ISSN 2477-1686
Vol. 8 No. 12 Juni 2022
Disaster Victim Identification (DVI):
Sebagai Metode Forensik Mengidentifikasi Korban Bencana Alam
Oleh:
Windi Kartikasari dan Putri Pusvitasari
Program Studi Psikologi, Universitas Jendral Achmad Yani Yogyakarta
Identifikasi adalah tindakan yang melibatkan penentuan suatu objek, identitas, atau seseorang. Identifikasi forensik adalah upaya untuk menemukan/menentukan identitas seseorang. Identifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara: visual (kerabat atau kenalan melihat jenazah); data secara rinci, misalnya, data ante-mortem yang cocok dengan informasi yang dikumpulkan selama autopsy dan informasi situasional lainnya; dan secara ilmiah atau objektif seperti: pemeriksaan gigi, sidik jari, atau DNA (Monica, et al., 2013). Dalam mengidentifikasi korban bencana diperlukan penentuan identitas personal yang dapat menggunakan metode identifikasi visual, doukumen, properti, pemeriksaan medis, gigi, serologik, sidik jari, analisis DNA, dan secara eksklusi.
Identitas seseorang dapat dipastikan bila paling sedikit dua metode yang digunakan memberikan hasil positif (tidak meragukan) (Monica, et al., 2013). Untuk memformalkan proses identifikasi setelah bencana massal, Organisasi Polisi Kriminal Internasional (INTERPOL) mengembangkan pedoman dan protokol khusus untuk Disaster Victim Identification (DVI). Disaster Victim Identification (DVI) merupakan prosedur untuk mengidentifikasi korban yang meninggal akibat bencana, dapat dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah (UU No.24 Tahun 2007 mengenai Penanggulangan Bencana). Ada beberapa jenis bencana dari berbagai skala yang mungkin terjadi secara alami, misalnya angin topan, tsunami, kebakaran hutan, dan kebakaran rumah, atau karena ulah manusia seperti: kecelakaan penerbangan, kereta api dan kendaraan, pengepungan dan serangan teroris. Forensik biasanya mengidentifikasi korban bencana alam yang memiliki tubuh tidak utuh atau hampir tidak lengkap, bagian tubuh yang tidak dapat dikenali, dan lain-lain.
Disaster Victim Identification (DVI) umumnya memfokuskan pada identifikasi korban yang selamat dari peristiwa kematian massal, perlu mempertimbangkan setiap respons Disaster Victim Identification (DVI). Metode identifikasi yang digunakan pada semua korban bencana tersebut ialah berdasarkan visual, dokumen, dan properti. Dari data hasil pemeriksaan luar, yaitu berupa keterangan label pada jenazah, bungkus mayat dan apa yang menutupi mayat, catatan-catatan mengenai identifikasi, tanda kematian, patah tulang, dan tanda kekerasan. Apabila pemeriksaan dalam (otopsi) dilakukan, hasilnya juga dimasukkan dalam laporan deduksi. Saat menghadapi bencana yang mengerikan untuk hal kemanusiaan, tim odontologi mengintegrasikan misi Disaster Victim Identification (DVI) secara sinergis dengan tim lain.
Meskipun menyakitkan, setiap bencana merupakan kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang berguna meningkatkan protokol. Petugas yang berkontribusi juga meningkatan dan mengimplementasi proses baru mengenai peralatan dan pelatihan, sensitisasi odontologi forensik. Cara yang sama seperti identifikasi dengan sidik jari genetik atau digital, karakteristik odontologis korban adalah pengidentifikasi utama yang penting untuk memastikan respons yang cepat. Pentingnya protokol identifikasi dalam bencana massal perbaikan yang dilakukan agar tidak hanya keluarga, pemegang hak, tetapi juga seluruh masyarakat yang menghadapi bencana dan mengidentifikasi korban sebagai suatu penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (Toupenay, et al., 2020).
Referensi:
De Boer, H. H., Blau, S., Delabarde, T., & Hackman, L. (2019). The role of forensic anthropology in disaster victim identification (DVI): recent developments and future prospects. Forensic Sciences Research,4(4), 303–315. https://doi.org/10.1080/20961790.2018.1480460
Toupenay, S., Cheikh, A. Ben, Ludes, B., & Felizardo, R. (2020). Forensic odontology identification response to terrorist attacks in Paris November 2015. Forensic Sciences Research, 5(3), 214–222. https://doi.org/10.1080/20961790.2020.1778847
Monica, G. L., Siwu, J. F., & Mallo, J. F. (2013). Identifikasi Personal Dan Identifikasi Korban Bencana Massal Di Blu Rsup Prof Dr R.D Kandou Manado Periode Januari 2010 – Desember 2012. Jurnal Biomedik (Jbm), 5(1), 119–126. https://doi.org/10.35790/jbm.5.1.2013.2631