naomi Silitonga

Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara

 

Masa kanak-kanak merupakan fase yang sangat menentukan dalam pertumbuhannya. Oleh karena itu metode pembelajaran yang sesuai dengan tahun kelahiran sampai usia enam tahun biasanya menentukan perkembangan sosial anak setelah dewasa. Menurut Montessori, paling tidak ada beberapa tahap perkembangan sebagai berikut: sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya. Usia setengah tahun sampai kira-kira 3 tahun, anak mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya. Pada usia 2–4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik. Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilah kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada usia sekitar 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan pada usia 4 – 6 tahun memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.

Mengingat pentingnya pengalaman masa anak-anak maka diperlukan adanya  fasilitas yang dapat mendukung perkembangan sosial anak. Fasilitas tersebut adalah program “Child Corner” yang merupakan sebuah ruang khusus yang memberikan pelayanan untuk berbagai permainan kecerdasan yang diharap dapat diminati dan bermanfaat untuk anak-anak. Program Child Corner ini bertujuan untuk mendukung perkembangan sosial anak lewat pengembangan minat dan kemampuan anak seperti; kemampuan membaca, mengembangkan bakat, daya kreasi, dan daya imajinasi, kemandirian,dan keterampilan lainnya.          

Program kegiatan Child Corner ini bisa berupa kegiatan rutin, maupun kegiatan pendukung. Kegiatan rutin ini bisa menawarkan: Layanan Pustaka, layanan ini menyediakan koleksi anak-anak yang berupa koleksi cetak, seperti ensiklopedi, majalah, buku bacaan bergambar, komik, sastra tradisional, fantasi modern, fiksi realistis, fiksi, buku informasi, buku biografi. Koleksi tersebut bisa dibaca di tempat atau dipinjam dibawa pulang. Kemudian, Layanan Audio Visual, layanan ini menyediakan koleksi audio visual, seperti kaset, VCD, DVD baik film maupun lagu. Koleksi ini hanya bisa diputar di ruangan Child Corner. Layanan  e-library (Internet & Game Interaktif), anak-anak juga bisa memanfaatkan fasilitas internet untuk mencari informasi atau bermain game. Tentunya fasilitas ini dilengkapi dengan ”internet filtering software” agar anak-anak hanya bisa mengakses situs-situs yang bebas dari pornografi.

Layanan Permainan Edukatif, layanan ini bertujuann untuk, perkembangan emosi sosial anak: balok bangunan, aneka macam mozaik, puzle lantai (bisa berbentuk peta Indonesia, jenis-jenis binatang, buah-buahan, serta berbagai profesi). Kemudian juga terdapat Layanan Laboratorium Sains, layanan ini berisi miniatur kendaraan (sepeda, becak, andong, motor, mobil, kereta api, kapal, pesawat, serta alat transportasi lainnya). Miniatur ini juga dilengkapi dengan sejarah / asal mula kendaraan tersebut disertai dengan spesifikasi bahan pembuatan kendaraan tersebut. Selain miniatur kendaraan, juga disajikan baju-baju daerah, replika rumah adat Indonesia, baju profesi, alat musik, alat peraga manusia, sejarah manusia, serta tentang keagamaan dalam bentuk 3 dimensi. Biasanya dalam child corner juga terdapat sebuah Hall, ruangan ini digunakan pada kegiatan program pendukung yang menawarkan performance baik dari petugas maupun pengguna. Terdapat sebuah Playground, fasilitas ini berada di halaman luar Child Corner yang menyediakan berbagai macam permainan untuk anak-anak.

Selain kegiatan rutin, Child Corner juga menawarkan kegiatan pendukung. Program kegiatan ini bisa diadakan setiap minggu sekali secara bergantian. Program kegiatan tersebut bisa meliputi: Story Telling / Mendongeng ,dengan kegiatan ini anak-anak bisa belajar dengan dunia lain yang belum dikenalnya. Belajar Gambar dan Mewarnai, dengan program ini pengguna anak-anak dapat mencoba mengembangkan kreativitas mereka dan menggali bakat seni mereka lebih dalam. Pada Arena Jurnalistik, program ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan mereka dalam menulis serta mengasah ketrampilan mereka. Mereka dapat menulis tentang diri mereka, keluarga, rumahnya, keseharian kegiatan mereka, atau apa saja yang mereka inginkan. Dalam dunia jurnalistik  anak-anak akan berperan sebagai wartawan cilik. Drama, di dalam ruangan Child Corner ini akan terdapat sebuah panggung dengan ukuran 4x4 meter dan anak - anak dapat mementaskan lakon yang diberikan oleh pelatih teater untuk sekaligus untuk melatih mereka agar dapat membuat naskah sendiri yang dapat juga mereka pentaskan.

Program Child Corner ini dapat bekerjasama dengan pusat kesehatan, pusat penitipan anak, TK dan tempat lainnya yang merupakan lembaga yang dapat dijadikan mitra dengan program Child Corner. Dengan adanya berbagai  pihak yang turut terlibat dan adanya berbagai sumber daya yang mendukung maka kegiatan-kegiatan pada program Child Corner bisa diwujudkan dengan manfaat positif bagi anak-anak untuk mendukung perkembangan sosial mereka melalui berbagai kegiatan yang ada pada program Child Corner tersebut.

Referensi

Blanshard, Catherine, 1998. Managing Library Services for Children and Young People : a Practical Handbook. London: Library Association Publishing

Hainstock, E. G.2002. Montessori untuk Anak Prasekolah. Jakarta: Pustaka Delaprasta.

Harizal, 2008. Implementasi Konsep Montessori Pada Pendidikan Anak Usia Dini diakses tanggal 28 Maret 2011, tersedia pada  http://www.alivenotdead.com/Mariani.

Jatinegara, Isa dan Luna Mantyasih, 2009. Ragam Inspirasi Perpustakaan Rumah. Depok: Penebar Swadaya. 

Altos Loss.2016.Childrens Corner. MountainView:Handbook.