ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 22 November 2022

Mengenali Kreatifitas Berfikir Siswa Berdasarkan Type Kepribadian Hypocrates

 

Oleh

Netty, Wiwi Casnewi, & Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

Berpikir kreatif adalah proses berpikir yang terjadi dengan mengasah intuisi dan kemampuan imajinasi sehingga dapat menghasilkan bermacam ide baru yang unik dan tidak biasa. Ada tiga faktor penting dalam berfikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan dan kebaruan (Fitria & Siswono, 2014). Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan atau keahlian yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Kemampuan seseorang dalam berfikir kreatif tersebut membentuk seseorang menjadi pribadi yang cakap dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga mampu mencari alternatif jalan keluar dalam menyelesaikan pemasalahan tersebut.

 

Jenis dan Karakter berdasarkan tipe kepribadian

Setiap orang memiliki kemampuan berfikir kreatif yang tidak sama, karena tergantung kepada kepribadian masing-masing orang. Kepribadian sendiri merupakan sifat dan karakteristik tertentu dari sesorang yang cenderung permanen sehingga menimbulkan  perilaku yang khas pada setiap orang. Hippocrates dan Galenus membagi tipe kepribadian menjadi empat berdasarkan cairan yang terdapat dalam tubuh seseorang, orang dengan kepribadian sanguinicus (sanguinis) di dalam tubuhnya mengandung cairan darah sehingga memiliki sifat panas, orang dengan kepribadian melancholicus (melankonis) di dalam tubuhnya mengandung cairan empedu hitam sehingga memilik sifat basah,  orang dengan kepribadian cholericus(choleris) di dalam tubuhnya mengandung cairan empedu kuning sehingga memiliki sifat kering, dan orang dengan kepribadian phlegmaticus (phlegmatic) di dalam tubuhnya terdapat cairan lendir sehingga memiliki sifat dingin (Rahmi 2018 dalam Aziz 2018).

 

Dari tipe kepribadian yang telah diperkenalkan oleh Hippocrates dan Galenus tersebut, kemudian oleh Littauer dikembangkan kembali, dan dituliskan dalam bukunya yang berjudul Personality Plus.  Dalam buku tersebut dijelaskan sifat-sifat dari setiap tipe kepribadian sanguinis, koleris, melankolis, dan phlegmatis tersebut. Orang yang memiliki tipe kepribadian sanguinis memiliki karakter ekstrovert, suka berbicara dan optimis.  Dalam hal pekerjaan, orang dengan tipe kepribadian sanguinis adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain, semangat, kreatif dan inovatif.  Orang yang memiliki kepribadian korelis memilki karakter ekstrovert, pelaksana dan optimis sehingga orang dengan tipe kepribadian korelis berbakat untuk menjadi seorang pemimpin. Dalam hal pekerjaan, orang dengan tipe korelis adalah orang yang senang berkompetisi dan berorientasi pada target sehingga sangat menekankan kepada hasil dan mampu mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain. Orang yang memiliki kepribadian melankolis memiliki karakter introvert, pemikir dan pesimis.  Dalam hal pekerjaan, orang dengan tipe melankolis adalah orang berorientasi pada jadwal, tertib, terorganisasi, perfeksionis dan memiliki standard yang tinggi. Dan yang terakhir adalah orang dengan tipe phlegmatis. Orang yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis memilki karakter introvert, pengamat dan pesimis. Dalam hal pekerjaan, orang dengan tipe phlegmatis adalah orang yang damai, mampu bertahan terhadap tekanan, sangat menghindari konflik dan mampu menjadi penengah dalam permasalahan (Litteur, 2011).

 

Kreatifitas Berfikir Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian

Dalam dunia pendidikan, tingkat berfikir kreatif pada siswa juga ditentukan oleh bagaimana kepribadian siswa tersebut. Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk mengukur tingkat kreatifitas pada siswa. Penelitian dilakukan kepada siswa yang memiliki empat tipe kepribadian yang berbeda yaitu sanguinis, korelis, melankolis dan phlegmatis. Sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat kreatifitas siswa tersebut digunakan soal matematika. Pelajaran matematika digunakan karena pelajaran matematika adalah pelajaran yang menekankan kemampuan untuk dapat berfikir kreatif, berfikir kritis, sistematis dan logis. Pelajaran matematika sendiri merupakan pelajaran yang sudah dikenal sejak duduk di Sekolah Dasar, bahkan pengetahuan kita terhadap angka sudah diperkenalkan oleh orang tua atau pengasuh kita sejak kita balita. Walaupun matematika sudah kenalkan sejak kita balita, tetapi masih banyak siswa kesulitan dalam memahami matematika. Rumusan angka yang digunakan pada pelajaran matematika bagi sebagian siswa menjadi permasalahan utamanya sehingga sebagian siswa terkadang masih memandang pelajaran matematika menjadi momok tersendiri bagi mereka.

 

Penelitian pernah dilakukan oleh Fitri & Siswono (2014) dan Aziz (2018). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitria & Siswono (2014) diketahui bahwa dari empat tipe kepribadian ternyata siswa dengan tipe kepribadian korelis tidak memenuhi ketiga syarat berfikir kreatif, sedangkan siswa dengan tipe yang lain memenuhi ketiga syarat berfikir kreatif. Dari penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2018) kepada siswa dengan empat tipe kepribadian yang berbeda ternyata diketahui bahwa hanya siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis yang memenuhi ketiga syarat berfikir kreatif, sedangkan tipe yang lain tidak memenuhi tiga syarat berfikir kreatif. Dari dua penelitian yang dilakukan tersebut disimpulkan bahwa hanya siswa dengan tipe kepribadian phlegmatis yang selalu memenuhi ketiga syarat berfikir kreatif yaitu kelancaran, keluwesan dan kebaruan. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa dengan tipe kepribadian phlegmatis memiliki kestabilan dalam berfikir kreatif. 

 

Kesimpulan

Walaupun hasil penelitian tersebut masih diperlukan penelitian lebih lanjut lagi, tetapi paling tidak bisa memberikan gambaran bahwa tipe kepribadian yang berbeda pada siswa akan mempengaruhi tingkat berfikir kreatif siswa tersebut. Selain itu tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi para guru untuk dapat membuat metode pembelajaran yang sesuai dengan type kepribadian siswa. Dari metode pembelajaran tersebut diharapkan ketertarikan siswa pada suatu pelajaran dapat meningkat dan dapat membuat siswa lebih dapat mengembangkan lagi kemampuannya. 

 

 

REFERENSI

 

Azis, N. A. (2018). Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kepribadian. Matematika Dan Pembelajaran, 6(2). https://doi.org/10.33477/mp.v6i2.666

Fitria, C., & Siswono, T. Y. E. (2014). Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis, Dan Phlegmatis). Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(3).

 Littauer, F. (2011). Personality Plus (Kepribadian Plus). Tangerang: Karisma Publishing Group