ISSN 2477-1686

Vol.3. No.3, Maret 2017

 

Kajian Strategis Buletin untuk Pembangunan Kepakaran

Eko A Meinarno, Universitas Indonesia

Ika Wahyu Pratiwi, Universitas Borobudur

Sarah Rachmawati, Universitas Bhayangkara Jakarta

Dwi Nikmah Puspitasari, Universitas Negeri Malang

 

Pendahuluan

Kajian psikologi sebagai sains atau ilmu di Indonesia tampaknya masih terus berhadapan dengan kajian psikologi awam. Jika kita merujuk perkembangan ilmu di luar negeri mungkin akan kita temui hal yang berbeda. Sebut saja Amerika Serikat yang mempunyai wadah jurnal psikologi yang jumlahnya cukup banyak (dan bereputasi baik) plus media semi ilmiah lainnya. Belum lagi acara seminar, lokakarya, atau ceramah-ceramah langsung atau via internet.

Tentu perbedaan situasi ini bukan untuk perbandingan seperti apel berbanding apel. Di Indonesia hal seperti di AS belum menjadi aktivitas yang berlanjut dan bersinambung, namun keadaan ini bukan untuk membuat bermuram diri. Ada beberapa kegiatan ilmuwan psikologi yang mulai ada pola sinambung. Sebut dua atau tiga kegiatan seperti buku-buku terbitan HIMPSI (2016-2017), Jurnal Psikologi Ulayat, Jurnal Mind Set, acara berbagi dua-tiga bulanan KPIN, dan buletin KPIN (di situs dan beranjak menjadi cetak fisik 2017).  

Tulisan ini akan berupaya melihat salah satu kegiatan tadi yakni buletin KPIN (Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara). Berawal dari tulisan seperti blog, artikel yang ada di buletin adalah tulisan singkat yang mengangkat isu psikologi dan kenyataan sehari-hari. Buletin ini telah berjalan selama satu tahun. Terbit setidaknya dwimingguan. Panjang artikel tak lebih dari 1.000 kata dan sangat diupayakan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Para penulis (narasumber) datang dari fakultas/prodi/jurusan psikologi yang tergabung dalam Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara. Pada 2 Februari 2017 artikel-artikel yang terbit di situs kemudian diterbitkan dan diluncurkan oleh KPIN dan Rajawali Pers.

Terbitan kali ini terdiri dari sekian isu utama. Pembagian ini dilakukan oleh editor yang sekaligus sebagai pengampu situs untuk bagian buletin. Dengan demikian semua artikel dibagi dalam kategori tertentu. Pengelola juga dosen di fakultas/prodi/jurusan psikologi yang telah mempunyai jam terbang mengajar dan meneliti yang memadai.Tujuan kajian ini hendak melihat pemetaan tulisan-tulisan yang ada di buletin. Harapannya setelah adanya pemetaan, perlahan timbul pemikiran untuk membangun kepakaran secara individual. Hal ini menjadi penting karena secara umum, psikologi di Indonesia masih berkecimpung di bidang “psikologi umum”. Pemberian tanda petik pada psikologi umum maksudnya pengelola dan para ahli masih belum terbentuk pemusatan atau pengkhususan keahlian. Seorang psikolog atau sarjana psikologi atau master psikologi atau bahkan doktor psikologi masih dianggap mampu menjelaskan semua gejala psikologi. Begitupun dengan lembaga pendidikannya. Sebagian besar masih belum memposisikan diri dengan tegas psikologi apa yang akan dicapai sehingga para lulusannya akan mempunyai kompetensi yang khusus juga.

Metode Kajian

Berdasar delapan puluh tujuh artikel yang masuk dan ditayangkan di situs para pengampu membagi ke dalam delapan tema strategis. Kedelapan tema itu adalah psikologi positif (12 artikel), sosial dan budaya 22 artikel), remaja dan relationship (9 artikel), agresivitas dan moral (13 artikel), education (7 artikel), mental health (7 artikel), career (5 artikel), dan parenting (12 artikel). Oleh para penyunting, masing-masing tema strategis diberi kata-kata kunci yang mewakili tulisan di tiap artikel tema strategis. Oleh peneliti, kata-kata kunci ini yang kemudian akan diselaraskan dengan divisi-divisi di dalam organisasi psikolog ternama dunia yakni APA.

Kajian ini akan menggunakan patokan atau rujukan utama dari American Psychological Association (APA). Organisasi psikolog Amerika Serikat cukup terpercaya dan mempunyai reputasi yang baik. Salah satu bentuk kemudahan dan keteraturan yang mereka miliki adalah kategorisasi bidang kekhususan. Di dalam situsnya mereka mengklaim mempunyai 54 divisi. Kesemuanya mempunyai kekhususan, bahkan mepunyai terbitan berkala dan berbagai layanan. Tentu hal ini bukan hal utama, tapi penggunaan kategori dari APA akan memudahkan kajian ini.   Langkah berikutnya adalah membuat tiga kriteria yakni tema strategis, kata kunci dan keselarasan divisi APA dalam satu tabel (lihat tabel 1). Kata-kata kunci itu kemudian dilihat dengan penjelasan masing-masing divisi APA. Peneliti kemudian memasukan divisi-divisi yang dianggap tepat dengan kata-kata kunci yang ada. hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tema

Kata Kunci

Keselarasan Divisi APA

Psikologi Positif

Keberfungsian manusia secara utuh dan studi tentang kekuatan positif manusia seperti kebahagiaan, kebersyukuran, empati, kesabaran, dan kesejahteraan emosi.

9 | 17 | 27, 32, 37

 

Sosial dan Budaya

Perilaku, afeksi dan cara berpikir manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya seperti pengaruh media sosial terhadap emosi dan perilaku manusia serta bagaimana budaya membentuk perilaku dan pola pikir manusia pada suatu lingkungan sosial tertentu.

8, 9, 21, 23, 45, 46, 52

Love and Relationship

Merupakan tema yang banyak membahas bagaimana cinta dan hubungan antarmanusia dapat terjalin, dinamika hubungan percintaan 

32, 35, 43

Agresivitas dan Moral

Perilaku agresivitas dan moral individu, bagaimana perilaku agresivitas muncul dan bagaimana menumbuhkan sikap moral pada individu.

20, 48

Education

Perkembangan pendidikan di Indonesia, cara belajar mengajar, bagaimana pendidik menghadapi peserta didik yang berbeda generasi dan isu-isu lain dalam dunia pendidikan.

2, 15, 16, 52

Mental Health

Kesehatan mental individu, fenomena kecanduan, homoseksual, LGBT, disleksia dan lain-lain.

38, 39, 40, 44

Career

Fenomena dunia pekerjaan dari sudut pandang ilmu psikologi, bagaimana sistem dan budaya organisasi/perusahaan berpengaruh pada perilaku, emosi dan pola pikir karyawan/pekerja.

14, 21

Parenting

Peran orang tua dalam mengasuh anak.

7, 20, 37, 43

Berdasar divisi APA maka ada pola tema strategis dan divisi tadi. Adapun sebarannya adalah sebagai berikut: 2, 7, 8, 9 (ada di 2 tema), 14, 15, 16, 17, 20 (ada di 2 tema), 21 (ada di 2 tema), 23, 27, 32, 35, 37, 38, 39, 40, 43 (ada di 2 tema), 44, 45, 48, 52.

Selanjutnya peneliti menelaah kembali ke dalam artikel and penulisnya. Namun kali ini hanya tema strategis yang mempunyai lebih dari satu kesamaan dengan divisi APA. Dari delapan, hanya enam tema yakni psikolog positif, sosial budaya, remaja dan relationship, agesivitas dan moral, karir dan pola asuh. Peneliti kemudian menelusuri penulis yang jumlah artikelnya lebih dari satu dalam satu tema strategis. Asumsinya, penulis tersebut sangat memahami dan ingin mendalami bidang itu. Hasilnya ada di tabel 2.

Tema strategis

Universitas

Penulis

Psikologi positif

 

Clara Moningka

Sosial Budaya

UPI YAI

Sarlito Wirawan Sarwono

Remaja dan Relationship

Universitas Pelita Harapan

Yonathan A Goei

Agresivitas dan Moral

Tama Jagakarsa dan UPI YAI

Sri Rahmawati dan Selviana

Pola Asuh

Universitas Bhayangkara Jakarta

Sarita Candra Merida

Secara khusus penulis Sarlito W Sarwono sudah wafat saat tulisan ini dibuat. Dengan memperhatikan hasil tabel 2 ada pola khusus yang muncul. Pertama bahwa institusi tempat penulis yang cukup aktif pada tema Sosial Budaya dan Agresivitas dan Moral adalah UPI YAI. Untuk penulis yang produkstif ternyata ada di tema yang sama yakni Agresivitas dan Moral yakni Sri W Rahmawati dari Universitas Tama Jagakarsa dan Selviana dari UPI YAI.

Kesimpulan

Berdasar kajian ini maka ada beberapa simpulan yang dapat kita ambil. Ada 23 kajian dalam divisi APA yang telah “disentuh” oleh penulis-penulis KPIN. Beberapa divisi selaras lebih dari satu kali dengan tema-tema strategis buletin KPIN yakni divisi 9, 20, 21, dan 43.

Dengan data tersebut, maka dari kedelapan tema strategis tema psikologi positif, sosial-buadaya, love and relationship, agresivitas dan moral, career, dan yang terakhir parenting yang tampaknya diminati oleh para penulis. Namun setelah dilakukan penelusuran kuantitas dari tulisan penulis di tema karir, tidak ada penulis yang mempunyai lebih dari satu artikel. Dengan demikian setiap orang mempunyai keahlian dan kontribusi setara. 

Diskusi

Produktivitas penulisan dapat dikatakan menggembirakan. Dalam setahun para penulis mampu menulis sekian banyak artikel lengkap dengan keberagaman tema. Kelebihan ini juga mengandung kelemahan, bahwa keberagaman ini tak hanya pada tema, tapi juga pada penulisnya. Hal ini mengarah pada tidak kuatnya kepakaran dari masing-masing individu.

Hasil kajian ini sebenarnya masih mempunyai kekurangan. Peneliti hanya menggunakan indikator umum, tanpa melihat isi dari tiap-tiap artikel para penulis. Peneliti menduga bahwa ketajaman kajian ini akan tercapai jika ada tambahan kata kunci di tiap-tiap artikel, dengan demikian akan mempermudah penyelarasan dengan divisi APA. Kemudian peneliti dapat memperdalam melalui daftar pustaka yang digunakan. Jurnal-jurnal asing umumnya sudah menegaskan isi dari kumpulan artikelnya berdasar merk judul jurnalnya. Umumnya merk dapat membantu pembaca untuk mengira di bawah divisi atau tema besar apa jurnal itu.

Kajian ini jelas mengarah untuk menyelidiki sejauh mana kepakaran para ahli psikologi di Indonesia. Temuan ini kiranya membantu untuk membuat peta kasar awal keilmuan psikologi di Indonesia khususnya pada fakultas/prodi/jurusan psikologi yang tergabung dalam KPIN. Sejatinya kepakaran itu merujuk pada individu. Temuan dari kajian ini jelas membantu individu yang menulis di buletin. Dengan demikian individu itu dapat tahu persis posisi saat ini dan masa depannya dalam ilmu psikologi.

Langkah berikutnya membangun ikatan/himpunan atau sejenisnya yang setara dengan divisi-divisi APA. Modal dasarnya adalah para penulis yang aktif. Mereka dapat membuat divisi berdasar tema strategis atau divisi baru sesuai dengan kepakaran utama mereka. Keadaan ini tentu akan menguntungkan banyak pihak. Munculnya divisi tidak semata untuk acara seminar, tapi juga lokakarya dan penulisan buku serta artikel jurnal akan semakin bergerak. Seperti divisi APA dalam situsnya, mereka banyak menyelenggarakan kegiatan yang menarik. Tanpa perlu ditelusuri, dapat dipastikan penyebaran pengetahuan akan meluas dan meningkatkan kapasitas para ilmuawan psikologi di Amerika Serikat. Merujuk APA, sangat logis dan mungkin jika KPIN kemudian mengakomodasi ikatan-ikatan ilmuwan psikologi internal KPIN. Hasil kajian ini jelas menghasilkan enam “divisi” lengkap dengan calon ilmuwan besarnya. Modal ini sesungguhnya yang akan memperkaya organisasi sekaligus mengembangkan individu. Organisasi tidak menjadi elitis, tapi “dipaksa” membumi karena dibangun dari kenyataan dan kebutuhan masyarakat (ilmiahnya).  

Kajian seperti ini masih perlu pengembangan dan ketekunan. Yang pasti pendataan dan penelusuran karya harus dilakukan. Sudah seharusnya psikologi di Indonesia berkembang dengan bekal Indonesia adalah laboratorium sosial terbesar di dunia.

Referensi:

Pratiwi, I.W., Rachmawati, S., & Puspitasi D.N. Penyunting. (2017). Psychology for daily life. Jakarta: Rajawali Pers.

 

American Psychological Association (APA). (2017). APA Division. Diunduh dari http://www.apa.org/about/division/