ISSN 2477-1686
Vol. 8 No. 18 September 2022
Model Kesiapan Teknologi Pada Perangkat Desa Berbasis Nilai Budaya Dan Kepemimpinan
Oleh:
Tri Rahayuningsih
Departemen Psikologi, Universitas Andalas
Faktor-faktor berbasis karyawan sangat penting untuk keberhasilan atau kegagalan program perubahan yang didorong oleh organisasi (Shah et al., 2017). Pandemi Covid-19 menuntut organisasi dapat mengadopsi teknologi dalam pekerjaan, apalagi era 4.0 terbukti meningkatkan kinerja karyawan (Narayanamurthy & Tortorella, 2021), termasuk dalam pemerintahan desa yang memang sudah banyak menggunakan sistem informasi desa (SID). Pemerintah harus memimpin transformasi digital dengan menggunakan TIK sebagai bagian dari kebijakannya (Stratu-Strelet et al., 2021), karena keberhasilan penggunaan teknologi tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur teknis, tetapi juga oleh aspek pemerintahan.
Masalahnya, tidak semua pegawai siap untuk berubah dan menerima integrasi teknologi dalam pekerjaannya, sehingga kesiapan perubahan teknologi ini perlu diteliti lebih lanjut. Implementasi SID sebagai media pembangunan bisnis berkelanjutan di masa Pandemi Covid-19 diharapkan menjadi sumber informasi dan media yang bermanfaat secara ekonomi. Pelatihan tentang penggunaan SID yang melibatkan Aparat Desa telah memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan agar SID ini dapat diaplikasikan secara terus menerus, maka diharapkan dilakukan komunikasi dan pendampingan kerjasama Penguruan Tinggi dan Pemerintah setempat (Iskandar et al., 2021). Di Provinsi Sumatera Barat, pemerintahan desa disebut dengan Nagari yang dibantu jorong (Rukun Warga/ RW). Namun, tidak semua Nagari sudah mengimplementasikan SID. Menurut wawancara awal peneliti dengan salah seorang pendamping desa, bahwa masalah pendanaan untuk pembuatan SID karena tidak dianggarkan, dan kurang nya sosialisasi pemanfaatan teknologi dalam bekerja, serta tidak adanya pelatihan sehingga perangkat Nagari sebagai SDM kurang kompeten dalam hal tersebut. Padahal, era revolusi industri sangat membutuhkan adopsi teknologi, dan harus siap terhadap segala perubahan, terutama kesiapan teknologi ini menjadi penting untuk dilihat dari aspek individual pegawai.
Jika pegawai tidak dapat menerima perubahan teknologi, dan kesiapan teknologi nya minim, maka pemanfaatan SID pun tidak optimal. Beberapa informasi yang terkandung dalam konten informasi web biasanya tidak diperbarui dan beberapa informasi belum ada padahal layanan publik yang diraasakan masyarakat pengguna cukup memuaskan (Jalma et al., 2019). Didukung dengan temuan studi kasus bahwa keragaman pemangku kepentingan yang terlibat dan kurangnya mekanisme yang tepat untuk pertukaran informasi dan kolaborasi merupakan tantangan terbesar bagi penyampaian layanan e-government lokal yang efisien (Weerakkody et al., 2019).
Model kesiapan teknologi dimaksudkan untuk memberikan pendekatan sistematis untuk mengukur tingkat kesiapan teknologi perusahaan. Ini menilai teknologi dari aspek operasional, taktis, dan strategis. Model ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan teknik kecerdasan buatan seperti sistem pakar (Rybicka et al., 2016). Pada aplikasi mobile penelitian terdahulu, temuan menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif (well-being) pengguna cenderung pada nilai utilitarian lebih penting bagi pengguna pria, sedangkan nilai hedonis memiliki efek yang lebih menonjol bagi pengguna wanita. Ini juga mengungkapkan bahwa faktor pendukung kesiapan teknologi (yaitu inovasi dan optimisme) memberikan pengaruh yang lebih kuat daripada penghambat (yaitu ketidaknyamanan dan ketidakamanan) pada nilai-nilai yang dirasakan dari aplikasi teknologi tersebut (Aboelmaged et al., 2021). Maknanya, kesiapan teknologi akan berdampak pada psikologis penggunanya. Apalagi nilai budaya dapat mempengaruhi penerimaan teknologi (Sunny et al., 2019), studi selanjutnya dapat melihat bagaimana perbedaan budaya mempengaruhi penerimaan teknologi suatu daerah.
Referensi:
Aboelmaged, M., Hashem, G., & Mouakket, S. (2021). Predicting subjective well-being among mHealth users: a readiness – value model. International Journal of Information Management, 56(September 2020). https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2020.102247
Iskandar, I., Mapasomba, M., Salahuddin, S., Jayadisastra, Y., Dima, D., Yusuf, B., Agustina, D., Paratu, I., Fitriani, N., & Tirani, N. (2021). Implementasi Sistem Informasi Desa Sebagai Media Pembangunan Bisnis Pertanian Berkelanjutan Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi, 2(2), 190–201. https://doi.org/10.52423/anoa.v2i2.18632
Jalma, H., Putera, R. E., & Kusdarini, K. (2019). E-Government dengan Pemanfaatan Web OpenSID dalam Pelayanan Publik di Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang. Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), 8(1), 24. https://doi.org/10.31314/pjia.8.1.24-37.2019
Narayanamurthy, G., & Tortorella, G. (2021). Impact of COVID-19 outbreak on employee performance – Moderating role of industry 4.0 base technologies. International Journal of Production Economics, 234(February), 108075. https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2021.108075
Rybicka, J., Tiwari, A., & Leeke, G. A. (2016). Technology readiness level assessment of composites recycling technologies. Journal of Cleaner Production, 112, 1001–1012. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2015.08.104
Shah, N., Irani, Z., & Sharif, A. M. (2017). Big data in an HR context: Exploring organizational change readiness, employee attitudes and behaviors. Journal of Business Research, 70, 366–378. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.08.010
Stratu-Strelet, D., Gil-Gómez, H., Oltra-Badenes, R., & Oltra-Gutierrez, J. V. (2021). Critical factors in the institutionalization of e-participation in e-government in Europe: Technology or leadership? Technological Forecasting and Social Change, 164(December 2020). https://doi.org/10.1016/j.techfore.2020.120489
Sunny, S., Patrick, L., & Rob, L. (2019). Impact of cultural values on technology acceptance and technology readiness. International Journal of Hospitality Management, 77(March), 89–96. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2018.06.017
Weerakkody, V., El-Haddadeh, R., Sivarajah, U., Omar, A., & Molnar, A. (2019). A case analysis of E-government service delivery through a service chain dimension. International Journal of Information Management, 47, 233–238. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.11.001