ISSN 2477-1686

Vol.3. No.1, Januari 2017

Sesi Berbagi KPIN

Kangoroo Mother Care : Solusi bagi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Neisya Laras Citra

Fakultas Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya

 

Bertempat di Aula Universitas Pembangunan Jaya, fakultas Psikologi UPJ bekerja sama dengan Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN) tanggal 25 Novemeber 2016 mengadakan sharing session dengan tema Kangaroo Mother Care dengan keynote speaker Dr. Ade Iva Murty, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Selain mahasiswa, dosen dan anggota KPIN, acara tersebut turut pula dihadiri oleh Akademi Kebidanan Karya Bunda Husada, Karawaci.

Fenomena Bayi Prematur

Data menunjukkan di Indonesia tiap 6 menit 1 bayi meninggal saat dilahirkan. Sebagian besar bayi meninggal karena dengan berat badan rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi pada bayi prematur maupun bayi normal. Masalah yang umum ditemui pada bayi dengan berat badan rendah adalah problem pernapasan, kardiovaskular, infeksi, komplikasi, hipotermia serta masalah sosial budaya serta psikologis yang dialami orang tua si bayi. Sayangnya, bayi berberat badan rendah ini belum menjadi prioritas. WHO berpendapat metode pengobatan untuk bayi masih berpusat di rumah sakit dan kurang memberdayakan manusia. Peralatan di rumah sakit tidak semuanya memenuhi kebutuhan bayi. Contohnya inkubator yang tidak selalu sesuai dengan suhu yang dibutuhkan bayi.

Apa itu Kangoroo Mother Care (KMC)?

Kangoroo Mother Care (KMC) adalah salah satu solusi untuk mengurangi angka kematian bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Metode KMC dilakukan dengan cara  meletakkan bayi di dada orang dewasa tanpa halangan busana (skin to skin) di mana tubuh manusia ternyata memiliki kemampuan dalam memenuhi suhu yang dibutuhkan bayi. Kemudian setelah diletakkan pada dada orang dewasa, bayi tersebut dililit dengan menggunakan kain yang diikat. Kepala bayi ditutup dengan topi atau penutup kepala. Setelah itu orang dewasa dapat menggunakan baju dan beraktivitas ringan.

KMC ini dilakukan terus menerus terhadap bayi berberat badan rendah hingga usia bayi mencapai 28 hari. Dalam sehari, durasi KMC adalah 24 jam kurang 2 jam – artinya bayi mendapatkan KMC selama 22 jam dan 2 jam. Durasi KMC yang cukup panjang tersebut dapat membuat Ibu dapat merasa lelah oleh karena itu, peran Ayah sangat dibutuhkan baik untuk memotivasi agar Ibu konsisten melakukan KMC atatu si  Ayah dapat menggantikan si Ibu dalam melakukan KMC sehingga si Ibu bisa beristirahat.

KMC Sebagai Metode Penyelamatan Bayi

Dengan metode KMC ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kematian bayi prematur. Melalui metode KMC ini, Ibu tidak perlu terlalu bergantung dengan inkubator bayi yang ada di rumah sakit, dikarenakan Ibu sebenarnya mampu melakukan pengamanan sendiri terhadap bayi prematurnya, sentuhan lembut dan penuh cinta dapat mengurangi agitasi secara rutin terhadap bayi prematur, meningkatkan kebutuhan ASI bagi si bayi sehingga berat badan bayi dapat meningkat, serta mendekatkan bayi dengan orang dewasa yang mengasihinya, sehingga bayi belajar tentang cinta kasih.