ISSN 2477-1686

Vol. 8 No. 11 Juni 2022

Production Engineer Sebagai Perancang Efisiensi Pabrik

 

Oleh:

Hazna Fadillah, Devita Citra Helianti, & Laila Meiliyandrie Indah Wardani

Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana

 

Di perusahaan industri manufaktur pasti memiliki seorang teknisi di setiap devinisi bagiannya masing-masing. Menjadi seorang teknisi ini tidak bisa di berikan kepada sembarang orang, karena Production Engineering merupakan seorang pekerja yang memiliki skill ataupun keahlian khusus dibidang Teknik Mekanik Mesin Produksi pada sebuah pabrik atau perusahaan. Production engineer lebih di kenal dalam Bahasa Indonesia adalah insinyur Produksi. Untuk membuat barang atau produk pasti ada prosesnya, Yang membuat desain proses beserta sistem produksi untuk mebuat barang mentah menjadi sebuah produk adalah Production Engineer. Didalam suatu pabrik ada proses pembuatan produk yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain nya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dinamakan sistem produksi. (Nasution & Yudha, 2008).

 

Job analysis Production Engineer

Kali ini kami mencoba untuk menganalisis pekerjaan seorang Production Engineer di perusahaan otomotif berdasarkan Job description dan Job specification seorang Production Engineer. Job description dari seorang Production Engineer yaitu, Mematuhi semua peraturan, kebijakan, prosedur yang sudah di tentukan oleh perusahaan untuk menjaga keselamatan dalam bekerja. Salah satu caranya dengan Memeriksa kualitas barang maupun mesin-mesin yang akan dipakai oleh operator produksi. Spesifikasinya sudah sesuai atau belum dengan SOP (Standar Operasioal Prosedur). Agar tidak terjadi kerusakan yang mengakibatkan kecelakaan yang fatal pada saat mesin sedang running atau beroprasi,maka harus di lakukan perawatan terhadap alat-alat mesin produksi secara mekanik. Mengatur serta mengkoordinasikan penerapan sistem baru di kegiatan produksi yang akan di implementasikan. Tidak lupa juga untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang muncul saat proses produksi sedang berlangsung. Ketika proses produksi ada yang tidak sesuai dengan standar maka Production Engineer memberikan masukan ataupun usulan terhadap pengembangan sistem pengelolaan yang bertujuan untuk efectivitas dalam bekerja. Dan melakukan monitoring terhadap proses kerja di pabrik dan apabila terjadi penyimpangan saat proses kerja, segera mengusulkan langakah koreksinya.

 

Sedangkan jika dilihat dari Job Specification seorang Production Engineer harus  Lulusan D3/S1 dari Teknik Mesin atau Teknik Elektrokarena, jika lulusan SMA ilmunya masih General sehingga jobdesc nya akan berbeda. Menurut Fatimah (2006) menyampaikan bahwa karir seseorang merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan pendidikan yang dijalani seseorang. Memiliki Pemahaman yang baik dalam sistem operasi pabrik.Kegiatan Produksi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan dibidang industri, karena proses dari setiap devisi memerulukan waktu yang berbeda-beda. . Menurut  Baroto (2002), rangkaian proses produksi suatu divisi kedivisi yang lainnya pasti membutuhkan waktu. Seorang engineerharus bisa memahami sistem operasi pabrik atau bagaimana sistem kerja di lapangan, karena Production Engineer yangg bertanggung jawab atas profit atau keuntungan perusahaan dalam hal produksi. Sehingga untuk menghasilkan keuntungan pabrik yg efesien Production Engineer harus paham agar mengetahui sedetail apa masalah yang terjadi dilapangan/pabrik. 

 

Lancar dalam berbahasa Inggris (berbicara, menulis, dan mendengarkan) hal yang sangat penting bagi seroang production EngineerProduction Engineer yang kami analis adalah dari perusahaan Jepang, dan bukan hanya ada di Indonesia saja, perusahaan tersebut ada di berbagai negara, seperti : Malaysia, Thailand, India, Philiphin, Vietnam, dan masih banyak lainnya. Sehingga persyaratan ini dianggap penting  dikarenakan untuk membangun hubungan dan komunikasi dengan baik diantara cabang perusahaan di negara lain, harus menggunakan Bahasa Internasional, dan itu adalah Bahasa Inggris demi memudahkan dalam pemahaman saat bekerja. Lalu seorang teknisi mesin juga harus memiliki kemampuan untuk  bekerja dengan baik dalam tim. Menjadi Seorang Production Engineer atau bahkan menjadi seorang pekerja pasti tidak bekerja sendirian, melainkan bekerja dalam tim. Dan kita di tuntut untuk bisa membangun kerja sama didalam tim dengan baik agar tujuan yang di harapkan perusahaan berjalan dengan baik dan tercapai. Serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memiliki keterampilan interpersonal, respon cepat dan disiplin diri. Juga memiliki keterampilan dan kedisiplinan individu, merupakan wujud dari setiap individu yang memiliki kemampuan pada saat menyelesaikan tugas yang dimana perkembangannya pada hal yang positif, dalam arti lain ialah untuk meningkatkan beradaptasi individu dengan lingkungan sosialnya serta berhasil untuk menselesaikan tugas untuk setiap melakukan tugas untuk mengembangkan hal lainnya(Havighurst, dalam Kafle & Thakali, 2013). 

 

Tugas penting dari Production Engineer yaitu merancang proses produksi, mengembangkan model baru dari poduksi hingga ke mesin, yang mana berkaitan erat dengan departemen lain terutama berkoordinasi dengan benar karena jika ada miss communication (MissKom) sedikit bisa jadi masalah yang besar di kemudian hari. Dan juga memiliki kemampuan menggunakan Microsoft office (excel dan PowerPoint) adalah suatu keharusan. Menggunakan Microsoft Office adalah basic untuk membuat laporan, mengontrol sistem pabrik. Seorang teknisi mesin juga harus mengenal  apa itu 5S dan mampu menerapkan 5S dalam pekerjaannya 5S adalah SeitonSeiso, Seiri, Shistsuke dan Seiketsu,. Berikut pengertian singkatnya

 

Seiri (Ringkas) Harus bisa memisahkan peralatan-peralatan yang diperlukan dan membuang nya jika tidak diperlukan kembali. Peralatan yang dimaksud dalam ini alah barang-barang yang tidak ada kaitannya dengan tugas dari seorang teknisi mesin yang berada diatas meja kerja maupun ditempat kerjanya

 

Seiton (Rapi) Melakukan penataan dan penyusunan barang barang dengan segala jenis dan ukurannya didalam tempat yang sesuai

 

Seiso (Bersih) Bersihnya tempat kerja seorang karyawan teknisi mesin adalah mencerminkan diri dari seorang teknisi mesin yang baik.

 

Seiketsu (Rawat) Aktivitas yang dilaksanakan oleh para karyawan untuk mematuhi peraturan yang dimana pada saat menggunakan alat-alat bekerjanya secara manual. Aktivitas yang dimaksud ketika para pekerja teknisi mesin ialah pada saat ingin masuk ke ruang produksi maka karyawan harus menyentuhkan tangannya ketempat kerjanya untuk memperbaiki mesin-mesin produksi

 

Shitsuke (Rajin) Aktivitas yang dilaksanakan pada saat karyawan bekerja dengan mentaati setiap peraturan yang sudah dibuat oleh setiap perusahaan dan disiplin untuk tetap mengikuti aturan tersebut. Contohnya patuh untuk mentaati larangan untuk membawa handphone pribadi masuk kearea bekerja,

 

Kesimpulan

Untuk menjadi seorang Production Engineering tidaklah mudah. Dia harus lulusan dari D3/S1 Teknik Mesin, Teknik Industri hingga ke Teknik Elektro. Yang mempunyai pengalaman kerja sebelumnya. Jika memang ada kandidat yang melamar dengan background lulusan SMA/SMK itu ilmunya masih General sehingga jobdesc nya akan berbeda. Bisa saja jika memang kandidat tersebut diterima tapi dari tugas pekerjaannya dari dasar lalu bisa berkembang lagi ilmunya. Seorang Production Engineer harus mampu bisa berkomunikasi dengan baik. Lancar berbahasa Inggris serta bisa bekerja sama dalam tim, karena itu merupakan basic untuk dapat menentukan keberhasilannya pekerjaannya. Yang paling penting seorang engineer  harus mengetahui ilmu-ilmu Teknik seperti Mesin Elektro sehingga akan memudahkan ia didalam pekerjaannya. Serta terus berupaya berinovasi dengan zaman yang semakin canggih sehingga akan menghasilkan produk-produk ataupun mesin yang lebih baik lagi karena itu juga akan menguntungkan dari perusahaan. Oleh karena itu seorang Production Engineering juga dituntut mampu untuk menyelesaikan Ketika ada masalah yang terjadi di dalam suatu produksi ataupun mesin-mesinnya.

 

 

Referensi:

 

Baroto, T. (2002), Perencanaan dan Pengendalian ProduksiVol(2), Ghalia Indonesia, hlm 18.

 

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). CV.Pustaka Setia.

 

Kafle, A., & Thakali, M. (2013). Social relations in adolescence: Roles of parents and peer relationship in adolescent psychosocial development (Master’s thesis, Kemi-Tornio University), hlm 20.

 

Nasution, A. H., & Yudha, P. (2008). Cetakan pertama. Perencanaan Pengendalian Produksi. Penerbit Graha Ilmu

 

Hatani, L. (2007). Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality Control (SQC) (Studi Kasus Pada Perusahaan Roti Rizki Kendari). Jurnal Ekonomi dan Manajemen Unhalu.

 

Livia, K., & Fewidarto, P, D. (2016). Evaluasi Peningkatan Kinerja Produksi Melalui Penerapan Total Productive Maintanance di PT. Xacti Indonesia, Vol. 7(1), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, hlm 41.